Hasil Penelitian HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

55

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

Hasil Penelitian pada dasarnya memuat berbagai hal meliputi pengungkapan data dari instrumen penelitian dan metode analisis data menggunakan 1.Analisis deskriptif presentase 2.Uji normalitas 3.Uji product moment yang diperoleh untuk menjawab permasalahan yang diajukan. Berdasarkan hal tersebut, pada bab ini akan dibahas mengenai: 1. Hasil Penelitian dan 2. Pembahasan 3. Keterbatasan Penelitian 4.1.1 Hasil Analisis Deskriptif Prosentase 4.1.1.1 Deskripsi Konsep Diri Mahasiswa Bimbingan dan Konseling Gambaran tentang konsep diri mahasiswa BK UNNES sebagai calon konselor berdasarkan jawaban skala psikologi diperoleh skor presentase 61.75 dan termasuk dalam kriteria rendah. Untuk lebih jelasnya dapat melihat tingkat konsep diri mahasiswa secara keseluruhan, pada tabel dibawah ini. Tabel 4.1 Tingkat Konsep Diri Mahasiswa secara keseluruhan Interval Kriteria Frekuensi Prosentase 81.26-100 Sangat tinggi 1 1.67 62.51-81.25 Tinggi 30 50.00 43.76-62.50 Rendah 21 35.00 25.00-43.75 Sangat rendah 8 13.33 Dari hasil perhitungan diketahui bahwa 35.00 mahasiswa memiliki tingkat konsep diri rendah, 50.00 memiliki tingkat konsep diri tinggi dan 56 adapula yang memiliki kriteria sangat tinggi dan sangat rendah yaitu sekitar 1.67 dan 13.33 . Lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar berikut ini: 1.67 50.00 35.00 13.33 0.00 10.00 20.00 30.00 40.00 50.00 60.00 sangat tinggi tinggi rendah sangat rendah Series1 Gambar 4.1 Diagram Distribusi Frekuensi Konsep Diri Mahasiswa Jika dilihat dari isi konsep diri menyangkut beberapa hal, yaitu karakteristik fisik, kesehatan dan kondisi fisik, status intelektual dan kecerdasan, cara berpakaian dan model rambut,ide religius, hubungan keluarga, kepemilikan benda-benda yang dipunya, bakat khusus dan kemampuan khusus, ciri kepribadian, kemandirian, sikap dan hubungan sosial. Gambaran konsep diri perindikator dapat dilihat pada diagram dibawah ini: 57 36.67 68.33 38.33 46.67 60.00 58.33 43.33 46.67 61.67 55.00 50.00 0.00 10.00 20.00 30.00 40.00 50.00 60.00 70.00 80.00 I-1 I-2 I-3 I-4 I-5 I-6 I-7 I-8 I-9 I- 10 I- 11 Sangat tinggi tinggi rendah sangat rendah Gambar 4.2 Diagram tingkat konsep diri perindikator Untuk lebih jelasnya, maka dapat melihat pada deskripsi dibawah ini: 1. Karakteristik Fisik Untuk mengetahui gambaran isi konsep diri berdasarkan karakteristik fisik dapat dilihat dalam item pertanyaan no. 1,2,3,4, dan 7. Agar lebih jelas dapat melihat tabel dibawah ini: Tabel 4.2 Karakteristik fisik Interval Kriteria Frekuensi Prosentase 81.26-100 Sangat tinggi 1 1.67 62.51-81.25 Tinggi 24 40.00 43.76-62.50 Rendah 35 58.33 25.00-43.75 Sangat rendah 0.00 Berdasarkan tabel diatas, diketahui bahwa 58.33 mahasiswa menyatakan belum dapat menerima dirinya sepenuhnya berdasarkan karakteristik fisik dan tergolong dalam kategori rendah, sedangkan 40.00 mahasiswa tergolong dalam kategori tinggi. Sisanya 1.67 dalam kategori sangat tinggi. Data tersebut menggambarkan bahwa sebagian mahasiswa cenderung belum 58 sepenuhnya memandang dirinya memiliki daya tarik fisik dan memiliki ukuran tubuh yang proporsional. 2. Kesehatan dan kondisi fisik Untuk mengatahui gambaran isi konsep diri berdasarkan kesehatan dan kondisi fisik dapat dilihat pada item pertanyaan no. 5,6,dan 8. Agar lebih jelasnya tabel 4.3 menyajikan lebih jelas gambarannya. Tabel 4.3 Kesehatan dan kondisi fisik Interval Kriteria Frekuensi Prosentase 81.26-100 Sangat tinggi 9 15.00 62.51-81.25 Tinggi 22 36.67 43.76-62.50 Rendah 18 30.00 25.00-43.75 Sangat rendah 11 18.33 Dari tabel diatas, dapat diketahui bahwa mahasiswa BK memandang kesehatan dan kondisi fisiknya tergolong dalam kategori tinggi 36.67 , 30.00 lainnya tergolong rendah, selebihnya ada beberapa mahasiswa yang memiliki kategori sangat tinggi sebesar 15.00 dan sangat rendah 18.33. Dari data tersebut menggambarkan bahwa mahasiswa cenderung memandang bahwa kesehatan dan kondisi fisik merupakan hal utama yang harus dijaga. 3. Status Intelektual, kecerdasan Untuk dapat mengetahui isi konsep diri mahasiswa berdasarkan status intelektual, kecerdasan dapat dilihat dalam item pertanyaan no. 9,10,11,12,13,14,15,dan 16. Untuk lebih jelasnya dapat melihat tabel dibawah ini. 59 Tabel 4.4 Status intelektual, kecerdasan Interval Kriteria Frekuensi Prosentase 81.26-100 Sangat tinggi 1 1.67 62.51-81.25 Tinggi 22 36.67 43.76-62.50 Rendah 26 43.33 25.00-43.75 Sangat rendah 11 18.33 Dari tabel diatas menggambarkan bahwa status intelektual mahasiswa BK tergolong rendah yaitu 43.33 , 36.67 lainnya tinggi dan sangat rendah 18.33 , namun masih ada beberapa tergolong sangat tinggi walaupun sedikit berkisar 1.67. Data tersebut menggambarkan bahwa sebagian mahasiswa cenderung belum mampu sepenuhnya mengikuti dan menguasai materi kuliah, kecerdasan dan cita-cita yang dimiliki, serta prestasi yang diraih dalam perkuliahan. 4. Cara berpakaian, model rambut Untuk dapat mengetahui isi konsep diri berdasarkan cara berpakaian, model rambut dapat dilihat dalam item pertanyaan no. 17,18,dan 19. Agar lebih jelasnya terdapat dalam tabel dibawah ini. Tabel 4.5 Cara berpakaian, model rambut Interval Kriteria Frekuensi Prosentase 81.26-100 Sangat tinggi 3 5.00 62.51-81.25 Tinggi 41 68.33 43.76-62.50 Rendah 5 8.33 25.00-43.75 Sangat rendah 11 18.33 60 Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa mahasiswa BK memperhatikan dalam cara berpakaian dan model rambut dengan kategori tinggi sebesar 68.33 , 5.00 mahasiswa lainnya tergolong sangat tinggi, 8.33 lainnya tergolong rendah, tetapi ada juga yang tergolong sangat rendah yakni 18.33 . Dari data tersebut menggambarkan bahwa sebagian besar mahasiswa cenderung memperhatikan penampilan yang menarik dan mengikuti mode, karena akan menunjang profesinya sebagai calon konselor. 5. Ide religius, minat religius dan keyakinan Untuk mengatahui gambaran isi konsep diri berdasarkan ide religius, minat religius dan keyakinan, maka disediakan item pertanyaan no. 20,21,dan 22. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Tabel 4.6 Ide religius, minat religius, keyakinan Interval Kriteria Frekuensi Prosentase 81.26-100 Sangat tinggi 4 6.67 62.51-81.25 Tinggi 22 36.67 43.76-62.50 Rendah 28 46.67 25.00-43.75 Sangat rendah 6 10.00 Tabel 4.6 menunjukan bahwa mahasiswa BK dalam memandang ide religius, minat religius dan keyakinan tergolong rendah yakni berkisar 46.67 . 10.00 mahasiswa memiliki tingkat religius sangat rendah, namun masih ada yang memiliki tingkat keimanan tinggi sebesar 36.67 dan 6.67 lainnya sangat tinggi. Dari data diatas menunjukan bahwa mahasiswa BK cenderung belum sepenuhnya memiliki tingkat keimanan dan kesadaran beragama dan beribadah, 61 dengan adanya kesadaran beragama dan beribadah merupakan dasar pedoman yang paling utama. 6. Hubungan keluarga Untuk mengetahui gambaran isi konsep diri berdasarkan hubungan keluarga dapat dilihat pada item pertanyaan no. 23, 24. Agar lebih jelasnya tertera pada tabel dibawah ini Tabel 4.7 Hubungan Keluarga Interval Kriteria Frekuensi Prosentase 81.26-100 Sangat tinggi 18 30.00 62.51-81.25 Tinggi 23 38.33 43.76-62.50 Rendah 6 10.00 25.00-43.75 Sangat rendah 13 21.67 Tabel diatas menunjukan bahwa hubungan keluarga mahasiswa berdasarkan komunikasi antar keluarga terdapat kategori tinggi dengan persentase 38.33 , 30.00 tergolong kategori sangat tinggi, dan 10.00 tergolong rendah serta beberapa yang lainnya 21.67 dalam kategori sangat rendah. Dari data diatas dapat diketahui bahwa mahasiswa mampu membangun komunikasi yang baik dengan keluarganya, meskipun ada beberapa diantaranya yang kurang dapat berkomunikasi dengan keluarganya. 7. Kepemilikan, benda-benda yang dipunya Untuk mengetahui gambaran isi konsep diri mahasiswa BK berdasarkan kepemilikan, benda-benda yang dipunya dapat dilihat dalam item pertanyaan no.25,26. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini. 62 Tabel 4.8 Kepemilikan, benda-benda yang dipunya Interval Kriteria Frekuensi Prosentase 81.26-100 Sangat tinggi 10 16.67 62.51-81.25 Tinggi 13 21.67 43.76-62.50 Rendah 37 61.67 25.00-43.75 Sangat rendah 0.00 Dari tabel 4.8 diatas dapat diketahui bahwa mahasiswa memandang kepemilikan atas benda-benda yang dipunya dalam kategori sangat tinggi sebesar 16.67, 21.67 mahasiswa tergolong dalam kriteria tinggi lainnya , sedangkan 61.67 sisanya tergolong kategori rendah. Data diatas menunjukan bahwa fasilitas yang dimiliki khususnya dalam hal perkuliahan yang dipunyai oleh mahasiswa tergolong rendah, mereka berupaya untuk memiliki fasilitas yang mendukung perkuliahan meskipun ada juga mahasiswa yang cenderung tidak memperhatikan hal tersebut. 8. Bakat khusus dan kemampuan khusus Untuk mengetahui gambaran isi konsep diri berdasarkan bakat khusus dan kemampuan khusus dapat dilihat dalam item pertanyaan no. 27,28,29,30, dan 31. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam tabel dibawah ini. Tabel 4.9 Bakat khusus dan kemampuan khusus Interval Kriteria Frekuensi Prosentase 81.26-100 Sangat tinggi 10 16.67 62.51-81.25 Tinggi 28 46.67 43.76-62.50 Rendah 18 30.00 25.00-43.75 Sangat rendah 4 6.67 63 Dari tabel 4.9 dapat diketahui bahwa sebagian mahasiswa BK cenderung memiliki kemampuan khusus sebagai calon konselor dalam kategori tinggi sebesar 46.67,ada pula 16.67 mahasiswa dalam kategori tinggi. Sedangkan 30.00 dalam kategori sedang, sisanya mahasiswa yang tergolong kategori sangat rendah antara 6.67. Data tersebut menggambarkan bahwa belum semuanya mahasiswa BK sebagai calon konselor memiliki kemampuan berempati dan memiliki pengetahuan yang luas karena, walaupun dalam kategori tinggi masih ada juga mahasiswa yang belum memiliki kemampuan yang paling utama sebagai konselor. 9. Ciri kepribadian Untuk mengetahui gambaran isi konsep diri berdasarkan ciri kepribadian dapat dilihat dalam item pertanyaan 32,33,34. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam tabel dibawah ini. Tabel 4.10 Ciri Kepribadian Interval Kriteria Frekuensi Prosentase 81.26-100 Sangat tinggi 4 6.67 62.51-81.25 Tinggi 36 60.00 43.76-62.50 Rendah 7 11.67 25.00-43.75 Sangat rendah 13 21.67 Tabel diatas menunjukan bahwa sebagai mahasiswa BK diharuskan memiliki cirri kepribadian yang berbeda dari kebanyakan mahasiswa lainnya. Data diatas menunjukan bahwa ciri kepribadian yang dimiliki mahasiswa BK tergolong tinggi yaitu 60.00, 6.67 lainnya masuk dalam kategori sangat tinggi dan 11.67 tergolong rendah. Sedangkan sisanya 21.67 mahasiswa dalam 64 kategori sangat rendah. Dengan memiliki karakter dan penyesuaian emosional, diharapkan seorang calon konselor dapat menjadi pribadi yang menyenangkan dan membantu permasalahan yang dihadapi orang lain. 10. Kemandirian Untuk mengetahui gambaran isi konsep diri berdasarkan kemandirian dapat disediakan item pertanyaan no.35,36,37,38,39,40,41,42,43 Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam tabel dibawah ini. Tabel 4.11 Kemandirian Interval Kriteria Frekuensi Prosentase 81.26-100 Sangat tinggi 2 3.33 62.51-81.25 Tinggi 25 41.67 43.76-62.50 Rendah 33 55.00 25.00-43.75 Sangat rendah 0.00 Dari tabel diatas menggambarkan bahwa mahasiswa BK memiliki kemandirian dalam kategori rendah yaitu 55.00, mahasiswa yang lain dalam kategori tinggi berkisar 41.67, sedangkan sisanya tergolong dalam kategori sangat tinggi sekitar 3.33. Data diatas menunjukan bahwa sebagian mahasiswa BK cenderung belum sepenuhnya mampu bertanggung jawab, dapat mengeluarkan gagasan atau pendapat, dan bertindak dengan kemampuan sendiri. 11. Sikap dan hubungan sosial Untuk mengetahui gambaran isi konsep diri berdasarkan sikap dan hubungan sosial, maka dapat dilihat dalam item pertanyaan no. 44,45,46,47,48,49,50,51,52. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini. 65 Tabel 4.12 Sikap dan hubungan sosial Interval Kriteria Frekuensi Prosentase 81.26-100 Sangat tinggi 1 1.67 62.51-81.25 Tinggi 20 33.33 43.76-62.50 Rendah 30 50.00 25.00-43.75 Sangat rendah 9 15.00 Dari tabel diatas diketahui bahwa mahasiswa BK memiliki sikap dan hubungan sosial, yang tergolong dalam kategori rendah sebesar 50.00, 15.00 tergolong dalam kategori sangat rendah, dan lainnya 1.67 tergolong dalam kategori sangat tinggi. Ada juga mahasiswa yang memiliki kategori tinggi sebesar 33.33. Dari data diatas menunjukan bahwa mahasiswa BK belum memiliki sikap dan hubungan sosial baik dengan teman sebaya maupun dengan dosen.

4.1.1.2 Deskripsi Kemandirian Mahasiswa

Gambaran tentang kemandirian dalam menghadapi masalah pribadi berdasarkan jawaban skala psikologi diperoleh skor prosentase 64.14 dan termasuk dalam kategori tinggi. Untuk lebih jelasnya dapat melihat tabel berikut ini: Tabel 4.13 Tingkat Kemandirian mahasiswa secara keseluruhan Interval Kriteria Frekuensi Prosentase 81.26-100 Sangat tinggi 1 1.67 62.51-81.25 Tinggi 29 48.33 43.76-62.50 Rendah 30 50.00 25.00-43.75 Sangat rendah 0.00 Dari tabel diatas menunjukan bahwa tingkat kemandirian mahasiswa BK dalam menghadapi masalah pribadi termasuk dalam kategori rendah sebesar 66 50.00. 48.33 memiliki kategori tinggi dan sisanya 1.67 dalam kategori sangat tinggi. Disajikan pula dalam bentuk gambar berikut ini: 1.67 48.33 50.00 0.00 0.00 10.00 20.00 30.00 40.00 50.00 60.00 sangat tinggi tinggi rendah sangat rendah Series1 Gambar 4.3 Diagram Distribusi frekuensi kemandirian mahasiswa Ada beberapa aspek-aspek kemandirian yang diteliti yaitu bebas, ulet, inisiatif, pengendalian diri dan kemantapan diri. Gambaran yang diperoleh dari penelitian ini dapat dilihat pada diagram dibawah ini: 70.00 75.00 68.33 51.67 50.00 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8 A -1 A -2 A -3 A -4 A-5 sangat t inggi t inggi rendah sangat rendah Gambar 4.4 Diagram tingkat kemandirian mahasiswa perindikator. Agar lebih jelasnya, maka dapat melihat deskripsi kemandirian perindikator dibawah ini: 1. Bebas Tingkat kebebasan yang dirasakan oleh mahasiswa BK dalam menghadapi masalah pribadi termasuk dalam item pertanyaan no.1,2,3,4,5,6,7. Gambaran tersebut akan lebih jelas dalam sajian berikut ini. 67 Tabel 4.14 Kebebasan Interval Kriteria Frekuensi Prosentase 81.26-100 Sangat tinggi 1 1.67 62.51-81.25 Tinggi 18 30.00 43.76-62.50 Rendah 41 68.33 25.00-43.75 Sangat rendah 0.00 Dari tabel diatas menunjukan bahwa kebebasan dalam bertindak tergolong dalam kategori rendah sebesar 68.33, 30.00 termasuk kategori tinggi, adapun kebebasan yang sangat tinggi pada diri mahasiswa yaitu sebesar 1.67. Dari data diatas menggambarkan bahwa sebagian mahasiswa cenderung belum dapat merasa memiliki hak dengan apa yang dilakukan dan merasa yakin dengan apa yang diputuskan oleh dirinya, meskipun masih ada juga mahasiswa yang dapat bertindak dan bertanggungjawab pada dirinya. 2. Ulet Dari segi keuletan mahasiswa dalam menghadapi segala sesuatu yang diinginkannya termasuk dalam item 8,9,10,11,12,13,14,15,16. Hal tersebut tersaji dalam tabel dibawah ini. Tabel 4.15 Ulet Interval Kriteria Frekuensi Prosentase 81.26-100 Sangat tinggi 4 6.67 62.51-81.25 Tinggi 25 41.67 43.76-62.50 Rendah 31 51.67 25.00-43.75 Sangat rendah 0.00 Dari tabel diatas diketahui bahwa keuletan mahasiswa tergolong dalam kategori rendah sebesar 51.67, dan 41.67 termasuk dalam kategori tinggi, 68 sisanya 6.67 masuk dalam kategori sangat tinggi. Dari data diatas menggambarkan bahwa masih ada aspek kemandirian yang dilihat dari keuletan masih ada yang termasuk dalam kategori rendah, meskipun begitu masih ada juga mahasiswa memiliki ketekunan dengan adanya usaha untuk mengejar prestasi dan memiliki harapan yang tinggi dan berusaha mewujudkannya. 3. Inisiatif Untuk dapat mengetahui kemandirian mahasiswa berdasarkan inisiatifnya dapat diketahui berdasarkan item pertanyaan no.17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 26, 27, 28, 29, 30. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat tabel dibawah ini. Tabel 4.16 Inisiatif Interval Kriteria Frekuensi Prosentase 81.26-100 Sangat tinggi 1 1.67 62.51-81.25 Tinggi 42 70.00 43.76-62.50 Rendah 16 26.67 25.00-43.75 Sangat rendah 1 1.67 Dari tabel diatas menunjukan bahwa inisiatif mahasiswa BK tergolong tinggi berkisar 70.00, 1.67 lainnya termasuk kategori sangat tinggi, dan 26.67 temasuk kategori rendah, lalu 1.67 dalam kategori sangat rendah. Data diatas menggambarkan bahwa mahasiswa memiliki kecepatan dan ketepatan bertindak, mampu mengeluarkan ide atau gagasan, berfikir dan bertindak dengan kemampuan sendiri, meskipu belum sepenuhnya. 4. Pengendalian diri Untuk mengetahui gambaran kemandirian berdasarkan pengendalian diri dapat dilihat pada item pertanyaan no. 31,32,33,34,35,36,37,38,39. Lebih jelasnya dapat melihat tabel dibawah ini. 69 Tabel 4.17 Pengendalian diri Interval Kriteria Frekuensi Prosentase 81.26-100 Sangat tinggi 2 3.33 62.51-81.25 Tinggi 45 75.00 43.76-62.50 Rendah 2 3.33 25.00-43.75 Sangat rendah 11 18.33 Dari tabel diatas menunjukan bahwa pengendalian diri yang dimiliki mahasiswa BK tergolong tinggi dengan persentase sebesar 75.00, dan 3.33 masuk kriteria sangat tinggi, dan sisanya berkisar 3.33 dan 18.33 yang masuk kategori rendah dan sangat rendah. Dari data diatas menggambarkan bahwa mahasiswa cenderung memiliki kemampuan untuk mengendalikan dan mengelola perasaan dan memiliki kemampuan mengendalikan dan mempengaruhi lingkungan. Diantaranya individu tersebut dapat bersikap tenang ketika menghadapi persoalan, tidak mudah emosi dan mampu beradaptasi dengan lingkungan baru, meskipun tidak semua mahasiswa termasuk dalam kategori tersebut. 5. Kemantapan diri Untuk mengetahui gambaran kemandirian mahasiswa BK berdasarkan kemantapan diri dapat dilihat pada item pertanyaan no. 40, 41 ,42,43, 44, 45 ,46,47,48, 49,50, 51,52. Agar lebih jelasnya dapat melihat tabel dibawah ini. Tabel 4.18 Kemantapan diri Interval Kriteria Frekuensi Prosentase 81.26-100 Sangat tinggi 8 13.33 62.51-81.25 Tinggi 22 36.67 43.76-62.50 Rendah 30 50.00 25.00-43.75 Sangat rendah 0.00 70 Dari tabel diatas menunjukan bahwa 36.67 mahasiswa memiliki kemantapan diri dengan kategori tinggi, sedangkan 50.00 mahasiswa masuk dalam kategori rendah, dan sisanya 13.33 masuk kategori sangat tinggi. Dari data diatas menggambarkan bahwa mahasiswa BK cenderung belum mampu menerima dirinya apa adanya, merasa puas atas usahanya dan tampil percaya diri. Mahasiswa yang mampu menerima dirinya apa adanya, maka cenderung dapat menjadi dirinya ketika bersama orang lain dan mampu menyelesaikan permasalahan dengan kemampuannya sendiri. 4.1.2 Hubungan antara Konsep Diri dengan Kemandirian pada Mahasiswa Bimbingan dan Konseling Angkatan 2005 dan 2006 UNNES Salah satu tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui apakah ada hubungan antara konsep diri dengan kemandirian pada mahasiswa Bimbingan dan Konseling Angkatan 2005 dan 2006 UNNES, yang akan dianalisis menggunakan korelasi product moment. Agar tidak menyimpang maka perlu diadakan uji normalitas data.

4.1.2.1 Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui kenormalan data dan untuk menentukan uji selanjutnya apakah menggunakan statistik parametrik atau nonparametrik. Apabila hasil perhitungan menunjukkan distribusi normal, maka pengujian hipotesis menggunakan statistik parametrik, sedangkan apabila distribusi data tidak normal, maka pengujian hipotesis menggunakan statistik nonparametrik. 71 Tabel 4.19 Hasil Uji Normalitas data Data X 2 hitung X 2 tabel 9.49 Kriteria Konsep Diri Mahasiswa 9.44 normal Kemandirian dalam menghadapi masalah pribadi 8.71 normal Hasil tersebut diperoleh dari perhitungan dengan taraf kesalahan 5 dengan derajat kebebasandk = 7-3 = 4 diperoleh nilai Chi Kuadrat hitungnya sebesar 9.44 dan 8.71 berarti lebih kecil dari 9.49. Oleh karena itu dikatakan bahwa kedua data tersebut berdistribusi normal.

4.1.2.2 Menghitung Koefisien Korelasi

Hubungan antara konsep diri dengan kemandirian pada mahasiswa Bimbingan dan Konseling angkatan 2005 dan 2006 UNNES dapat dilihat di korelasi product moment. Hasil dari analisis diperoleh nilai r xy sebesar 0.535. Pada taraf signifikansi 5 dan untuk n = 60 diperoleh r tabel = 0.254 nampak bahwa nilai r xy r tabel yang berarti bahwa ada hubungan antara konsep diri dengan kemandirian pada mahasiswa Bimbingan dan Konseling angkatan 2005 dan 2006 UNNES. Setelah diketahui ada hubungan antara 2 variabel dengan r hitung 0.535 kemudian dikonsultasikan pada tabel interpretasi nilai r termasuk dalam interval 0.40-0.599 dan termasuk dalam kategori sedang. Jadi kesimpulannya ada hubungan yang biasa-biasa saja antara kedua variabel.

4.1.2.3 Hasil Uji Hipótesis

72 Prosedur pengujian hipótesis pada penelitian ini adalah sebagai berikut: 1 Ho : Tidak terdapat hubungan antara konsep diri mahasiswa BK sebagai calon konselor X dengan kemandirian Y. Ha : Terdapat hubungan antara konsep diri mahasiswa BK sebagai calon konselor X dengan Kemandirian Y. 2 Taraf signifikansinya α = 0,05. Apabila hasil r hitung r tabel , maka Ho ditolak dan Ha diterima, begitu juga sebaliknya apabila r hitung r tabel , maka Ho diterima dan Ha ditolak. Dari hasil perhitungan diperoleh r hitung 0.535 r tabel 0.254. Ini berarti bahwa Ho ditolak dan Ha diterima. Artinya ada hubungan yang signifikan dan positif antara konsep diri dengan kemandirian pada mahasiswa Bimbingan dan Konseling angkatan 2005 dan 2006 UNNES. Bermakna bahwa semakin tinggi konsep diri mahasiswa Bimbingan dan Konseling angkatan 2005 dan 2006, maka akan semakin tinggi pula kemandiriannya. 4.2 Pembahasan 4.2.1 Gambaran konsep diri mahasiswa BK Angkatan 2005 dan 2006 UNNES

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP LAYANAN BIMBINGAN KONSELING DENGAN KEMANDIRIAN Hubungan Antara Persepsi Terhadap Layanan Bimbingan Konseling Dengan Kemandirian Belajar Pada Siswa.

0 1 17

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP LAYANAN BIMBINGAN KONSELING DENGAN KEMANDIRIAN Hubungan Antara Persepsi Terhadap Layanan Bimbingan Konseling Dengan Kemandirian Belajar Pada Siswa.

0 3 13

HUBUNGAN ANTARA LAYANAN BIMBINGAN KONSELING DAN KEMAMPUAN PENYESUAIAN DIRI DENGAN Hubungan Antara Layanan Bimbingan Konseling Dan Kemampuan Penyesuaian Diri Dengan Prestasi Belajar Siswa.

0 0 17

HUBUNGAN ANTARA LAYANAN BIMBINGAN KONSELING DAN KEMAMPUAN PENYESUAIAN DIRI DENGAN Hubungan Antara Layanan Bimbingan Konseling Dan Kemampuan Penyesuaian Diri Dengan Prestasi Belajar Siswa.

0 0 18

HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DAN SIKAP TERHADAP BIMBINGAN KONSELING DENGAN TINGKAHLAKU BERKONSULTASI PADA SISWA.

0 1 8

(ABSTRAK) HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN KEMANDIRIAN PADA MAHASISWA BIMBINGAN DAN KONSELING ANGKATAN 2005 DAN 2006 UNNES.

0 0 2

Upaya Mengembangkan Empati Mahasiswa dengan Memanfaatkan Media Bimbingan (Penelitian pada Mahasiswa Angkatan 2005 Jurusan Bimbingan dan Konseling Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang Tahun Akademik 2005/2006).

0 0 2

Hubungan antara Sikap Mahasiswa Peserta Mata Kuliah Bimbingan dan Konseling Keluarga Dengan Tingkat Kesiapan Perkawinan pada Mahasiswa Bimbingan dan Konseling Angkatan 2001/2002.

0 0 2

HUBUNGAN ANTARA RELIGIUSITAS DENGAN KONSEP DIRI MAHASISWA PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA ANGKATAN 2010.

0 1 125

HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DENGAN PERILAKU PROKRASTINASI AKADEMIK PADA MAHASISWA BIMBINGAN DAN KONSELING ANGKATAN 2010 UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA.

0 1 142