1 KVB dikonsepsikan dan dideskripsikan sebagai suatu peristiwa tunggal.
2 KVB beroperasi bersama-sama dengan unsur-unsur gramatikal lainnya, seperti kala, modus,
aspek, dan polaritas. 3
KVB memiliki intonasi tunggal tanpa dipisahkan oleh jeda. 4
KVB sekurang-kurangnya memerlukan sebuah argumen dan kemungkinan bisa lebih dari satu argumen.
5 Sebuah KVB tidak boleh mengandung dua FN frasa nominal yang mengacu pada argumen
yang sama. 6
KVB tidak boleh dipisahkan oleh konjungsi baik koordinatif maupun subordinatif. 7
KVB harus sama-sama merupakan verba beruntun tidak ada yang berstatus sebagai verba bantu.
8 KVB hanya membutuhkan sebuah subjek.
Kedelapan ciri KVB di atas dapat dikelompokkan menjadi 3 yaitu 1 ciri fonologis didukung oleh ciri no.3; 2 ciri sintaksis didukung oleh ciri 2, 4
—8; dan 3 ciri semantik atau konseptual didukung oleh ciri 1. Ketiga karakteristik KVBBS diuraikan berikut ini.
3.3 Karakterinstik Fonologis Konstruksi Verba Beruntun Bahasa Sikka
Seperti apa yang diuraikan di atas bahwa karakteristik fonologis KVB memiliki intonasi tunggal tanpa dipisahkan oleh jeda. KVB BS dapat dikatakan menunjukkan satu intonasi seperti
intonasi pada klausa tunggal, tidak ada jeda antara klausa yang satu dengan yang lainnya. Hal ini mendukung apa yang diungkapkan oleh Aikhenvald dan Dixon dan linguis lainnya yang
menyatakan bahwa konstruksi verba beruntun memiliki ciri intonasi klausa berverba tunggal dan bukan intonasi serentetan klausa. Dijelaskan pula bahwa pada banyak bahasa batasan klausa
ditandai dengan pemisahan intonasi atau jeda sedangkan pada KVB tidak ada penanda jeda di antara verba-verba pembentuk KVB. Hal itu dapat dilihat pada data berikut yang dibuktikan
dengan menggunakan speach analyzer dan spektogram.
Jika diperhatikan kata yang dicetak tebal pada data 3-3; antara verba yang satu yaitu plender
‘belajar’ dan soka ‘menari tidak ada jeda yang panjang atau jarak antara pengucapan kata yang satu dengan yang lainnya sama. Begitu pula, pada garis spektogram juga menunjukkan
tidak ada garis yang jaraknya berjauhan Di bawah ini disajikan juga klausa dengan verba kompleks untuk dipakai sebagai
perbandingan intonasi dengan verba beruntun. 3-3. Ani
plender soka
e’i sekolah
3T belajar menari
prep sekolah
‘Ani belajar menari di sekolah’.
3-3. Nimu
bo’u bano
e’i sekolah
3T Datang pergi
ke sekolah
‘Dia dating pergi sekolah