commit to user
21
D. Pengertian Pembiayaan
Pembiayaan merupakan salah satu tugas bank pada perbankan syariah, yaitu pemberian fasilitas penyediaan dana untuk memenuhi kebutuhan
pihak-pihak yang
merupakan kekurangan
dana. Menurut
sifat penggunaannya, pembiayaan dapat dibagi menjadi dua hal berikut :
1. Pembiayaan produktif
Pembiayaan produktif yaitu pembiayaaan yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan produksi dalam arti luas, yaitu untuk peningkatan
usaha baik usaha produksi, perdagangan maupun investasi Menurut keperluannya pembiayaan produktif dapat dibagi menjadi
dua hal berikut : 1
Pembiayaan modal kerja Pembiayaan modal yaitu pembiayaan untuk memenuhi kebutuhan:
a. Peningkatan produksi, baik secara kuantitatif, yaitu jumlah
hasil produksi, maupun secara kualitatif, yaitu peningkatan kualitas atau mutu dari hasil produksi; dan
b. Untuk keperluan perdagangan atau peningkatan
utility of place
dari suatu barang Bank syariah dapat membantu memenuhi seluruh kebutuhan
modal kerja tersebut bukan dengan meminjamkan uang, melainkan dengan menjalin hubungan partnership dengan nasabah, dimana
bank bertindak sebagai penyandang dana
shahibul mall
sedangkan nasabah sebagai pengusaha
mudharib
. Skema
commit to user
22
pembiayaan ini disebut dengan
mudharabah
. fasilitas ini dapat diberikan untuk jangka waktu tertentu, sedangkan bagi hasil secara
periodik dengan nisbah yang telah disepakati.setelah jatuh tempo, nasabah mengembalikan jumlah dana tersebut beserta porsi bagi
hasil yang belum dibagikan yang menjadi bagian bank. 2
Pembiayaan Investasi Pembiayaan investasi yaitu untuk memenuhi kebutuhan
barang-barang modal
capital goods
serta fasilitas-fasilitas yang erat kaintannya dengan itu.
Pembiayaan investasi diberikan kepada para nasabah untuk keperluan investasi, yaitu keperluan untuk penambahan modal
guna mengadakn rehabilitasi, perluasan usaha, ataupun pendirian proyek baru.
Ciri-ciri pembiayaan investasi adalah: a.
Untuk pengadaan barang-barang modal b.
Mempunyai perencanaan alokasidana yang matang dan terarah c.
Berjanngka waktu menengah dan panjang 2.
Pembiayaan komsumtif Pembiayaan konsumtif diperlukan oleh pengguna dana untuk
memenuhi kebutuhan konsumsi dan akan habis dipakai untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Kebutuhan konsumsi dapat dibedakan
atas kebutuhan primer pokok atau dasar dan kebutuhan sekunder. Kebutuhan primer adalah kebutuhan pokok, baik berupa barang, seperti
commit to user
23
makanan, minuman, pakaian, dan tempat tinggal maupun berupa jasa, seperti pendidikan dasar dan pengobatan. Adapun kebutuhan sekunder
adalah kebutuhan tambahan, yang secara kuantitatif maupun kualitatatif lebih tinggi atau lebih mewah dari kebutuhan primer, baik berupa
barang, seperti makanan, minuman, pakaian atau perhiasan, bangunan rumah, kendaraan, dan sebagainya, maupun berupa jasa, seperti
pendidikan, pelayanan kesehatan, pariwisata, hiburan dan sebaginya. Pada umumnya, bank konvensional membatasi pemberian kredit
untuk pemenuhan barang tertentu yang dapat disertai dengan bukti kepemilikan yang sah, seperti rumah dan kendaraan bermotor, yang
kemudian menjadi barang jaminan utama. Adapun untuk pemenuhan kebutuhan jasa, bank meminta jaminan barupa barang lain yang dapat
diikat sebagai jaminan. Sumber pembayaran kembali atas pembiayaan tersebut berasal dari sumber pendapatan lain dan bukan dari eksploitasi
barang yang dibiayai dari hasil fasilitas ini. Pembiayaan dibank syariah terbagi atas beberapa jenis berdasarkan
bentuk akad itu sendiri. Secara umum ada tiga jenis dasar transaksi pembiayaan dibank syariah yaitu:
1. Pembiayaan Jual Beli
Pembiayaan jual beli dibagi menjadi tiga yaitu: 1
Murabahah Murabahah
adalah pembiayaan jual beli dimana masa penyerahan barang pada awal akad. Bank menerapkan harga jual barang yaitu
commit to user
24
harga harga pokok perolehan barang ditambah sejumlah margin keuntungan bank. Harga yang telah disepakati di awal akad tidak
boleh ada yang berubah selama jangka waktu pembiayaan. Contoh pembiayaan murabahah:
a. Pembiayaan konsumtif: pembiayaan Pemilikan Rumah PPR,
Pembiayaan Kepemilikan Kendaraan Bermotor, Pembiayaan Pembelian Perabot rumah Tangga
b. Pembiayaan Produktif: pembiayaan Investasi Mesin dan
Peralatan, Pembiayaan Investasi Gedung dan bangunan untuk kantor pabrik , pembiayaan persediaan barang daagangan,
pembiayaan bahan baku produksi
Gambar 2.1
1.Akad jual-beli 4.
5 Bayar 4
Terima Barang
2.Beli Barang 3.Kirim Barang
MURABAHAH
BANK NASABAH
SUPPLIER
commit to user
25
Penjelasan skema
Murabahah
1 Bank dan nasabah melakukan akad pembiayaan jual beli
atas suatu barang, dalam akad ini bank bertindak sebagai penjual dan nasabah berlaku sebagai pembeli
2 Bank melakukan pembelian barang yang diinginkan
nasabah dari supplier atau penjual dan dibayar secara lansung dan tunai
3 Barang yang telah dibeli oleh bank dikirim oleh supplier
kepada nasabah 4
Nasabah menerima barang yang telah dibeli 5
Atas barang yang telah dibelinya, nasabah membayar kewajiban kepada bank secara angsuran selama jangka
waktu tertentu 2
Salam Salam
adalah pembiayaan jual beli dimana barang yang diperjual belikan belum ada. Pembayaran barang dilakukan di
depan oleh bank namun pembiayaan oleh penyerahan barang kepada barang dilakukan secara tangguh karena memerlukan
waktu untuk proses pengadaannya. Lazimnya setelah barang tersebut diserahkan kepada bank maka bank akan menjualnya
kepada pembeli yang telah memesan sebelumnya.
commit to user
26
Contoh aplikasi pada salam dapat dilihat dalam praktik pembiayaan produk pertanian. Seperti sayuran, baras dan lain-
lain yang sudah dipersyaratkan kualitasnya Gambar 2.2
1 4
2 3
Penjelasan skema salam 1
Bank nasabah melakukan
akad
jualbeli atas suatu barang, dalam akad ini bank bertindak sebagai penjual dan nasabah
bertindak sebagai pembeli 2
Bank melakukan pemesanan barang kepada nasabah sesuai dengan
spesifikasi yang
yang diinginkan
dengan memberikan pembayaran dimuka dan kondisi barang belum
tersedia. Antara bank dan nasabah 1 terjadi transaksi pembiayaan salam
3 Nasabah 1 mengadakan barang sesuai dengan pesanan,
dalam hal ini barang yang dipesan memerlukan proses
SALAM
BANK
NASABAH2 - PEMBELI
NASABAH1 - PETANI
commit to user
27
untuk pengadaannya.setelah barang tersebut sudah ada maka nasabah 1 akan mengirimkan barang tersebut kepada
nasabah 2 4
Setelah barang diterima nasabah 2 melakukan pembayaran secara tunai kepada bank. Keuntungan bank adalah selisih
antara jumlah pembiayaan kepada nasabah 1 dan harga jual yang dibayar oleh nasabah 2
3
Istishna
Istishna adalah pembiayaan jual beliyang polanya sama dengan pembiayaan salam, namun berbeda pada polapembayarannya. Bila
salam pembayaran dilakukan didepan akad, maka pembayaran dalam istishna dapat dilakukan secara bertahap sesuai kesepakatan.
Contoh aplikasi pada pembiayaan istishna adalah pada pembiayaan manufaktur atau kontruksi
commit to user
28
Gambar 2.3
7
1 2
8 3
6 4
5
Penjelasan skema
istishna
: 1
Bank dan nasabah melakukan
akad
pembiayaan
istishna
untuk pembelian suatu barang 2
Bank melakukan perjanjian pemborongan bangunan dengan kontraktor atau pengadaan barang dengan pemasok.
DIsepakati pula mengenai jangka waktu penyelesaian pekerjaan serta tahapan progress serta pembayarannya.
3 Bank melakukan pencairan ke pemasok atau kontraktor
secara bertahap berdasarkan progress pekerjaan sesuai kesepakatan.
ISTISHNA
NASABAH PEMBELI PEMASOK
BANK
commit to user
29
4 Pemasok atau kontraktor menyerahkan dokumen progress
penyelesaian barang atau pekerjaan yang dibuat pemasok atau kontraktor kepada nasabah. Bila nasabah menerima
laporan sesuai kondisi progress pekerjaan, maka bank baru dapat mencairkan tahap berikutnya
5 Bank meneruskan dokumen progress penyelesaian barang
atau pekerjaan yang dibuat pemasaokatau kontraktor kepada nasabah. Bila nasabah menerima laporan sesuai kondisi
progress pekerjaan, maka bank bau dapat mencairkan tahap berikutnya
6 Setiap realisasi pencairan, nasabah mempunyai kewajiban
untuk mengansur dengan jangka waktu sampai dengan selesainya barang yang dipesan
7 Penyerahan barang pesanan kondisi pekerjaan 100 jadi
dari pemasok atau kontraktor kepada nasabah 8
Pelunasan 2.
Pembiayaan Sewa menyewa Pembiayaan sewa menyewa
ijarah
dapat diartikan sebagai transaksi pada penggunaan manfaat suatu barang dan jasa dengan
memberikan imbalan. Apabila objek pemanfaatnnya berupa barang maka imbalannya disebut dengan sewa, sedangkan bila objeknya
berupa tenaga kerja maka imbalannya disebut upah.
Ijarah
dapat dibagi menjadi dua jenis yaitu:
commit to user
30
1 Ijarah murni
Ijarah
murni adalah suatu transaksi sewa menyewa objek tanpa adanya pemindahan kepemilikan, denagn begitu maka objek yang
disewakan akan tetap dimiliki oleh pemilik. 2
Ijarah Mutahiya bitamlik
IMBT
Ijarah mutahiya bitamlik
adalah suatu transaksi sewa menyewa dimana terdapat pilihan bagi penyewa untuk memiliki barang yang
disewa tersebut diakhir masa sewa melalui mekanisme
sale
and
lease back
.
Gambar 2.4 IJARAH MUTHAHIYA BITAMLIK
1 4
2 3a
3b NASABAH
BANK
SUPPLIER Barang objek sewa
commit to user
31
Penjelasan skema ijarah mutahiya bitamlik 1
Bank mengadakan akd IMBT dengan nasabah, yaitu bank menyewakan suatu obyek kepada nasabah yang akhirnya
menjadi milik nasabah 2
Bank membeli obyek sewa misal sebuah mobil dari supplier.
3 a
Kemudian supplier mengirim dokumen kepemilikan objek sewa contoh BPKB kepada bank, selaku pihak
yang membeli tunai. b
Dan pada saat bersamaan supplier melakukan pengiriman barang kepada nasabah sebagai penyewa.
4 Nasabah selama masa sewa melakukan pembayaran biaya
sewa kepada bank 5
Pada akhir masa sewa, obyek sewa akan dihibahkan oleh bank kepada nasabah
3. Pembiayaan bagi hasil
pembiayaan dengan pola bagi hasil, bank dan nasabah bekerja sama dalam suatu usaha. Bank sebagai lembaga keuangan yang terlibat
dalam permodalan dan nasabah sebagai pelaku kegiatan ekonomi bertindak sebagai pelaksana usaha. Kedua belah pihak bersepakat jika
usaha tersebut memperoleh hasil maka akan dilakukan bagi hasil sesuai denagn nisbah atau porsi yang telah disepakati. Dan bila terdapat
commit to user
32
kerugian, maka bank menangggung kerugian berupa tidak diterimanya
revenue
imbalan sebagai bagi hasil yang seharusnya diterima. Pokok pembiayaan yang diberikan oleh bank kepada nasabah sepenuhnya
untuk tetap dkembalikan kepada bank. Berdasarkan komposisi
share
modal bank dalam usaha nasabah, terdapat dua jenis pembiayaan:
1
Mudharabah Mudharabah
adalah bank membiayai 100 kebutuhan dana untuk usaha nasabah, sedangkan nasabah bertindak sebagai pelaksana
usaha tersebut.
commit to user
33
Gambar 2.5 MUDHARABAH
BANK
Modal 100
Proyek usaha
nisbah X nisbah Y
Pendapatan
Modal
Penjelasan pada skema
mudharabah
1 Bank dan nasabah bersepakat untuk bekerjasama dalam
suatu usaha yang dijalankan oleh nasabah, melalui sistem bagi hasil dengan akad
mudharabah
. Diawal perjanjian telah NASABAH
Keahlian
commit to user
34
disepakati bahwa masing-masing pihak berhak mendapatkan keuntungan dari hasil usaha, dengan porsi: bank = X dan
nasabah = Y 2
Dalam
mudharabah
bank memberikan
share
dengan membiayai 100 kebutuhan dana untuk menjalankan usaha,
sedangkan nasabah memberikan
share
berupa keahlian yang dimilikinya untuk menjalankan usaha.
3 Setelah usaha yang dijalankannya mendapatkan realisasi
pendapatan, maka akan dilakukan pembagian hasil keuntungan sesuai nisbah yang telah disepakati
4 Pada akhir masa pembiayaan, modal yang diberikan akan
dikembalikan. 2
Musyarakah joint financing
. Musyarakah adalah pembiayaan
yang diberikan nasabah komposisinya kurang dari 100. Artinya selain bertindak sebagai
pelaksana usaha, nasabah juga memiliki dana sendiri dalam usaha yang dibiayai bank. Perbedaan komposisi akan menentukan
perbadaan nisbah bagi hasil. Makin besar
share
dana yang diberikan, maka makin besar nisbah bagi hasil yang diterima.
Seperti yang dijelaskan pada gambar dibawah ini:
commit to user
35
Gambar 2.6
Perjanjian bagi hasil
Nisbah X Nisbah Y
Penjelasan skema
Musyarakah
1 Bank dan nasabah bersepakat untuk bekerjasama dalam
suatu usaha yang dijalankan oleh nasabah, melalui sistem bagihasil dengan akad Musyarakah.diawal perjanjian
disepakati masing-masingpihak
berhak mendapatkan
keuntungan dari hasil usaha dengan porsi; bank = X dan nasabah = Y
BANK NASABAH
Modal X Modal Y + Keahlian
Proyek Usaha
pendapatan
Modal
MUSYARAKAH
commit to user
36
2 Dalam musyrakah bank membarikan share dengan
membiayai sebesar kurang dari 100 kebutuhan dana, sedangkan nasabah memberikan share keahlian dan share
dana. Jadi dana nasabha dan bank akan disatukan sehinga berjumlah 100 dari dana yang dibutuhkan untyuk
menjalankan usaha tersebut. 3
Setelah usaha yang dijalankan mendapatkan realisasi pendapatan, maka akan dilakukan pembagian hasil
keuntungan sesuai nisbah masing-masing 4
Pada akhir masa pembiayaan, modal yamg diberikan bank akan dikembalikan.
E. Pengertian bagi hasil