V2 sebagai tujuan. Secara lintas bahasa, KVB gerakan ini sangat umum seperti yang dicatat oleh Durie 1997:310:
“Every serializing languages I have encountered includes a category of motion serialisation, where a verb of motion is combined with some other verb in such a way that the motion verb
comes first and the moving argument is the Agent of the second verb ”.
Data KVB BB yang mengandung makna gerakan dapat dicermati pada data berikut:
3-16 Wue
mai tota
A’u kakak datang
cari saya
‘Kakak datang mencari saya’ 3-17
Ina mai
neti mu’u
ibu datang bawa
pisang ‘Ibu datang membawa pisang
Data 3-16 – 3-17, V1 mai ‘datang’ intransitif adalah verba gerakan. Mai,
menunjukkan bahwa Agen berpindah ke arah pembicara untuk menunjukkan atau melakukan tindakan yang diungkapkan oleh V2, tota sebagai tujuan. V2, tota
‘mencari’ transitif membutuhkan Agen yaitu orang yang mencari dan Pasien atau sesuatu yang dicari. Pada klausa
3-16, wue sebagai agen dari tindakan gerakan mai, dan sekaligus agen bagi tindakan gerakan mai dengan tujuan melakukan tota. Pada data 3-17 agen dari tindakan mai
‘datang’ adalah ina ‘ibu’ yang sekaligus merupakan Agen dari tindakan neti ‘bawa’. V2 neti membutuhkan dua
argumen yaitu Agen dan Pasien, Agen dari tindakan neti adalah ina sedangkan Pasiennya adalah mu’u ‘pisang’. Agen berpindah ke arah pembicara untuk melakukan tindakan yang diungkapkan
oleh V2 neti sebagai tujuan, atau Agen melakukan tindakan tota dan neti dengan cara mai ‘datang’.
Data 3-16 – 3-17, menunjukkan bahwa verba gerakan sebagai V1 dari KVB BB
memiliki hubungan makna tujuan atau kecaraan. KVB BS dengan V1 verba gerakan sangat
produktif
3.5.2 KVB BS dengan Makna arah
Baird dalam Senft, ed., 2008:68 mengungkapkan bahwa kata-kata yang menunjukkan arah dan ruang, seperti seawards
‘arah laut’, inland ‘arah darat’, above ‘di atas’, dan below ‘di
bawah’ umum ditemukan, baik pada bahasa Austronesia maupun non-Austronesia di Nusantara Timur dan Pasifik. Van Staden dan Ger Reesink dalam Senft, ed., 2008 menyatakan bahwa
konstruksi yang mengungkapkan hubungan semantis arah didefinisikan oleh V2 verba arah yang menunjukkan arah atau lokasi gerakan atau peristiwa tindakan. Kecaraan ditunjukkan oleh
V1. Pada data juga ditemukan KVB BS bermakna arah seperti data di bawah ini:
3-18 Robert bano
le na
Nama jalan
ke Timur
‘Robert berjalan ke Timur’. 3-19 Wair
e kran
beta sira-wirang
Air def
keran menetes ke luar
‘Air keran menetes ke luar’. Pada data 3-18
– 3-19 V2 le na ‘ke timur’, dan sira werang ‘ke luar’ adalah verba yang menunjukkan arah. Verba-verba ini yang menjadi verba utama dalam KVB, sedangkan
verba lainnya bano ‘berjalan’, dan beta ‘menetes’ adalah verba gerakan yang pada KVB
tersebut menunjukkan kecaraan. Hubungan makna yang dimiliki adalah bano le na ‘le na
dengan cara bano’’, dan beta sira werang ‘ ‘sira werang dengan cara betamenetes’.
Pada data 3-18, V1 bano ‘berjalan’ adalah verba intransitif yang menghendaki satu
argumen Subjek, yaitu Robert ‘Robert’, dan le na ‘ke timur’ adalah verba intransitif yang
menghendaki satu argument subjek. Subjek dari V1 dan V2 mengacu pada nomina yang sama, yaitu Robert
Pada data 3-19, V1, beta ‘menetes’, adalah verba intransitif tanpa pemarkah yang
menghendaki satu argumen Subjek, yaitu Wair e kran ‘air keran ’, dan sira werang ‘ke luar’
adalah verba intransitif yang menghendaki satu argumen Subjek yang pada klausa tersebut berkoreferensi dengan Subjek dari V1. Sehingga V1 dan V2 juga berbagi Subjek.
3.5.3 Makna kecaraan
Pada KVB kecaraan, salah satu dari verba-verbanya mengungkapkan cara bagaimana tindakan yang diungkapkan oleh verba lainnya dilakukan. Pada umumnya verba yang
mengungkapkan kecaraan mengikuti verba utamanya. Van Staden dan Ger Reesink dalam Senft, ed., 2008:44. Pada KVB BS yang bermakna kecaraan dengan V1 verba intransitif,
kecaraan pada umumnya diungkapkan oleh V2, tetapi untuk tujuan penekanan cara, V1 bisa