18
diperlukan bagi individu sebagai penguatan untuk setiap perilaku yang telah dilakukan.
2.3 Konsep Diri
2.3.1 Pengertian Konsep Diri
Konsep Diri menurut Calhoun dan Acocella 1990: 67 merupakan kumpulan persepsi seseorang terhadap dirinya sendiri. Tidak jauh berbeda dengan
pendapat di atas, Brooks dalam Rakhmat, 2000: 100 memaparkan bahwa konsep diri merupakan persepsi terhadap diri sendiri, baik fisik, sosial maupun psikologis,
yang didasarkan pada pengalaman-pengalaman dan hasil interaksi dengan orang lain.
Konsep diri dapat didefinisikan sebagai gambaran yang ada pada diri sendiri sebagai pribadi yang disebut dengan pengetahuan diri, bagaimana individu
merasa atas dirinya yang merupakan penilaian diri sendiri serta bagaimana individu menginginkan diri sendiri sebagai manusia yang diharapkan. Menurut
Farozin dan Nur fatiyah 2004: 17 Konsep diri ini dibagi menjadi 2 yaitu: 1 Konsep diri sebenarnya dan 2 Konsep diri ideal. Konsep diri sebenarnya
merupakan konsep seseorang tentang dirinya yang sebagian besar ditentukan oleh peran dan hubungannya dengan orang lain serta persepsinya tentang penilaian
orang lain terhadap dirinya. Sedangkan konsep diri ideal merupakan gambaran seseorang mengenai penampilan dan kepribadian yang didambakannya.
19
Saat anak baru lahir, mereka belum dapat merespon terhadap lingkungan sekitarnya. Tetapi lingkungan pertama yang dikenalnya adalah keluarga, berarti
individu tersebut akan menerima respon dan tanggapan yang pertama dari keluarganya. Saat individu dewasa dan dapat melepaskan ketergantungannya pada
keluarga, saat itulah dia mulai belajar berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya. Oleh sebab itu ketika seseorang individu telah mencapai dewasa dan banyak
mengenal nilai-nilai dari luar keluarga seringkali muncul konflik-konflik, terutama jika nilai yang didapat dari luar bertentangan dengan nilai-nilai di dalam
keluarga. Selain pengaruh dari keluarga, konsep diri juga dapat terbentuk karena
adanya adanya interaksi individu dengan orang lain disekitarnnya yaitu teman bergaul dan masyarakat. Menurut Lau Pun dalam Baron Byrne, 2004: 164
konsep Self, yang sebagian besar didasarkan pada interaksi dengan orang lain yang dipelajari dimulai dengan anggota keluarga terdekat, kemudian meluas ke
interaksi dengan mereka di luar keluarga. Chaplin 2004:451 mengatakan bahwa konsep diri merupakan evakuasi
individu mengenai diri sendiri, penilaian atau penafsiran mengenai diri sendiri oleh individu yang bersangkutan. Menurut Burns 1993:4 Konsep diri adalah
suatu gambaran campuran dari apa yang kita pikirkan,orang lain berpendapat mengenai diri kita, dan seperti apa diri kita yang kita inginkan. Cooley
Burns,1993:17 menggambarkan konsep diri dengan gejala looking-glass self diri cermin dimana konsep diri seseorang dipengaruhi oleh apa yang diyakini
20
individu tersebut seakan-akan menaruh cermin di depan kita. Itu sebabnya Zanden dalam Rakhmat, 2007:99 menyimpulkan bahwa Pertama, kita membayangkan
bagaimana kita tampak pada orang lain, kita melihat sekilas diri kita seperti berada dalam cermin. Kedua, kita membayangkan bagaimana orang lain menilai
penampilan kita. Ketiga, kita mengalami perasaan bangga atau kecewa. Jadi dapat disimpulkan bahwa konsep diri adalah bagaimana seseorang
memandang diri , menilai diri sendiri dan kondisi atau situasi di sekelilingnya.
2.3.2 Isi Konsep Diri