Teknik analisis deskriptif persentase Analisis Korelasi

52 pernyataan. Pertimbangan untuk membuat jumlah item bagi setiap indikator sudah terwakili dalam pernyataan yaitu satu item Arikunto, 1998:144. Berdasarkan hasil uji reliabilitas menggunakan rumus alpha, pada instrumen konsep diri mahasiswa diperoleh koefisien realibilitas sebesar 0.945 pada taraf kesalahan 5 dengan n = 20 diperoleh r tabel 0.444. Karena r 11 r tabel maka dapat disimpulkan angket tersebut reliabel. Sedangkan pada hasil uji reliabilitas menggunakan rumus alpha pada instrumen kemandirian pada mahasiswa Bimbingan dan Konseling diperoleh koefisien realibilitas sebesar 0.951 pada taraf kesalahan 5 dengan n = 20 diperoleh r tabel 0.444. Karena koefisien realibilitas lebih besar dari r tabel maka angket tersebut reliabel dan dapat digunakan.

3.8 Metode Analisis Data

Analisis data merupakan salah satu cara untuk menjawab permasalahan dalam penelitian atau untuk menjawab hipotesis dalam penelitian. Analisis data penelitian ini dilakukan melalui uji secara kuantitatif dengan menggunakan metode statistik. Pengolahan data dengan cara statistik adalah suatu cara pengolahan data dengan menggunakan angka. Adapun metode analisis data yang digunakan adalah sebagai berikut:

3.8.1 Teknik analisis deskriptif persentase

Analisis deskriptif persentase ini digunakan untuk mengkaji variabel yang ada dalam penelitian ini, yaitu konsep diri mahasiswa dan kemandirian mahasiswa Bimbingan dan Konseling. Adapun rumus yang digunakan 53 P = 100 x N n Keterangan: P = prosentase n = skor total N= skor ideal Dalam penelitian ini panjang kelas interval kriteria konsep diri mahasiswa dan kemandirian pada mahasiswa Bimbingan dan Konseling dapat ditentukan dengan cara sebagai berikut: Prosentase skor maksimum : 4:4 x 100 = 100 Prosentase skor minimum : 1:4 x 100 = 25 Rentang persentase skor : 100 - 25 = 75 Banyaknya kriteria : Sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah, sangat rendah Panjang kelas interval : rentang : banyaknya kriteria 75 : 4 = 18.75 Dengan panjang kelas 18.75 dan prosentase skor terendah 25 maka dapat ditentukan kriteria sebagai berikut : Tabel 3.7 Kriteria Prosentase konsep diri dan kemandirian mahasiswa Interval Interval Kategori 195-240 150-194 105-149 60-104 81,26-100,00 62,51-81,25 43,76-62,50 25,00-43,75 Sangat tinggi Tinggi Rendah Sangat rendah 54

3.8.2 Analisis Korelasi

Analisis korelasi digunakan untuk mengetahui besarnya korelasi antara variabel bebas dan variabel terikat, jadi dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui adanya hubungan antara konsep diri mahasiswa X dan Kemandirian dalam menghadapi masalah pribadi Y. Adapun rumus yang digunakan sebagai berikut: ⎟⎠⎞ ⎜⎝⎛ ∑ − ⎟⎠⎞ ⎜⎝⎛ ∑ − − = ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ Y Y X X r N N Y X XY N xy 2 2 2 2 Keterangan r xy = Koefisien Korelasi antara x dan y ∑X = Jumlah skor masing-masing item ∑Y = Jumlah skor seluruh item ∑XY = Jumlah skor antara x dan y N = Jumlah subyekresponden X 2 = Kuadrat di jumlah skor tiap item Y 2 = Kuadrat di skor total. 55

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

Hasil Penelitian pada dasarnya memuat berbagai hal meliputi pengungkapan data dari instrumen penelitian dan metode analisis data menggunakan 1.Analisis deskriptif presentase 2.Uji normalitas 3.Uji product moment yang diperoleh untuk menjawab permasalahan yang diajukan. Berdasarkan hal tersebut, pada bab ini akan dibahas mengenai: 1. Hasil Penelitian dan 2. Pembahasan 3. Keterbatasan Penelitian 4.1.1 Hasil Analisis Deskriptif Prosentase 4.1.1.1 Deskripsi Konsep Diri Mahasiswa Bimbingan dan Konseling Gambaran tentang konsep diri mahasiswa BK UNNES sebagai calon konselor berdasarkan jawaban skala psikologi diperoleh skor presentase 61.75 dan termasuk dalam kriteria rendah. Untuk lebih jelasnya dapat melihat tingkat konsep diri mahasiswa secara keseluruhan, pada tabel dibawah ini. Tabel 4.1 Tingkat Konsep Diri Mahasiswa secara keseluruhan Interval Kriteria Frekuensi Prosentase 81.26-100 Sangat tinggi 1 1.67 62.51-81.25 Tinggi 30 50.00 43.76-62.50 Rendah 21 35.00 25.00-43.75 Sangat rendah 8 13.33 Dari hasil perhitungan diketahui bahwa 35.00 mahasiswa memiliki tingkat konsep diri rendah, 50.00 memiliki tingkat konsep diri tinggi dan

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP LAYANAN BIMBINGAN KONSELING DENGAN KEMANDIRIAN Hubungan Antara Persepsi Terhadap Layanan Bimbingan Konseling Dengan Kemandirian Belajar Pada Siswa.

0 1 17

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP LAYANAN BIMBINGAN KONSELING DENGAN KEMANDIRIAN Hubungan Antara Persepsi Terhadap Layanan Bimbingan Konseling Dengan Kemandirian Belajar Pada Siswa.

0 3 13

HUBUNGAN ANTARA LAYANAN BIMBINGAN KONSELING DAN KEMAMPUAN PENYESUAIAN DIRI DENGAN Hubungan Antara Layanan Bimbingan Konseling Dan Kemampuan Penyesuaian Diri Dengan Prestasi Belajar Siswa.

0 0 17

HUBUNGAN ANTARA LAYANAN BIMBINGAN KONSELING DAN KEMAMPUAN PENYESUAIAN DIRI DENGAN Hubungan Antara Layanan Bimbingan Konseling Dan Kemampuan Penyesuaian Diri Dengan Prestasi Belajar Siswa.

0 0 18

HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DAN SIKAP TERHADAP BIMBINGAN KONSELING DENGAN TINGKAHLAKU BERKONSULTASI PADA SISWA.

0 1 8

(ABSTRAK) HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN KEMANDIRIAN PADA MAHASISWA BIMBINGAN DAN KONSELING ANGKATAN 2005 DAN 2006 UNNES.

0 0 2

Upaya Mengembangkan Empati Mahasiswa dengan Memanfaatkan Media Bimbingan (Penelitian pada Mahasiswa Angkatan 2005 Jurusan Bimbingan dan Konseling Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang Tahun Akademik 2005/2006).

0 0 2

Hubungan antara Sikap Mahasiswa Peserta Mata Kuliah Bimbingan dan Konseling Keluarga Dengan Tingkat Kesiapan Perkawinan pada Mahasiswa Bimbingan dan Konseling Angkatan 2001/2002.

0 0 2

HUBUNGAN ANTARA RELIGIUSITAS DENGAN KONSEP DIRI MAHASISWA PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA ANGKATAN 2010.

0 1 125

HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DENGAN PERILAKU PROKRASTINASI AKADEMIK PADA MAHASISWA BIMBINGAN DAN KONSELING ANGKATAN 2010 UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA.

0 1 142