commit to user
120
Expected return bank
= pembiayaan bank x 10 = Rp 100.000.000,00 x 100 = Rp 10.000.000,00 pertahun
Nisbah bagi hasl bank =
Expected return
proyeksi
omzet
x 100
=Rp 10.000.000,00Rp 432.000.000,00 x 100 = 2,3
Nisbah bagi hasil nasabah = 100 - 2,3 = 97,7
D. Kendala-kendala penerapan pembiayaan bagi hasil pada perbankan
syariah
1.
Kendala Resiko
Kemampuan dan kesiapan bank untuk menyerap resiko pembiayaan bagi hasil perlu terus menerus ditingkatkan. Hal ini
terkait dengan resiko pendapatan yang tidak pasti, bahkan dapat tidak memperoleh keuntungan sama sekali. Apabila usaha yang dibiayai
tidak menghasilkan, bahkan rugi maka bank disamping tidak memperoleh keuntungan juga dibebani PPAP pencadangan
Penghapusan aktiva Produktif yang jumlahnya tidak dapat dikurangkan dengan jaminan. Berbeda dengan pembiayaan jual beli,
ketika nasabah telah berhutang sejumlah nilai barang yang harus dibayar dalam kondisi apapun. Dengan demikian keberadaan jaminan
menjadi perlu sebagai alternative pelunasan hutang.
commit to user
121
Resiko pembiayaan dengan prinsip bagi hasil kemungkinan tidak memperoleh pendapatan membuat pejabat bank harus berhati-
hati untuk menerapakan pembiayaan ini karena katika pembiayaan tersebut gagal pada akhirnya akan mempengaruhi kesehatan bank.
2. Kendala administratif
Keberhasilan pembiayaan bagi hasil sangat tergantung pada pencatatan hasil usaha yang tercatat dengan baik. Namun pada
kenyataannya usaha kecil dan menengah di Indonesia tidak mempunyai catatan usaha yang, sedangkan untuk usaha yang lebih
besar laporan yang tersedia terkadang kurang mencerminkan hasil kerja yang sebenarnya
3. Kendala psikis nasabah
Pada pembiayaan bagi hasil hubungan antara nasabah dan bank memiliki tingkat keterlibatan yang lebih dalam dan langsung terhadap
usaha nasabah dibandingkan dengan pembiayaan atau kredit pada bank konvensional. Bank harus menerima lebih banyak informasi tentang
bisnis yang dibiayai tersebut. Dan keterlibatan bank yang tinggi ini dipandang dapat mengurangi keleluasaan dalam menjalankan
usahanya. Resiko yang terkait pembiayaan mudharabah dan musyarakah
mencakup tiga aspek yaitu sebagai barikut: 1.
Business risk
resiko bisnis yang dibiayai
commit to user
122
Permasalahan-permasalahn yang terjadi pada usaha yang dibiayai seperti permasalahan hokum, market risk, pemogokan atau kerugian
lainnya yang menyebabkan usaha tersebut mengalami keruiandan berdampak buruk pada pengembalian pembiayaan.
2. Unusual risk
Unusual risk yaitu resiko yang diluar kebiasaan atau luar biasa yang bisanya dipengaruhi oleh:
Penurunan drastis tingkat penjualan bisnis yang dibiayai Penurunan drastis harga jual barang jasa yang dibiayai
3. Disaster risk
Disaster risk
adalah keadaan
force majeure
yang dampaknya sangat besar terhadap bisnis nasabah
4. Character risk
Sebab- sebab terjadinya
carhacter risk
adalah: Kelalaian nasabah dalam menjalnkan bisnis yang dibiayai
perbankan syariah Pelanggran ketentuan yang telah disepakati sehingga nasabah
dalam menjalankan bisnis yang dibiayai perbankan tidak lagi sesuai dengan kesepakatan.
Pengelolaan internal perusahaan, seperti manajemen, organisasi, pemasaran, teknis, produksi, dan keuangan, yang tidak dilakukan
commit to user
123
secara professional sesuai dengan standar pengelolaan yang disepakati anatara perbakan syariah dengan nasabah.
commit to user
124
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan