G. Ruang Lingkup Teologi Kenabian Mirza Gulam Ahmad
Pintu kenabian tetap terbuka masalah kedua yang penting dalam agama Islam adalah tentang ada tidaknya wahyu dan ada tidaknya nabi sesudah Nabi
Muhammad saw, kebanyakan kaum Muslimin berpendapat bahwa sesudah Rasulullah saw tidak akan ada lagi wahyu.
Wahyu menurut ajaran Islam wahyu itu banyak macamnya yang terpenting diantaranya adalah: pertama, wahyu syariat tidak mungkin turun lagi
sesudah Alquran, karena Syariat Alquran telah sempurna dan berlaku sampai Hari Kiamat. Sedangkan kedua, wahyu tanpa syariat mungkin saja turun sewaktu-
waktu. Nabi merupakan orang-orang yang memproklamirkan bahwa mereka
banyak menerima wahyu berupa khabar-khabar gaib dan mendapat pengesahan dari Allah Taala menurut agama Islam mereka adalah nabi. Berikut ini
dicantumkan beberapa ayat Alquran dan Hadis yang menerangkan tentang masih terbukanya pintu kenabian sesudah Nabi Muhammad saw.
142
Hadirat Mirza Gulam Ahmad memperoleh wahyu dari Allah Taala dalam bahasa Urdu yang
berbunyi: “ẑe tery tablig ko zamin ke kinarung tak pahunca ungga` “
Artinya: Aku akan sampaikan tablig engkau keseluruh pelosok dunia.
143
Kebenaran wahyu ini sekarang telah menjadi bukti nyata dan sangat menakjubkan. Semua orang telah tahu, bahwa murid-murid dan para pengikut
Hadrat Mirza Gulam Ahmad telah tersebar luas di seluruh dunia. Jemaat-jemaat beliau telah berdiri di hampir semua negara di dunia. Pada tahun 1891 Hadirat
Mirza Gulam Ahmad menerima wahyu dari Allah Taala dalam bahasa Urdu yang bunyinya sebagai berikut:
“Dunia me ek nazir aya, par dunia ne use qabul nah kiya, lekin Khuda use qabul karega, aor bare zor aor hamlung se usky sacchai zahir kardega”
142
Mahmud Ahmad Cheema H.A, Tiga Masalah Penting, Cet. 14, Bogor: Jemaat Ahmadiyah Indonesia, 2001, h. 14-15.
143
Mirza Gulam Ahmad, Ta
Ż
kirah: Majmu`atu Al- ẑāmāti Kisyaufi Furu`yā, Rabwah:
An-Nasyir Asy-Syirkatu Al-Islamiyyah, 1935, h. 313.
Artinya: “Seorang pemberi ingat telah datang ke duniaṬ Dunia tidak
menerimanya tetapi Tuhan akan menerimanya dan akan men ahirkannya
kebenarannya dengan serangan- serangan yang kuat dan hebatṬ”
144
Wahyu ini menggambarkan bahwa Jemaat Hadirat Mirza Gulam Ahmad akhirnya akan dimenangkan melalui pertolongan-pertolongan Allah Taala dan
musuh-musuh beliau akan dibinasakan oleh doa-doa beliau kepada Allah Yang Maha Kuasa. Para penentang dan musuh beliau yang besar diantaranya adalah
Alexander Dowie seorang tokoh Kristen di Amerika Serikat yang mati dengan segala kehinaannya pada tahun 1907. Kemudian Abdullah A am, seorang pendeta
Kristen di India yang mati dengan penuh aib pada tahun 1896. Lekhram, seorang tokoh Hindu Ariya yang mati terbunuh secara misterius
dan mengerikan pada tahun 1897 dan banyak lagi yang lainnya. Kebinasaan mereka itu semua adalah berdasarkan khabar-khabar gaib yang diterima oleh
Hadirat Mirza Gulam Ahmad dari Allah Taala yang disaksikan oleh pihak-pihak lainnya.
145
Selain itu, dalam teologi mengarah pada keyakinan Mirza Gulam Ahmad tidak ada perbedaan secara lafas tetap sama dengan Ahlussunnah Wal Jamaah
yaitu ada enam rukun. Ahmadiyah percaya kepada Allah, kepada Malaikat, kepada kitab, kepada Nabi dan Rasulullah, hari kiamat dan Qadar baik dan Qadar
buruk.
146
Namun bagi Ahmadiyah mempunyai kitab Ta
Ż
kirah yang berisi Mimpi dan Wahyu dari Allah Swt kepada Mirza Gulam Ahmad.
147
Tentang Kitab Suci Samawi, menurut keyakinan yaitu keimanan orang Ahmadiyah, bahwa jumlah Kitab Suci yang diturunkan Allah ada 5 lima buah
yaitu: a.
Kitab Taurat diturunkan kepada Nabi Musa as b.
Kitab Zabur diturunkan kepada Nabi Daud as
144
Ibid., h. 184.
145
Ibid., h. 36-38.
146
Jemaat Ahmadiyah Indonesia, Mubahalah dan Hakekatnya,Bogor: Jemaat Ahmadiyah Indonesia, h. 31.
147
Jemaat Ahmadiyah Indonesia, Klarifikasi Atas Telaah Kitab Ta
Ż
kirah, Bogor: Jemaat Ahmadiyah Indonesia, 2003, h. 5.
c. Kitab Injil diturunkan kepada Nabi Isa as
d. Kitab Alquran diturunkan kepada Nabi Muhammad saw.
148
e. Kitab Ta
Ż
kirah diturunkan kepada Nabi Mirza Gulam Ahmad dari India. Tentang jumlah para Nabi, kalau dalam keyakinan Ahlussunnah bahwa
jumlah Nabi dan Rasul yang wajib dipercaya adalah 25 orang yaitu dari Nabi Adam as sampai dengan Nabi Muhammad saw sebagai Nabi akhirul zaman. Akan
tetapi, dalam keyakinan dan keimanan orang Ahmadiyah bahwa jumlah Nabi dan Rasul yang wajib dipercayai harus 26 orang, yaitu setelah Nabi Muhammad saw
masih ada lagi Nabi yaitu Nabi Mirza Gulam Ahmad dari India nabinya orang Ahmadiyah.
149
Barangsiapa yang tidak percaya kepada Nabi Mirza Gulam Ahmad adalah kafir Mutlak
150
dan kitab Ta
Ż
kirah itu wajib diyakini bagi kaum Ahmadiyah. Selain itu, persamaan juga antara aliran Ahmadiyah dengan Ahlussunnah Wal
Jamaah Ahmadiyah dan tetap meyakini dan menggunakan Alquran dan al-Hadis Nabi sebagai dalil dalam kenabian, sebagai Imam Mahdi dan al-Masih.
151
Sedangkan yang menjadi perbedaan dalam keyakinan Ahmadiyah dengan Ahlussunnah seperti adanya kitab Ta
Ż
kirah yaitu kumpulan-kumpulan wahyu yang berisi mimpi yang di alami Mirza Gulam Ahmad dan menyakini kebenaran
kitab tersebut sebagai kitab yang berisi wahyu dan juga Ahmadiyah meyakini Alquran juga sebagaimana yang di yakini Nahdlatul Ulama NU,
Muhammadiyah, Al- Wa liyah dan lain-lain.
Namun kalau kitab ini diteliti dan kita perhatikan dari kitab yang dikarang sama Ahmadiyah banyak mengkutip dair kitab Ta
Ż
kirah yaitu ayat Alquran dan hadis Nabi Muhammad saw. Jadi pantas kalau disebut Ahmadiyah kitab Ta
Ż
kirah sebagai kitab suci. Mirza Gulam Ahmad sebagai pendiri Ahmadiyah menerima
148
Hanafi, Pengantar Teologi Islam, Jakarta: Al-Husna Baru, 2003, h. 99 .
149
Amin Djamaluddin, Ahmadiyah dan Pembajakan Al- Qur‟an, Jakarta: LPPI, 2005, h.
209.
150
Sir Muhammad Iqbal, Terjemahan dari Kitab Islam dan Ahmadiyah, Pakistan: Ka miri Bazar Lahore, 1991ẓ, h. 50.
151
Abdul Razak, Kami Meyakini Turunnya Imam Mahdi dan Nabi Isa as, Bogor: Jemaat Ahmadiyah Indonesia, 1987, h. 3.
wahyu itu sendiri tidak mengerti ialah salah, sebab beliau `alaihis salam sendiri telah menjelasakannya untuk itu perhatikanlah tanggapan berikut ini:
a. Arti dari
ط ش
ط
ialah selamatkanlah dengan belas kasih “Wahai Tuhanku aku sangat mengharapkan keselamatan, maka “selamatkanlah
dengan belas kasih”
152
b. Dalam Injil cetakan 1928 M dikatakan kepada Ibnu Daud
ط ش
Di dalam kalimat tersebut pada catatan kakinya tertulis “Dengan belas kasih,
selamatkanlah”. Dalam bahasa Ibrani maknanya “terkabul”. Seolah-
olah di dalam kalimat
ش
Mengandung suatu doa dalam kalimat bersamaan dengan kata
Diberitahukan secara wahyu tentang pengabulannya juga.
153
c. Pendiri Ahmadiyah, Hadirat Mirza Gulam Ahmad Imam Mahdi dan Al-
Masih Al-Mau`ud `alaihis salam menulis tentang penjelasan terjemahan wahyu tersebut, sebagaimana firman Allah Swt dalam wahyu itu:
ط ش
ط
ẓ yang artinya: Wahai Tuhan aku berdoa: “Anugerahkanlah keselamatan kepadaku dan bebaskanlah aku dari kesulitan-
kesulitan”. Kedua kalimat ini terdapat dalam bahasa Ibrani yang mengandung sebuah nubuwatan
yang berbentuk doa dna akan di ahirkan pengabulannya. Kesimpulannya adalah kesulitan-kesulitan yang dialami di tengah-tengah kesendirian, ketidak berdayaan
dan ketidakmampuan itu akan dijauhkan dariku di masa yang akan datang. Maka, setelah 25 tahun berlalu wahyu inipun terpenuhi kebenarannya. Dan sekarang
kesulitan-kesulitan itu telah hilang sirna.
154
Pandangan umat Islam dan Kristen tentang Nabi Isa as hendaknya jelas, kebanyakan orang Islam dan Kristen berpendapat bahwa Nabi Isa as telah pergi
hidup-hidup ke langit dan kedua golongan ini sejak lama terus beranggapan bahwa Nabi Isa as hingga kini masih hidup di langit dan pada suatu di akhir
zaman akan turun kembali ke bumi.
152
Lihat Kitab Zabur, 25 : 18.
153
Lihat Kitab Matius, 21 : 9
154
Mirza Gulam Ahmad, Barahin Ahmadiyah, Amritsar: Safir Hind Press, 1882, h. 80.
Perbedaan antara penjelasan kedua golongan ini yaitu orang-orang Islam dan Kristen hanyalah orang-orang Kristen mengakui Nabi Isa as telah mati di
tiang salib lalu naik ke langit dengan tubuh kasar dan duduk di sebelah kanan Bapaknya kemudian di akhir zaman akan datang ke bumi untuk mengadili dunia.
Dan mereka mengatakan, Yesus Kristuslah Tuhan, Pencipta, Raja dunia ini.
155
Selain beliau, tidak ada yang demikian. Beliaulah yang akan turun dengan perkasa ada bagian akhir dunia ini untuk memberikan hukuman dan ganjaran. Saat
itu setiap orang yang tidak mengakui beliau atau ibu beliau sebagai Tuhan akan ditangkap dan dijerumuskan ke dalam neraka yang penuh tangisan dan
penyesalan. Akan tetapi golongan Islam yang dimaksud di atas, mengatakan bahwa
Nabi Isa as tidak disalib dan tidak pula mati di tiang salib. Melainkan, waktu itu ketika orang-orang Yahudi menangkap beliau untuk disalibkan, malaikat Allah
telah mengangkat beliau dengan tubuh kasar ke langit. Dan sampai sekarang beliau masih hidup di langit. Tempat beliau adalah langit kedua, tempat Nabi
Yahya berada pada Yohanes. Kemudian orang-orang Islam juga mengatakan bahwa Nabi Isa as adalah
Nabi Allah yang suci namun bukan Tuhan bukan pula anak Tuhan. dan mereka menganut akidah bahwa beliau akan turun pada akhir zaman di dekat menara
Damaskus atau di suatu tempat lainnya dengan menumpukkan tangan pada pundak dua malaikat. Bersama Imam Muhammad Mahdi yang terlebih dahulu
sudah akan datang ke dunia dari kalangan Bani Fatimah beliau akan membunuhi segenap umat non Muslim lainnya dan beliau tidak akan membiarkan seorang pun
hidup kecuali orang yang langsung masuk Islam tanpa pikir-pikir lagi. Ringkasnya, golongan Islam tersebut yang menamakan diri mereka Ahlus
Sunnah atau Ahlul Hadis yang oleh orang-orang awam disebut dengan nama Wahabi menetapkan tujuan utama turunnya kembali Nabi Isa as ke bumi ini
155
Mirza Gulam Ahmad, Masih Hindustan Me, terj. Ibnu Ilyas RIS “Al-Masih di
Hindustan, Cet. 2, Bogor: Jemaat Ahmadiyah Indonesia, 1998, h. iv.
adalah supaya beliau menghancurkan seluruh dunia seperti halnya Maha Dewa orang-orang Hindu.
156
Pertama-tama beliau akan mengancam supaya orang-orang masuk Islam. Jika orang-orang masih tetap ingkar maka semuanya akan beliau pancung dengan
pedang. Mereka orang-orang Islam itu mengatakan bahwa beliau masih dibiarkan hidup dengan tubuh kasar di langit adalah supaya pada suatu zaman ketika
kekuatan kerajaan-kerajaan Islam melemah beliau turun dari langit lalu mengalahkan umat-umat lainnya dan memaksa mereka masuk Islam atau jika
ingkar akan beliau bunuh. Para ulama dari golongan tersebut khususnya mengenai orang-orang
Kristen menjelaskan bahwa ketika Nabi Isa as turun dari langit beliau akan memecahkan seluruh salib di dunia ini dan akan melakukan hal-hal yang sangat
kejam dengan pedang serta akan menenggelamkan dunia ini dengan darah. Pandangan tentang Imam Mahdi dan sebagaimana baru saja telah
dijelaskan, bahwa orang-orang ini para Ahlul Hadis dan lainnya dari kalangan umat Islam dengan penuh semangat menzahirkan akidah bahwa beberapa saat
sebelum turunnya Isa as, akan lahir seorang Imam dari kalangan Bani Fatimah yang akan bernama Muhammad Mahdi sebenarnya dialah Khalifah zaman itu,
serta dialah yang akan menjadi raja. Sebab, dia akan berasal dari kalangan Quraisy dan dikarenakan tujuan utamanya adalah membunuh seluruh umat lain
yang mengingkari Islam kecuali siapa saja yang cepat membaca kalimat Syahadat. Oleh sebab itu, Nabi Isa as akan turun dari langit untuk membantu dan
mengulurkan tangan kepadanya. Dan Nabi Isa as itu, selain beliau sendiri sebagai seorang Mahdi. Bahkan beliaulah Mahdi yang besar namun, dikarenakan Khalifah
zaman harus berasal dari kalangan Khalifah zaman. Mereka mengatakan, keduanya ini bersatu akan memenuhi bumi dengan darah manusia.
Mereka akan menumpahkan darah begitu banyaknya sehingga tidak pernah ditemukan contoh seperti itu sejak permulaan sampai akhir dunia ini.
begitu datnag mereka langsung mulai menumpahkan darah. Mereka tidak akan memberikan peringatan dan tidak pula aba-aba. Dan orang-orang itu mengatakan,
156
Ibid., h. v.
walaupun Nabi Isa as akan bertugas sebagai penasihat atau panglima bagi Imam Muhammad Mahdi.
157
Sedangkan tempat bergantung pemerintahan hanya berada di tangan Mahdi, akan tetapi Nabi Isa as setiap saat akan mempengaruhi dan memberikan
masukan-masukan yang radikal kepada Imam Muhammad Mahdi untuk membunuh seluruh dunia, seolah-olah beliau akan balas dendam terhadap zaman
yang penuh moral ketika beliau dahulu mengajarkan, “Janganlah lawan suatu kejahatan
dan bila satu pipi ditampar maka berikanlah pipi lainnya”. Penjelasan di dalam karya Khalifah ke lima yaitu Hadirat Mirza Masroor
Ahmad yang berjudul Cinta Sejati Untuk Nabi Muhammad saw: Menanggapi
Fenomena Aksi dan Reaksi atas Film “The Innocense of ẑuslims”, bahwasanya Ahmadi menerima perkataan dari film atas tuduhan kepada mereka yaitu tentang
Asyiq adiq atau Gulam adiq artinya pecinta dan hamba sejati Hadirat Rasulullah saw adalah Hadirat Mirza Gulam Ahmad as yang adalah Imam Mahdi
dan Masih Mau`ud as, Hadirat Masih Mau`ud bersabda,
158
“ẓrang-orang Muslim adalah mereka yang menyerahkan jiwa raga mereka demi kehormatan Nabi mereka yang mulia saw dan mereka menganggap
lebih baik mati dari pada berdamai dan bersahabat dengan orang-orang yang perbuatannya siang malam mencaci maki Nabi mereka yang mulia saw dan
menyebut nama beliau saw dengan sangat melecehkan di dalam majalah- majalah, buku-buku dan selebaran mereka serta mengatakan tentang beliau saw
dengan kata-
kata yang merendahkanṬ” Beliau as bersabda, “Ingatlah Orang- orang demikian itu bukanlah orang-orang yang berniat baik bagi bangsa mereka
sendiri sebab mereka telah menaburkan duri penghambat di atas jalan mereka. Saya berkata dengan sesungguhnya bahwa adalah mungkin bagi kita untuk
berdamai dengan binatang-binatang buas atau ular-ular berbisa penghuni hutan belantara, namun kita tidak mungkin berdamai dengan orang-orang yang tidak
mau berhenti berkata-kata buruk tentang keagungan para nabi suci Tuhan. mereka menganggap dengan menggunakan kata-kata penghinaan dan bahasa
buruk adalah sebuah kemenangan, padahal tiap-tiap kemenangan itu datangnya
dari langitṬ” Bersabda, “ẓrang-orang yang bertutur kata suci bersih, melalui keberkatan pembicaraan mereka yang suci murni akan memenangkan hati dan
pikiran manusia, sedangkan mereka yang bermoral rendah tidak memiliki suatu kemampuan apapun kecuali menciptakan kerusuhan dan pertengkaran di dalam
157
Ibid., h. vi.
158
Mirza Masroor Ahmad, Cinta Sejati Untuk Nabi Muhammad saw: Menanggapi Fenomena Aksi dan Reaksi atas Fi
lm “The Innocense of ẑuslims”, Jakarta: Jemaat Ahmadiyah Indonesia, 2011, h. 3-5.
negara dengan cara yang sangat kacauṬ” Bersabda: “Pengalaman juga menjadi saksi bahwa akhir kehidupan orang-orang yang berkata-kata buruk seperti itu
tidaklah baik. Gairat yaitu penghormatan Tuhan pada akhirnya diperlihatkan kepada hamba-hamba-Nya yang Dia cintai.
159
Pada zaman ini selain dari surat kabar dan pamflet-pamflet, sarana-sarana media lainnya juga digunakan untuk melakukan perbuatan vulgar itu. salah
satunya yang dikembangkan Ahmadiyah saat ini bergerak dibidang Internasional yang dilakukan oleh Khalifah ke 5 Mirza Masroor Ahmad untuk mempengaruhi
dan menyesatkan akidah dan syariat Islam termasuk masyarakat rohingya.
H. Dasar-dasar Teologi Kenabian Mirza Gulam Ahmad