Volume Kubus dan Balok

36 Luas bidang alas dan atas = 2 x p x l = 2pl Luas bidang depan dan belakang = 2 x p x t = 2pt Luas bidang kiri dan kanan = 2 x l x t = 2lt Luas jaring-jaring balok = jumlah luas seluruh permukaan bidang = 2pl + 2pt + 2lt = 2 pl + pt + lt Luas permukaan balok sama dengan luas luas jaring-jaringnya, yaitu L = 2 pl + pt + lt Jadi rumus luas permukaan balok adalah L = 2 pl + pt + lt Dengan : L = luas permukaan p = panjang balok l = lebar balok t = tinggi balok

2.1.7.5 Volume Kubus dan Balok

2.1.7.5.1 Volume kubus Kubus merupakan balok yang ukuran panjang, lebar dan tingginya sama. Oleh karenanya, rumus volume kubus dapat diperoleh dari rumus volume balok. Dengan cara sebagai berikut. s A B C D E F G H s s 37 V = p x l x t = s x s x s V = s 3 Oleh karena s x s merupakan luas alas, maka: V = luas alas x tinggi atau V = s 3 Dengan V = volume kubus dan s = panjang rusuk kubus. 2.1.7.5.2 Volume balok Menentukan volume balok Gambar di atas menunjukkan sebuah balok dengan ukuran panjang = p, lebar = l dan tinggi = t Maka volume balok tersebut adalah V = p x l x t atau V = plt Oleh karena p x l merupakan luas alas, maka: Volume balok = luas alas x tinggi Jadi volume balok dapat dirumuskan sebagai berikut V = luas alas x tinggi atau V = p x l x t Dengan : V = volume balok p = panjang balok l = lebar balok t = tinggi balok l t p 38

2.2 Kerangka Berpikir

Adapun beberapa faktor yang berpengaruh dalam upaya memaksimalkan pencapaian hasil belajar yaitu faktor internal dan eksternal dari siswa atau anak didik tersebut. Adapun faktor internal adalah daya kemampuan dari masing- masing individu. Adapun kemampuan ini dapat dilatih dengan belajar. Seseorang akan belajar apabila individu memiliki kesanggupan, pengalaman dan berlatih secara sungguh-sungguh. Namun untuk mempermudah proses belajar agar dapat berlangsung dengan baik harus disertai adanya perasaan senang. Adapun faktor eksternal diantaranya adalah kurikulum, program, sarana dan fasilitas serta tenaga pendidik. Kemampuan pemecahan masalah merupakan salah satu hasil belajar. Kemampuan pemecahan masalah merupakan salah satu bentuk kemampuan berfikir matematika tingkat tinggi karena dalam kegiatan pemecahan masalah terangkum kemampuan matematika lainnya seperti penerapan aturan pada masalah tidak rutin, penemuan pola, penggeneralisasian, pemahaman konsep maupun komunikasi matematika. Kurikulum KTSP sangat memberi kesempatan guru untuk melakukan inovasi dalam melaksanakan proses belajar mengajar. Model pembelajaran kooperatif adalah model pembelajaran yang menekankan pada kerja kelompok, keaktifan dari setiap anggota kelompok, perhatian dan motivasi, pengguatan, dan seterusnya. Ini sesuai denggan prinsip-prinsip belajar yang menggutamakan adanya keaktifan, keterlibatan langsung, tantangan, penguatan, dan seterusnya, dalam proses pembelajaran matematika. Dengan penggunaan model ini siswa

Dokumen yang terkait

KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN CREATIVE PROBLEM SOLVING ( CPS ) BERBANTUAN CD PEMBELAJARAN TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA KELAS VIII MATERI KUBUS DAN BALOK

4 17 221

KOMPARASI KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH ANTARA PEMBELAJARAN MEAs DAN ARIAS MATERI KUBUS DAN BALOK KELAS VIII

27 141 234

KOMPARASI PEMBELAJARAN SAVI DAN REACT PADA KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA KELAS VIII MATERI KUBUS DAN BALOK

0 20 414

Keefektifan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT Dan TAI Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Bawang Pada Materi Pokok Segi empa

0 3 127

Keefektifan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT Dan TAI Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Bawang Pada Materi Pokok Segi empat

0 7 127

PERBEDAAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA DENGAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN PEMBELAJARAN KONVENSIONAL PADA MATERI KUBUS DAN BALOK DI KELAS VIII SMP NEGERI 17 MEDAN T.A 2015/2016.

0 2 25

PERBEDAAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA YANG DIAJAR MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE (NHT) DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE (STAD) PADA POKOK BAHASAN KUBUS DAN BALOK KELAS IX SMP ETIS LANDIA MEDAN T.A 2016/2017.

0 2 30

KEEFEKTIFAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMECAHKAN MASALAH MATEMATIKA PADA MATERI POKOK KUBUS DAN BALOK PESERTA DIDIK KELAS VIII SMP N 2 UNGARAN.

0 0 1

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD (STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS) DAN TIPE TPS (THINK-PAIR-SHARE) TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SUB POKOK BAHASAN KUBUS DAN BALOK PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 5 UNGARAN KABUPATE

0 0 2

Keefektifan Implementasi Model Pembelajaran Kooperatif TAI terhadap Hasil Belajar Matematika Materi Pokok Kubus dan Balok pada Siswa Kelas VIII Semester II SMP Negeri 4 Semarang.

0 0 1