Prosedur Pembiayaan pada BRISyariah

commit to user 105  Pengusaha : fotokopi KTP yang masih berlaku, kartu keluarga dan surat nikah, rekening Koran tabungan 3 bulan terakhir, laporan keuangan 2 tahun terakhir, NPWP  Professional : fotokopi KTP yang masih berlaku, kartu keluarga dan surat nikah, surat ijin praktek, rekening Koran tabungan 3 bulan terakhir, slip gaji,NPWP

B. Prosedur Pembiayaan pada BRISyariah

Dalam pelaksanaan proses pembiayan, ada beberapa petugas bank yang terlibat, yaitu: 1. Account Officer Account officer adalah petugas bank yang melakukan proses analisis suatu permohonan pembiayaan, menuangkannya dalam suatu usulan untuk mendapatkan persetujuan, dan ketika pembiayaan telah terealisasi seorang account officer melakukan fungsi monitoring agar pembiayaan tersebut lancer sehinnga akhirnya dapat lunas tapat waktu. 2. Komite Pembiayaan Komite Pembiayaan yaitu pejabat bank yang mempunyai kewenangan untuk memberikan keputusan persetujuan pembiayaan. Pada praktiknya pejabat yang ditunjuk sebagai komite pembiayaan yang ada disetiap bank bisa berbeda-beda. Namun umumnya dibagi berdasarkan commit to user 106 kelas atau level kantor, mulai dari level cabang, area wilayah, divisi pembiayaan dikantor pusat, hingga mencapai level direksi dan komisaris. Masing- masing tingkat mempunyai batas maksimal flafon pembiayaan yang bisa diberikan. Semakin tinngi jabatannya maka limit memutus pembiayaanpun makin besar. Dengan demikian bila suatu cabang memproses embiayaan dengan nilai nominal permohonan diatas limit kewenangannya, maka abang tersebut harus meneruskan proses persetujuan kepada komite pembiayaan yang lebih tinggi kewenangannya. 3. Pejabat operasional Pejabat operasional adalah pejabat yang berwenang untuk mengeksekusi pembiayaan yang sudah disetujui dan dilakukan pengikatan, dengan mencairkan dana pembiayan ke rekening nasabah. 4. Bagian Administrasi Bagian Administrasi adalah petugas bank yang bertanggung jawab untuk melakukan ddokumentasi dan penyimpanan atas seluruh berkas pembiayaan dan bukti kepemilikan jaminan. Secara umum proses pembiayaan di BRI Syariah tidak jauh dengan perbankan pada umumnya. Proses pembiayaan diperbankan melalui tahapan-tahapan yaitu: commit to user 107 1. Pengajuan permohonan pembiayaan oleh nasabah 2. Investigasi Investigasi adalah kegiatan untuk mengenali pemohon pembiayaan melalui beberapa sumber yaitu: 1 Menggali informasi dari pihak lain, melalui: a. Interbank Checking Interbank checking atau lebih dikenal dengan SID-BI Sistem Informasi Debitur – Bank Indonesia adalah suatu sistem pelaporan debitur atau nasabah pembiayaan perbankan kepada Bank Indonesia. Dalam SID bisa diketahui apakah seseorang sedang atau tidak menikmati fasilitas pembiayaan atau kredit dari bank. Jika seseorang tercantum sedang menikmati fasilitas dari bank, maka akan dapat diketahui informasi terkait pembiayaan tersebut meliputi: 1 Nama bank pemberi fasilitas 2 Plafon dan outstanding terakhir fasilitas 3 Jaminan yang diikat oleh bank 4 Kondisi kolektibilitas pembayaran kewajiban nasabah kepada bank Informasi terpenting SID adalah pada laporan tingkat kolektibilitas pembiayaan yang saat ini sedang dinikmati oleh pemohon. commit to user 108 b. DHN Daftar Hitam Nasional DHN adalah suatu pelaporan yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia, berisikan informasi mengenai pemilik rekening giro diseluruh perbankan di Indonesia yang mengalami black list karena adanya tolakan penarikan giro akibat dana yang tersedia tidak cukup. Mekanisme pelaporan DHN diatur ersendiri oleh Bank Indonesia c. Negative List Dalam kebijakan pembiayaan, masing-masing bank memiliki ketentuan mengenai sector usaha yang dapat dibiayai dan tidak dapat dibiayai. Beberapa bank membuat rating sector usaha dari yang sangat menarik sampai yang tidak menarik. Rating ini sewaktu-waktu bisa berubah, bergantung pada kondisi perekonomian dan kondisi sector usaha yang bersangkutan. d. Trade Checking . Trade checking bisa dipersamakan dengan business checking , market checking yaitu sesuatu kegiatan yang bertujuan melakukan pengecekan melalui pihak ketiga atas segala informasi yang dibutuhkan mengenai pemohon 2 Pengumpulan data melalui pemenuhan persyaratan oleh pemohon berupa dokemen-dokumen yang mendukung pemohon.dalam berhubungan dengan bank, nasabah pembiayaan akan menjadi commit to user 109 subyek hokum dalam perikatan pembiayaan. Status pemohon sebagai subyek hokum secara umumdibedakan menjadi: a. Perorangan Perorangan yaitu individu atau pribadi yang mampu dan cakap untuk melakukan tindakan hokum yang telah ditentukan undang-undang atau peraturan yang berlaku. Yang tergolong perorangan adalah karyawan swasta, pegawai negeri sipil, TNI- polri, perorangan wiraswasta, serta perorangan professional seperti dokter, pengacara dan notaries. b. Badan Usaha Badan usaha yaitu badan-badan, perkumpulan atau persekutuan didalam hokum yang dapat memiliki hak dan kewajiban. Badan usaha tersebut dapat berbentuk suatu badan hukum atau bukan badan hokum. Masing-masing status hokum pemohon akan berbeda dalam pemenuhan dokumen yang harus diserahkan. Berikut ini adalah dokumen yang dipersyaratkan oleh bank bagi pemohon pembiayaan berdasarkan status hukumnya: a. Legalitas Pemohon Legalitas pemohon adalah bukti diri yang secara umum diakui sebagai dokumen yang menunjukan keabsahan identitas pemohon. commit to user 110 1 perorangan: KTP suami dan istri , Kartu Keluarga, surat keterangan bekerja dari perusahaan, akta nikah 2 badan Usaha : KTP pengurus perusahaan, akta pendirian dan perubahan perusahaan, pengesahan pendirian tersebut dari instansi yang berwenang b. Legalitas Usaha legalitas usaha adalah dokumen yang disyaratkan bagi pemohon perorangan, wiraswasta, dan badan hokum yang meliputi segala bentuk perizinan usaha disesuaikan dengan jenis usaha dan sector usaha yang dijalankan serta dokumen pendukung lainnya, antara lain : 1 NPWP Nomor Pokok Wajib Pajak 2 SIUP Surat Izin Usaha Perdagangan 3 TDP Tanda Daftar Perusahaan 4 SITU Surat Izin Tempat Usaha 5 TDR Tanda Daftar Rekanan 6 SIUJK Surat Izin Usaha Jasa Kontruksi 7 Dokumen lainnya yang relevan c. Legalitas Permohonan Sebagai dasar proses pembiayaan dibank adalah adanya permohonan tertulis dari nasabah. Permohonan tersebut dapat disampakan mealui surat tertulis yang dibuat oleh bank atau nasabah dalam bentuk pengisian formulir yang telah disediakan commit to user 111 bank. Ketentuan bank Indonesia mngatur bahwa bank tidak diperbolehkan memberikan pembiayaan tanpa adanya permohonan tertulis dari bank d. Dokumen Keuangan Dokumen keuangan yaitu dokumen yang mengandung fakta mengenai keuangan nasabah. e. Dokumen Agunan Dokumen agunan adalah segala dokumen yang menunjukan bukti kepemilikan suatu harta benda dan secara legal formal dapat diikat sebagai agunan Dalam pembiayaan juga dikenal prinsip 5C dalam rangka mengenali pemohon sebagai calon nasabah pembiayaan, yaitu: a. Character Character adalah karakter atau watak pemohon. Merupakan penilaian terhadap individu-individu sejauh mana dapat mengemban amanah pembiayaan dari bank b. Capacity Capacity adalah penilaian mengenai kemampuan pemohon dalam menjalankan usaha dan menghasilkan keuntungan dan pada akhirnya mampu membayar kewajiban kepada bank commit to user 112 c. Capital Capital adalah penilaian terhadap pemodalan usaha yang dijalankan, termasuk juga penilaian atas aspek keuangan pemohon d. Condition Condition adalah penilaian terhadap kondisi umum yang mempengaruhi kegiatan usaha seperti kondisi pasar, persaingan dagang, peraturan pemerintah, peraturan lain yang menyangkut ekspor-impor, dan lain sebagainya e. Collateral Collateral adalah penilaian atas aspek jaminan yang diperlukan untuk menjamin pembiayaan yang diberikan 3. Solisitasi Solisitasi adalah kegiatan menggali informasi lebih dalam melalui kunjungan langsung kepada usaha nasabah 4. Analisis Pembiayaan Analisis pembiayaan adalah usulan berbentuk proposal yang dibuat oleh account officer , berisikan analisis atas segala aspek mengenai permohnan pembiayaan, untuk dimintakan persetujuan dari komite pembiayaan. commit to user 113 5. Pemutusan Pembiayaan Pemutusan Pembiayaan adalah tahap diputuskannya persetujuan suatu permohonan oleh komite pembiayaan. Selanjutnya dilakukan pembuatan surat penegasan persetujuan kepada pemohon pembiayaan. 6. Dokumentasi Dokumentasi adalah pemenuhan dokumen-dokumen terkait pembiayaan secara menyeluruh untuk disimpan oleh bank di bawah tanggung jawab bagian legal dan administrasi pembiayaan, dokumen- dokumen tersebut adalah: 1 Dokumen legalitas dan permohonan 2 Dokumen analisis pembiayaan 3 Dokumen persetujuan pembiayaan 4 Dokumen akad pembiayaan dan berkas-berkas yang melampirinya 5 Dokumen jaminan dan pengikatannya 6 Dokumen penutupan asuransi 7. Realisasi pembiayaan Realisasi pembiayaan adalah tahap pencairan pembiayaan setelah seluruh persyratan dipenuhi dan dokumen jaminan diserahkan kepada bank. 8. Pelaksanaan kewajiban Pelaksanaan kewajiban adalah tahapan dimana pemohon pembiayaan telah menjadi nasabah bank yang mempunyai kewajiban untuk commit to user 114 membayar angsuran atau bagi hasil sebagai konsekuensi atas pembiayaan yang diterimanya. Secara ringkas skema berikut menggambarkan proses pembiayaan, sejak permohonan diterima hingga disetujui dan dilaksanakan pencairan fasilitas pembiayaan Gambar 3.1 Tidak Lolos Tidak Layak Pengajuan Pembiayaan Oleh Nasabah Pemenuhan Data dan Dokumen Trade Checking, BI Checking , Negative List, DHN On the spot : Survei Usaha dan Survei Jaminan Analisis Pembiayaan Penyusunan Usulan Pembiayaan TOLAK TOLAK commit to user 115 Tidak Disetujui Tidak bisa dipenuhi Pada skema yang menggambarkan tentang proses pembiayaan diatas maka dapat dilihat bahwa analisis pembiayaan dan persetujuan komite pembiayaan adalah factor yang paling penting dalam proses pembiayaan. Karena kedua factor inilah yang akan menjadi tombak keberhasilan pembiayaan pada bank syariah. Kedua factor tersebut sangat membutuhkan ketelitian atau kecermatan dalam mengidentifikasi nasabah. Jika salah satu Persetujuan Komite pembiayaan Penerbitan Surat penegasan persetujuan Pembiayaan SP3 Pemenuhan Syarat SP3 1. Penandatangan Akad 2. Pengikatan Jaminan 3. Pencairan pembiayaan BATAL TOLAK commit to user 116 dari kedua factor tersebut terjadi kesalahan, akan mengakibatkan kerugian pada perusahaan. Karena hal tersebut menyangkut nasabah dalam pemenuhan kewajibannya kelak.

C. Perhitungan Nisbah bagi hasil