Reliabilitas Validitas dan Reliabilitas .1 Validitas

49 } }{ { 2 2 2 2 Y Y N X X N Y X XY N r xy Σ − Σ Σ − Σ Σ Σ − Σ = Dengan : r xy = Besarnya validitas butir angket X = jumlah skor tiap item soal Y = jumlah skor total N = jumlah responden Arikunto, 2006 : 170 Setelah nilai r xy diperoleh, kemudian dikonsultasikan dengan angka r tabel. Harga r xy dikatakan valid apabila r xy r tabel.

3.7.2 Reliabilitas

Reliabilitas menunjukkan pada suatu pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpulan data karena instrumen tersebut sudah baik Arikunto, 2006 : 178. Hal tersebut ditunjukkan oleh taraf keajegan konsistensi skor yang diperoleh para subjek yang diukur dengan alat yang sama, atau diukur dengan alat yang setara pada kondisi yang berbeda. Untuk menguji reliabilitas instrumen dalam penelitian ini dapat menggunakan rumus Alpha , karena untuk mencari reabilitas instrument yang skornya bukan 1 dan 0, misalnya bentuk angket atau uraian : ⎥ ⎥ ⎦ ⎤ ⎢ ⎢ ⎣ ⎡ Σ Σ − ⎥⎦ ⎤ ⎢⎣ ⎡ − = 2 2 1 1 11 t b k k r σ σ 50 Dengan : r 11 = Reliabilitas instrumen k = Jumlah butir angket atau banyaknya butir pertanyaan Σσ b ² = Jumlah varians butir σ t ² = Varians total Arikunto, 2006 : 196 Sebelum masuk kerumus alpha, maka perlu dicari varians tiap butir angket dengan rumus: N N X X b 2 2 2 Σ − Σ = σ Setelah diperoleh nilai varians butir dan varians total kemudian dimasukkan kedalam rumus alpha. Harga r 11 yang diperoleh dikonsultasikan dengan r tabel α = 5, angket dikatakan reliable jika r 11 r tabel. Adapun kriteria reliabilitas soal menurut Danim 2004: 202 adalah sebagai berikut: Tabel 3.6 Kriteria Reliabilitas Soal No. Rentang Skor Kriteria 1. …. ≤ 0,59 Reliabilitas sangat rendah 2. 0,6 ≤ 0,89 Reliabilitas sedang 3. 0,9 ≤ 1 Reliabilitas tinggi 51 3.7.3 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan skala konsep diri dan skala kemandirian. Instrumen yang akan digunakan untuk pengambilan data, terlebih dahulu dilakukan ujicoba di lapangan untuk mengetahui instrumen tersebut layak untuk di gunakan yaitu valid dan reliabel. Skala konsep diri mahasiswa terdiri dari 60 butir pertanyaan yang harus dijawab oleh responden, setelah dilakukan ujucoba pada 20 responden dan dianalisis, ternyata tidak semua soal valid. Ada 8 soal yang dinyatakan tidak valid yaitu item soal nomor 6,13,22,24,33,37,40,48 Pada taraf kesalahan 5 dengan n = 20 diperoleh nilai product moment sebesar 0.450 dan r tabel = 0.444. Karena r xy r tabel, maka item tersebut dikatakan valid. Perhitungan untuk item-item yang lain, selanjutnya dapat dilihat pada lampiran. Sedangkan skala kemandirian terdiri dari 60 butir pertanyaan yang harus dijawab oleh responden, setelah diujicoba dan dianalisis terdapat 52 butir pertanyaan valid sedangkan 8 tidak valid yaitu soal nomor 6,9,16,20,24,44,49,dan 53. Pada taraf kesalahan 5 dengan n = 20 diperoleh nilai kritik product moment sebesar 0.570 dengan r tabel 0.444, maka item tersebut dikatakan valid. Hasil perhitungan item yang lain dapat dilihat pada lampiran. Item yang tidak valid tidak dapat digunakan dalam penelitian yang sebenarnya. Walaupun 8 item tersebut tidak dapat digunakan atau dibuang, namun setiap indikator kemandirian sudah mewakili minimal satu pertanyaan atau 52 pernyataan. Pertimbangan untuk membuat jumlah item bagi setiap indikator sudah terwakili dalam pernyataan yaitu satu item Arikunto, 1998:144. Berdasarkan hasil uji reliabilitas menggunakan rumus alpha, pada instrumen konsep diri mahasiswa diperoleh koefisien realibilitas sebesar 0.945 pada taraf kesalahan 5 dengan n = 20 diperoleh r tabel 0.444. Karena r 11 r tabel maka dapat disimpulkan angket tersebut reliabel. Sedangkan pada hasil uji reliabilitas menggunakan rumus alpha pada instrumen kemandirian pada mahasiswa Bimbingan dan Konseling diperoleh koefisien realibilitas sebesar 0.951 pada taraf kesalahan 5 dengan n = 20 diperoleh r tabel 0.444. Karena koefisien realibilitas lebih besar dari r tabel maka angket tersebut reliabel dan dapat digunakan.

3.8 Metode Analisis Data

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP LAYANAN BIMBINGAN KONSELING DENGAN KEMANDIRIAN Hubungan Antara Persepsi Terhadap Layanan Bimbingan Konseling Dengan Kemandirian Belajar Pada Siswa.

0 1 17

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP LAYANAN BIMBINGAN KONSELING DENGAN KEMANDIRIAN Hubungan Antara Persepsi Terhadap Layanan Bimbingan Konseling Dengan Kemandirian Belajar Pada Siswa.

0 3 13

HUBUNGAN ANTARA LAYANAN BIMBINGAN KONSELING DAN KEMAMPUAN PENYESUAIAN DIRI DENGAN Hubungan Antara Layanan Bimbingan Konseling Dan Kemampuan Penyesuaian Diri Dengan Prestasi Belajar Siswa.

0 0 17

HUBUNGAN ANTARA LAYANAN BIMBINGAN KONSELING DAN KEMAMPUAN PENYESUAIAN DIRI DENGAN Hubungan Antara Layanan Bimbingan Konseling Dan Kemampuan Penyesuaian Diri Dengan Prestasi Belajar Siswa.

0 0 18

HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DAN SIKAP TERHADAP BIMBINGAN KONSELING DENGAN TINGKAHLAKU BERKONSULTASI PADA SISWA.

0 1 8

(ABSTRAK) HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN KEMANDIRIAN PADA MAHASISWA BIMBINGAN DAN KONSELING ANGKATAN 2005 DAN 2006 UNNES.

0 0 2

Upaya Mengembangkan Empati Mahasiswa dengan Memanfaatkan Media Bimbingan (Penelitian pada Mahasiswa Angkatan 2005 Jurusan Bimbingan dan Konseling Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang Tahun Akademik 2005/2006).

0 0 2

Hubungan antara Sikap Mahasiswa Peserta Mata Kuliah Bimbingan dan Konseling Keluarga Dengan Tingkat Kesiapan Perkawinan pada Mahasiswa Bimbingan dan Konseling Angkatan 2001/2002.

0 0 2

HUBUNGAN ANTARA RELIGIUSITAS DENGAN KONSEP DIRI MAHASISWA PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA ANGKATAN 2010.

0 1 125

HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DENGAN PERILAKU PROKRASTINASI AKADEMIK PADA MAHASISWA BIMBINGAN DAN KONSELING ANGKATAN 2010 UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA.

0 1 142