Validitas Soal Reabilitas Soal

52 3 Pelaksanaan tes uji coba Setelah perangkat instrumen tersusun, kemudian diujicobakan pada kelas uji coba yaitu kelas di luar kelompok yang menjadi sampel penelitian, dengan soal yang sama dan tenggang waktu yang cukup untuk diuji apakah butir-butir soal tersebut valid dan dapat digunakan.

3.6.2 Analisis Instrumen Penelitian

3.6.2.1 Validitas Soal

Validitas adalah ukuran yang menunjukan tingkat kesahihan suatu instrumen Arikunto, 1996:158. Untuk mengetahui suatu tes telah memiliki validitas atau daya ketepatan mengukur, dapat dilakukan dari dua segi yaitu dari segi tes itu sendiri sebagai totalitas dan dari segi itemnya Sudijono, 2001:163. 3.6.2.1.1 Validitas Tes Pada penelitian ini untuk mengukur validitas tes sebagai totalitas digunakan pengujian validitas secara logis, dengan mengkonsultasikan kisi-kisi dan butir soal kepada ahli bidang studi. Validitas logis dilihat dari dua segi yaitu dari segi isi validitas isi dan dari segi susunankonstruksinya validitas konstruksi. 1 Validitas Isi Sebuah tes dikatakan memiliki validitas isi apabila sesuai dengan isi kurikulum yang hendak diukur. 53 2 Validitas Konstruksi Suatu tes dikatakan memiliki validitas konstruksi apabila soal-soalnya mengukur setiap aspek berpikir seperti yang diuraikan dalam standar kompetensi, kompetensi dasar, maupun indikator yang terdapat dalam kurikulum. 3.6.2.1.2 Validitas ItemButir Soal Validitas butir soal dihitung dengan mengkorelasikan skor butir dengan skor total. Adapun rumus yang digunakan adalah rumus korelasi product moment, dengan mengkorelasikan jumlah skor butir dengan skor total. r xy = ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ − − − } }{ { 2 2 2 2 y y n x x n y x xy n Keterangan : r xy = koefisien korelasi antara x dan y n = jumlah siswa ∑ x = skor total butir soal ∑ y = skor total Kriteria pengujian validitas dikonsultasikan dengan harga product moment pada tabel dengan taraf signifikan 5 , jika r xy r tabel maka item soal tersebut dikatakan valid Arikunto, 2002:146. Dari hasil analisis uji coba instrumen dapat diketahui bahwa dari 10 item soal uraian yang telah diujicobakan 8 soal termasuk dalam katagori valid dan 2 soal dalam katagori tidak valid. Perhitungan analisis tes uji coba dapa dilihat pada lampiran 11. 54

3.6.2.2 Reabilitas Soal

Reliabilitas menunjuk pada satu pengertian bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Instrumen yang sudah baik tidak akan bersifat tendensius mengarahkan responden untuk memilih jawaban-jawaban tertentu. Instrumen yang sudah dapat dipercaya, akan menghasilkan data yang dipercaya juga. Jika datanya memang benar sesuai dengan kenyataan, maka berapa kali pun diambil tetap akan memberi hasil yang sama Arikunto, 2002:154. Reliabilitas tes pada penelitian ini diukur dengan menggunakan rumus alpha yaitu sebagai berikut. r 11 = 1 − n n 1- 2 1 2 1 σ σ ∑ Keterangan : r 11 : reliabilitas yang dicari ∑ 2 1 σ : jumlah varians skor tiap item 2 1 σ : varians total n : banyaknya butir soal Rumus varians: 2 σ = n n x x ∑ ∑ − 2 2 Kriteria pengujian reliabilitas soal tes yaitu setelah didapatkan harga r 11 kemudian harga r 11 , kemudian dikonsultasikan dengan harga r product moment 55 pada tabel, jika r 11 r tabel maka item tes yang diujicobakan reliabel Arikunto, 2002:171. Soal uji coba yang diberikan sebanyak 10 butir soal. Dari perhitungan analisis reliabilitas soal uraian diperoleh r 11 = 0,6567. Dengan α = 5 dan n = 40 diperoleh r tabel = 0,312. Karena r 11 r tabel maka dapat disimpulkan bahwa soal uji coba reliabel. Perhitungan analisis uji coba dapat dilihat pada lampiran 11.

3.6.2.3 Tingkat Kesukaran soal

Dokumen yang terkait

KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN CREATIVE PROBLEM SOLVING ( CPS ) BERBANTUAN CD PEMBELAJARAN TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA KELAS VIII MATERI KUBUS DAN BALOK

4 17 221

KOMPARASI KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH ANTARA PEMBELAJARAN MEAs DAN ARIAS MATERI KUBUS DAN BALOK KELAS VIII

27 141 234

KOMPARASI PEMBELAJARAN SAVI DAN REACT PADA KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA KELAS VIII MATERI KUBUS DAN BALOK

0 20 414

Keefektifan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT Dan TAI Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Bawang Pada Materi Pokok Segi empa

0 3 127

Keefektifan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT Dan TAI Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Bawang Pada Materi Pokok Segi empat

0 7 127

PERBEDAAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA DENGAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN PEMBELAJARAN KONVENSIONAL PADA MATERI KUBUS DAN BALOK DI KELAS VIII SMP NEGERI 17 MEDAN T.A 2015/2016.

0 2 25

PERBEDAAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA YANG DIAJAR MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE (NHT) DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE (STAD) PADA POKOK BAHASAN KUBUS DAN BALOK KELAS IX SMP ETIS LANDIA MEDAN T.A 2016/2017.

0 2 30

KEEFEKTIFAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMECAHKAN MASALAH MATEMATIKA PADA MATERI POKOK KUBUS DAN BALOK PESERTA DIDIK KELAS VIII SMP N 2 UNGARAN.

0 0 1

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD (STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS) DAN TIPE TPS (THINK-PAIR-SHARE) TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SUB POKOK BAHASAN KUBUS DAN BALOK PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 5 UNGARAN KABUPATE

0 0 2

Keefektifan Implementasi Model Pembelajaran Kooperatif TAI terhadap Hasil Belajar Matematika Materi Pokok Kubus dan Balok pada Siswa Kelas VIII Semester II SMP Negeri 4 Semarang.

0 0 1