bawah’ umum ditemukan, baik pada bahasa Austronesia maupun non-Austronesia di Nusantara Timur dan Pasifik. Van Staden dan Ger Reesink dalam Senft, ed., 2008 menyatakan bahwa
konstruksi yang mengungkapkan hubungan semantis arah didefinisikan oleh V2 verba arah yang menunjukkan arah atau lokasi gerakan atau peristiwa tindakan. Kecaraan ditunjukkan oleh
V1. Pada data juga ditemukan KVB BS bermakna arah seperti data di bawah ini:
3-18 Robert bano
le na
Nama jalan
ke Timur
‘Robert berjalan ke Timur’. 3-19 Wair
e kran
beta sira-wirang
Air def
keran menetes ke luar
‘Air keran menetes ke luar’. Pada data 3-18
– 3-19 V2 le na ‘ke timur’, dan sira werang ‘ke luar’ adalah verba yang menunjukkan arah. Verba-verba ini yang menjadi verba utama dalam KVB, sedangkan
verba lainnya bano ‘berjalan’, dan beta ‘menetes’ adalah verba gerakan yang pada KVB
tersebut menunjukkan kecaraan. Hubungan makna yang dimiliki adalah bano le na ‘le na
dengan cara bano’’, dan beta sira werang ‘ ‘sira werang dengan cara betamenetes’.
Pada data 3-18, V1 bano ‘berjalan’ adalah verba intransitif yang menghendaki satu
argumen Subjek, yaitu Robert ‘Robert’, dan le na ‘ke timur’ adalah verba intransitif yang
menghendaki satu argument subjek. Subjek dari V1 dan V2 mengacu pada nomina yang sama, yaitu Robert
Pada data 3-19, V1, beta ‘menetes’, adalah verba intransitif tanpa pemarkah yang
menghendaki satu argumen Subjek, yaitu Wair e kran ‘air keran ’, dan sira werang ‘ke luar’
adalah verba intransitif yang menghendaki satu argumen Subjek yang pada klausa tersebut berkoreferensi dengan Subjek dari V1. Sehingga V1 dan V2 juga berbagi Subjek.
3.5.3 Makna kecaraan
Pada KVB kecaraan, salah satu dari verba-verbanya mengungkapkan cara bagaimana tindakan yang diungkapkan oleh verba lainnya dilakukan. Pada umumnya verba yang
mengungkapkan kecaraan mengikuti verba utamanya. Van Staden dan Ger Reesink dalam Senft, ed., 2008:44. Pada KVB BS yang bermakna kecaraan dengan V1 verba intransitif,
kecaraan pada umumnya diungkapkan oleh V2, tetapi untuk tujuan penekanan cara, V1 bisa
mungungkapkan kecaraan. Dalam BS ditemukan makna kecaraan V1 dan V2 intransitif dan V1 intransitif V2 transitif. Untuk lebih jelasnya, perhatikan data berikut ini.
3.5.3.1 KVB BS Bermakna Kecaraan dengan V1dan V2 Verba Intransitif KVB BS Bermakna Kecaraan dengan V1dan V2 verba intransitif dapat diliat pada data
berikut. 3-20 Rimu
pano hama-hama
P3J jalan
sama-sama ‘Mereka berjalan bersama-sama
3-21 Tatik plari
ropo-ropo Nama
lari gopo-gopo
‘Tatik berlari tergesa-gesa
. Pada d
ata 3-20 V1, pano ‘berjalan’ adalah verba intransitif, V2, hama-hama ‘sama-
sama’, juga verba intransitif. Sebagai verba intransitif keduanya menetapkan satu argumen subjek yang secara semantis berperan sebagai Agen. Pada klausa 3-20 rimu
‘mereka’ adalah subjek dari V1 dan juga subjek dari V2. Dengan kata lain, subjek dari V2 berkoreferen dengan
subjek dari V1. Pano hama-hama bermakna pano dengan cara hama-hama. Jadi, V1 merupakan verba utama yang mengungkapkan tindakan, sedangkan V2 mengungkapkan cara
bagaimana tindakan yang diungkapkan oleh V1 dilakukan. Pada data 3-21, V1, plari
‘berjalan’, adalah verba intransitif, V2, ropo-ropo ‘tergesa-gesa’, adalah verba intransitif. Sebagai verba intransitif keduanya menetapkan satu
argumen subjek yang secara semantis berperan sebagai Agen. Pada klausa 3-21, Tatik ‘Tatik’ adalah subjek dari V1 dan juga subjek dari V2. Oleh karena itu, subjek dari V2
berkoreferensi dengan subjek dari V1. Plari ropo-ropo bermakna ‘plari dengan cara ropo-
ropo’. Jadi, V1 merupakan verba utama yang mengungkapkan tindakan, sedangkan V2 mengungkapkan cara bagaimana tindakan yang diungkapkan oleh V1 dilakukan.
5.3.3.2 KVB BS Bermakna Kecaraan dengan V1 verba intransitif dan V2 Verba Transitif KVB BS Bermakna Kecaraan dengan V1 verba intransitif dan V2 verba transitif
diketahui berdasarkan data 18a —b berikut ini.