“Kisyti Nuh” Pendidikan Mirza Gulam Ahmad

Wahyu tersebut telah menjadi kenyataan terbukti limpahan ilmu ruhani Islam yang telah beliau wariskan untuk umat manusia ini tertulis 84 buku. Dalam Malfu at dan dalam Al-Isytihar. Demikian juga, kehidupan beliau `alaihis salam senantiasa dalam pengawasan dan penjagaan Allah Taala sehingga selamat dari segala gangguan yang dapat menghambat perjuangan beliau dalam membela Islam dan Rasulullah saw dan menyiarkan risalahnya. 81

3. “Kisyti Nuh”

Ajaranku Penjelasan ajaranku hendaknya hal ini dipahami dengan jelas, bahwa baiat hanya berupa ikrar di lidah saja tidaklah punya arti apa-apa, jika tidak ditunjang oleh suatu kebulatan tekad hendak melaksanakan janji itu sepenuh-penuhnya. Oleh karena itu, barangsiapa yang mengamalkan ajaranku selengkapnya, ia masuk rumah ini perihal rumah mana ada janji dari Allah Swt: ىِنا ظفاحا َلك ْنميفراَدلا Artinya: “Tiap-tiap orang yang berada di dalam dinding pagar rumahmu akan kuselamatk anṬ” Tetapi dalam hal ini hendaknya janganlah diartikan, bahwa perlindungan Ilahi ini hanya diberikan kepada mereka yang berdiam di dalam rumahku yang terbuat dari tanah dan batu bata ini, melainkan janji itu melingkupi pula mereka yang menaati ajaranku selengkapnya dan yang karenanya benar-benar dapat dikatakan sebagai penghuni rumah rohaniku. 82 Untuk mengikuti ajaranku seseksama-seksamanya dihendaki, bahwa mereka harus berkeyakinan, bahwa mereka mempunyai satu Tuhan yang Qadir berarti Maha Kuasa, Qayyum berarti Yang Berdiri Sendiri dan Khaikul-kul berarti Pencipta segala sesuatu yang ada, yang sifat-sifatnya tidak kunjung berubah, serta kekal dan abadi. Ia tidak mempunyai anak. Ia Suci, Murni dari jejak penderitaan, dari dinaikkan ke tiang salib dan dari mengalami suatu kematian. Ia sedemikian rupa, bahwa meskipun dekat namun jauh. 81 Abdul Razak, Wahyu Ilahi, Cet. 1, Bogor: Jemaat Ahmadiyah Indonesia, 2008, h. 17- 18. 82 Mirza Gulam Ahmad, Kisyti Nuh , terj. Mirza Ba ir Ahmad, Rahmat Ahmad Anwar, “Ajaranku”, Bogor: Yayasan Wisma Damai, 1993, h. 1. Walaupun Tunggal, tetapi penjelmaan-Nya nampak dalam bermacam ragam corak. Manakala ada terjadi suatu perubahan di dalam diri seorang manusia bagi orang itu Dia menjadi Tuhan yang baru. Orang itu melihat suatu perubahan di dalam wujud Tuhan menurut proporsi dari perubahan yang ada pada dirinya. Tetapi, hal ini bukanlah seakan-akan terjadi suatu perubahan di dalam Wujud Tuhan, karena sesungguhnya Dia tidak akan sekali-kali mengalami perubahan dan Wujud-Nya memang paripurna, tetapi dengan tiap-tiap perubahan yang berlaku di dalam diri manusia yang menjurus ke arah kebaikan, Tuhan pun menjelmakan Diri-Nya terhadap manusia itu di dalam bentuk penjelmaan baru. Dengan tiap-tiap usaha kemajuan pada diri manusia, Tuhan pun memperhatikan Diri-Nya dengan penjelmaan yang lebih agung lagi perkasa. Ia menampakkan sesuatu penjelmaan dari Kodrat-Nya yang luar biasa, hanya apabila manusia memperlihatkan suatu perubahan di dalam diri-Nya secara luar biasa pula, inilah akar dan landasan dari keajaiban dan mukjizat-mukjizat yang dipersaksikan oleh sekalian hamba-hamba Allah. Beriman kepada Allah Swt serta kepada segala Kekuatan-kekuatan itu merupakan syarat yang penting bagi Jemaat Ahmadiyah. Resapkanlah keimanan ini ke dalam kalbumu. 83 Berikanlah tempat yang utama kepada keimanan itu lebih dari pada urusan pribadi, kesenangan-kesenanganmu dan segala hubungan-hubunganmu. Dengan perbuatan-perbuatan nyata disertai keberanian yang tidak kenal menyerah, perlihatkanlah kesetiaan dengan sejujur-jujurnya. Orang-orang lain di dunia ini, tidak menganggap Tuhan sebagai suatu Zat yang lebih penting dari harta benda mereka dan sanak saudara serta karib kerabatnya mereka. Akan tetapi kamu harus memberikan kepada-Nya tempat yang paling utama, agar supaya di Langit kamu dituliskan di dalam daftar Jemaat-Nya. Memperlihatkan tanda-tanda Karunia adalah cara kebiasaan Tuhan semenjak zaman bihari. Tetapi kamu sekalian dapat mengambil bagian dari sesuatu sebab yang memisahkan kamu dari Dia, apabila kamu punya keinginan jadi keinginan-Nya apabila kamu mempunyai sesuatu hasrat dan kedambaan-Nya dan hanya apabila sepanjang masa baik dalam keadaan berhasil maupun dalam 83 Ibid., h. 2. menghadapi kegagalan, biarpun dalam keadaan yang memberikan harapan- harapan ataupun pada saat kamu dihadapkan kepada keputusasaan kepalamu sujud mencium duli Telapak kaki-Nya, menyerah kepada segala kehendak-Nya. Jika kamu berbuat serupa itu, maka di dalam dirimu akan nampak wujud Tuhan itu yang sudah lama menyembunyikan Wajah-Nya dari permukaan bumi ini. apakah ada di antara kalian yang mengamalkan ajaran ini dan hanya mencari keridhaan-Nya, tanpa menampakkan rasa ketidak puasan atas Qa a dan Qadar- Nya, atas caranya Dia bekerja? Bahkan apabila kamu dihadapkan kepada suatu musibah, kamu harus melangkahkan kakimu terus ke muka, sebab ini adalah rahasia bagi keberhasilanmu dan kamu menyebarluaskan i‟tikad Keesaan Tuhan ke seluruh penjuru dunia. 84 Berbelas kasihanlah kepada hamba-hamba Allah, janganlah berlaku zalim terhadap mereka dengan mulutmu, atau tanganmu, atau dengan cara-cara lainnya. berusahalah terus menerus untuk kebaikan umat manusia. Janganlah sombong terhadap bawahanmu juga. Janganlah mencerca orang lain, walaupun orang itu mencercamu. Hendaknya bersikaplah merendah, lemah-lembut, berbaik hati dan bersimpati terhadap sesama umat, lalu menginginkan agar mereka memperoleh kebaikan-kebaikan. Banyak orang yang menonjolkan diri seakan-akan mereka itu mempunyai perangai yang lemah-lembut serta pemaaf, padahal sebenarnya di dalam diri mereka itu, tidak ubahnya seperti tabiat serigala, banyak orang pada lahirnya nampak bersih, akan tetapi di dalam hari mereka ada ular-ular berbisa. Kamu tidak akan diterima di Hadirat Allah, seandainya keadaan lahir dan keadaan batinmu tidak sama-sama bersih. Seandainya kamu terpelajar khidmatilah orang-orang yang bodoh dengan memberikan kepada mereka sekedar nasihat: jangan merendahkan mereka dengan menonjolkan kepandaianmu. Jika kamu seorang yang kaya, khidmatilah orang- orang fakir miskin: kebalikannya kamu jangan tekebur dengan menunjukkan sifat keaku-akuan. Takutilah langkah-langkah yang bisa membawa kamu kearah kehancuran. 84 Ibid., h. 3. Takutilah langkah-langkah yang bisa membawa kamu kearah kehancuran. Takutilah Tuhan dengan berjalankah di atas rel takwa. Janganlah menyembah makhluk Allah. Hadapkanlah seluruh perhatianmu kepada Allah agar supaya perhatianmu kepada dunia ini jadi berkurang. Jadilah kamu kepunyaan Dia sepenuhnya dan jalanilah kehidupan yang tertuju demmi untuk Allah semata-mata dengan membenci segala macam yang kotor dan bergelimang dosa, sebab sesungguhnya Tuhan itu Zat yang suci. Hendaknya tiap-tiap hari bila fajar menyingsing memberi kesaksian, bahwa kamu telah melewatkan malam dengan penuh ketakwaan dan tiap-tiap petang, hendaknya menjadi saksi, bahwa kamu menjalani hari dengan ketakutan di dalam hatimu terhadap Allah. 85

4. Al-Wasiat