wilayah kerja operasional Lembaga Penyiaran Televisi Swasta Lokal, yang berdomisili di daerah kota Medan dan sekitarnya.
3.2.2 Subjek Penelitian
Dalam penelitian kualitatif, yang peneliti jadikan sebagai sumber data disebut sebagai Subjek penelitian, mengingat bahwa orang-orang yang akan peneliti teliti
adalah sebagai pelaku dari pelaksanaan peraturan, dalam hal ini ketentuan tentang Sistem Stasiun Jaringan SSJ, sedangkan peneliti hanya sebagai instrument
penelitian. Seperti yang dikatakan Sugiyono 59:2005 bahwa dalam penelitian kualitatif, yang menjadi instrument atau alat penelitian adalah peneliti itu sendiri.
Berdasarkan alasan tersebut maka yang menjadi subjek penelitian ini adalah penanggung jawabpengelola Lembaga Penyiaran Televisi Swasta Lokal berjaringan
yang berstatus sebagai Lembaga Penyiaran Televisi Swasta Biro Medan serta telah mendapat Rekomendasi Kelayakan RK dari Komisi Penyiaran Indonesia Daerah
Sumatera Utara KPID-SU pasca dikeluarkannya Permen Kominfo No. 43 Tahun 2009 tentang Sistem Stasiun Jaringan SSJ.
Adapun Lembaga Penyiaran Televisi Swasta yang termasuk dalam kategori Stasiun Televisi Lokal berjaringan sejak dikeluarkannya Permen Kominfo No. 43
Tahun 2009 adalah : Global TV, An TV, Indo Visual Mandiri Indosiar, Televisi Pendidikan Indonesia TPI yang saat penelitian ini dikerjakan telah berubah nama
menjadi MNC TV, Trans TV, RCTI, SCTV, Trans 7, TV One, dan Metro TV.
Universitas Sumatera Utara
57
Mengingat sifat penelitian harus lebih fokus dan spesifik maka peneliti perlu menentukan atau memilih lembaga penyiaran mana yang dijadikan subjek penelitian.
Dalam menetapkan pilihan yang peneliti jadikan subjek penelitian, peneliti menggunakan purposive sampling. Sebagaimana yang dikatakan Sugiono 54:2005
bahwa dalam penelitian kualitatif teknik sampling yang sering digunakan adalah Purposive Sampling dan Snow Ball sampling.
Purposive Sampling adalah teknik pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu. Oleh karenanya berdasarkan pertimbangan tertentu
sebagaimana pendapat Prof. Sugiono tersebut di atas, maka penulis menetapkan 2 dua lembaga penyiaran swasta lokal berjaringan sebagai anggota jaringan
diantara 10 sepuluh lembaga penyiaran televisi swasta nasional yang telah melakukan proses perijinan sebagai anggota stasiun jaringan di tingkat lokal sebagai
subjek penelitian ini. Sebelum dilakukan penganalisisan data terhadap ke dua Lembaga Penyiaran yang
penulis jadikan sebagai subjek penelitian, terlebih dahulu penulis melakukan pendataan secara sederhana terhadap ke 10 sepuluh penanggung jawabpengelola
lembaga penyiaran televisi swasta nasional ketika mereka hadir dalam melakukan Evaluasi Dengar Pendapat, saat lembaga yang dikelolanya melakukan proses
perijinan di Medan. Dari jawaban yang mereka berikan melalui pertanyaan tertulis, selanjutnya peneliti jadikan sebagai bahan data awal dalam fase kegiatan pra-
penelitian.
Universitas Sumatera Utara
Maksud dari pengambilan data dalam kegiatan pra-penelitian ini adalah dalam rangka mengetahui tentang pemahaman serta kemauan mereka untuk melaksanakan
perundang-undangan dan peraturan yang berlaku khususnya tentang pelaksanaan Sistem Stasiun Jaringan serta potensi media dalam memberikan informasi kepada
nasyarakat lokal. Pada tahap pendataan ini peneliti membagikan pertanyaan tertulis kepada 10
orang para pemimpin atau penanggung jawab LPS TV nasional yang akan melakukan sistem jaringan. Para nara sumber tersebut, berdasarkan jabatan dan
kedudukannya penulis anggap sebagai unsur pemutus kebijakan di lembaga penyiaran televisi swasta nasional masing-masing dan yang telah memiliki
perwakilancontributor di daerah, atau sedang dalam pengurusan izin pendirian lembaga anggota jaringannya di wilayah kerja daerah Sumatera Utara. Pertanyaan
tertulis yang penelkiti ajukan berkisar tentang aspek kelembagaan maupun pelaksanaan teknis operasional lembaga televisi jaringan.
Dari jawaban mereka itulah kemudian peneliti jadikan sebagai alasan objektif untuk melakukan pengamatan maupun penelitian lebih lanjut.
Setelah itu barulah peneliti melangkah ke tahapan berikutnya, yakni menentukan 2 dua Lembaga Penyiaran sebagai subjek dari ke 10 sepuluh LPS televisi yang
telah mengurus perijinan sebagai televisi lokal berjaringan dengan menggunakan teknik Purposive Sampling.
Universitas Sumatera Utara
Menurut Sugiono 54:2005 bahwa penentuan sampel dalam penelitian kualitatif tidak didasarkan perhitungan statistik. Sampel yang dipilih berfungsi untuk
mendapatkan informasi yang maksimum, bukan untuk digeneralisasikan . Oleh karenanya dalam penentuan sampel yang peneliti lakukan hanya kepada 2
dua penanggung jawabpengelola Lembaga Penyiaran pada tingkat biro Medan dan kemudian peneliti lebih fokuskan untuk mendapatkan konstruk dengan melakukan
penetapan nama lembaganya. Berdasarkan
pertimbangan peneliti, maka ke-2 dua penanggung
jawabpengelola Lembaga Penyiaran Televisi Swasta Lokal yang peneliti tentukan sebagai subjek penelitian tersebut, diharapkan dapat memberikan informasi data yang
lebih lengkap dan memadai dalam rangka pencapaian tujuan dari penelitian ini. Melalui pertimbangan yang matang dan akurat antara lain adalah LPS yang telah
melakukankan proses perijinan pasca di keluarkannya Permen Kominfo no 43 thn 2009, serta LPS yang memiliki kantor cabang atau biro di Medan dan sekitarnya,
maka peneliti hanya menemukan 2 dua LPS televisi yang memenuhi kriteria itu, yakni Metro TV dan TV One biro Medan.
Penetapan kepada kedua stasiun televisi tersebut bukan semata-mata hanya untuk memudahkan peneliti dalam memperoleh data, melainkan bahwa sampai saat
penelitian ini dilakukan ternyata belum semua dari Lembaga Penyiaran Televisi Nasional yang telah mengurus perijinan televisi jaringan di tingkat lokal Medan dan
sekitarnya memiliki kantor cabang atau biro, terkecuali hanya Metro TV dan TV One.
Universitas Sumatera Utara
60
Melihat dari kenyataan yang ada maka dapat dipastikan tidak memungkinkan bagi peneliti memperoleh data yang akurat dari penanggung jawabpengelola LPS
televisi lokal di daerah kota Medan dan sekitarnya, terkecuali hanya kepada 2 dua lembaga yang peneliti sebutkan di atas.
Di sisi lain peneliti harus menentukan pilihan kepada LPS yang secara legitimit telah memiliki kepala biro sebagai penanggung jawabpengelola LPS lokal
berjaringan agar nantinya hasil dari penelitian ini dapat lebih memenuhi aspek legalitas.
.
3.2.3 Sumber Data 3.2.3.1 Jenis data