KVB BS Bermakna Modalitas

‘Dia mau bernyanyi’. 23b Rimu ga?i Tata raita oring 3J ingin Tahu rumah 1T ‘Mereka ingin tahu rumah saya’. 23c BiangBian ia ga?i Bake hoang Juta Pulu rua wot lima oti 3T det Mau Pinjam uang juta Dua puluh ‘Orang ini mau minjam uang duapuluh lima juta dulu’. Pada data 23a, V1 mogang ‘mau’ diikuti oleh V2 hantar hama-hama ‘bernyanyi’ dalam bentuk aktif-intransitif sehingga Agen V1 dan V2 memiliki Agen yang sama. Sementara itu, pada data 23b, V1 ga?i ‘ingin’ diikuti oleh V2 tata ‘tahu’ dalam bentuk aktif-transitif. Kedua memiliki dua argument yang sama, yaitu argument 1 berupa Agen rimu’mereka’ dan argument 2 berupa pasien rait a oring ‘rumah saya’. Begitu juga data 23c V1 nya adalah ga’i ‘mau’diikuti oleh V2 bake ‘pinjam’ dalam bentuk aktif transitif, Agen V1 dan V2 juga sama yaitu biangbian ia orang itu’

5.3.8 KVB BS Bermakna Perubahan Keadaan

Dalam KVB BS yang menyatakan makna perubahan keadaan menyatakan bahwa V1 memiliki subjek logis yang berbeda dengan V2. Subjek dari V2 adalah objek dari V1. V1 selalu dalam bentuk aktif transitif sedangkan V2 dalam bentuk intransitive. KVB BS bermakna perubahan keadaan dapat dijelaskan berdasarkan data di bawah ini. 24a Nimu hama alu daa mate 3 T tabrak anjing sampai mati ‘Ia menabreak anjing sampai mati’ 24b Peter dola Susi daa Mate Hala Nama pukul Susi sampai Pingsan ‘Peter memukul Susi sampai pingsan’. 24c Budi Joka daa Ela Kebek Nama dorong sampai Nama tengkurap ‘Budi mendorong sampai tengkurap’. Data 24a –c menyatakan bahwa aktivitas yang dilakukan oleh V1 mengakibatkan adanya perubahan keadaan terhadap argument objek.hama ‘tabrak’ dan V2 adalah mate ‘mati’. Seperti pada data 24a. subjek nimur melakukan tindakan hama ‘tabbrak’ terhadap objek alu ‘anjing’. Hal ini mengakibatkan perubahan terhadap objek alu dari keadaan semula menjadi mate ‘mati’. Data 24b.menunjukkan subjek Peter melakukan tindakan dola ‘pukul’ terhadap objek Susi. Hal ini mengakibatkan perubahan terhadap objek Susi dari keadaan semula menjadi mate hala ‘pingsan’. Begitu pula data 24c. menunjukkan bahwa subjek Budi ‘Budi’ melakukan aktivitas V1 joka ‘mendorong’ objek Ela ‘Ela’ sehingga menimbulkan perubahan terhadap objek iEla ‘Ela’ dari keadaan semula menjadi kebek ‘tengkurap.

4. Penutup

4.1 Simpulan

Berdasarkan analisis yang telah diuraikan dapat ditarik beberapa simpulan yang diuraikan di bawah ini. Konstruksi verba beruntun dalam BS dapat didefinisikan sebagai: klausa tunggal yang memiliki lebih dari satu verba yang muncul secara berurutan tanpa atau dapat disela oleh unsure lain, tanpa pemarkah ubordinatif atau koordinatif. Verba-verba dalam KVB BS tidak selalu dapat