BAB IV MEKANISME PEMISAHAN KOTORAN DAN ALUMINIUM DENGAN
DROSS PRESS MACHINE
4.1 Umum
Aluminium telah menjadi logam yang luas penggunaannya setelah baja. Perkembangan ini didasarkan pada sifat-sifatnya yang ringan, tahan korosi,
kekuatan yang cukup baik, mudah diproduksi dan cukup ekonomis. Yang paling terkenal adalah penggunaan aluminium sebagai bahan pembuat pesawat terbang,
yang memanfaatkan sifat ringan dan kuatnya. Aluminium juga banyak digunakan didalam perindustrian dan pembangunan, misalnya sebagai bahan pembuatan
mesin-mesin dan konstruksi bangunan. Untuk memperoleh aluminium yang baik sebelum dibentuk menjadi
bahan-bahan peralatan dibutuhkan proses-proses dalam menghasilkannya. Salah satu proses penghasilan aluminium yang baik adalah pemisahan kotoran dari
aluminium yang dihasilkan. Aluminium terlebih dahulu di lebur di dapur peleburan. Pada saat peleburan, cairan aluminium akan turun dan dross kotoran
akan terbentuk diatasnya. Dross yang terbentuk merupakan bentuk dari aluminium oksida dan oksida-oksida lain yang terkumpul pada permukaan leburan. Kotoran
dross yang telah dipisahkan masih memiliki kandungan aluminium yang cukup banyak. Oleh karena itu untuk mendapatkan kembali aluminium yang
terperangkap di dalam kotoran dros digunakan Dross Press Machine sebagai pemisahnya.
Universitas Sumatera Utara
4.2 Proses Pergerakan Fluida pada Dross Press Machine
Dross Press Machine ini bekerja berdasarkan sistem hidrolik dan digunakan untuk memisahkan aluminium dari kotoran dross aluminium yang
diambil dari dapur peleburan atau melter. sistem yang digunakan pada Dross Press Machine merupakan sistem hidrolik penggerak ganda. oleh karena itu, konstruksi
dan cara kerjanya juga merupakan konstruksi dan cara kerja hidrolik. Gambar 4.1 menggambarkan pergerakan fluida pada Dross Press Machine.
Gambar 4.1 Diagram sistem hidrolik pada Dross Press Machine Keterangan :
1. Filter
6. Pipa selang hidrolik 2.
Reservoir 7. Tabung hidrolik
3. Pompa hidrolik
8. Torak 4.
Katup pengatur tekananAliran 9. Bowl Press
5. Katup kontrol
10. Manometer
Universitas Sumatera Utara
Fluida oli hidrolik ditampung dalam reservoir, dari resevoir ini fluida di pompa pada debit dan tekanan tertentu, tergantung beban dan kecepatan gerak
beban tersebut. Semakin besar beban yang di pres atau ditekan pada tekanan tertentu akan memerlukan tekanan yang relatif tinggi dan semakin cepat gerak
perpindahan beban, debit pemompaan minyak harus semakin besar. Dengan kata lain gaya yang dihasilkan tergantung pada tekanan kerja dan kecepatan gerak
perpindahan tergantung pada debit yang dihasilkan pompa, dengan ketentuan ia bekerja pada luas penampang silinder kerja yang sama. Fluida akan disaring
terlebih dahulu melalui filter yang terletak di dalam tabung reservoir sebelum didistribusikan ke sistem agar fluida terbebas dari kotoran-kotoran yang dapat
merusak komponen dalam sistem. Hasil pemompaan pompa roda gigi di distribusikan ke katup pengaman
dan sebagian ke katup pengarah directional control valve. Katup pengaman berfungsi sebagai pengatur tekanan maksimum yang diinginkan. Apabila tekanan
yang dihasilkan oleh pompa melebihi yang di stel pada katup tersebut maka secara otomatis minyak pompaan itu akan menerobos peluru hingga kembali kereservoir.
Dengan demikian tekanan penyetelan yang telah di stel akan selalu dicapai, dan tekanan yang melebihi akan dapat dihindarkan.
Apabila posisi katup pengarah seperti pada Gambar 4.1 maka torak akan bergeser ke bawah. Kecepatan gerak penggeseran torak dapat diatur oleh katup
pengatur aliran. Didepan torak terdapat cairan minyak yang terdorong olehnya hingga mengalir kembali ke reservoir melewati katup pengarah. Dari diagram
aliran yang terdapat pada Gambar 4.1 dapat di gambarkan dengan diagram
Universitas Sumatera Utara
rangkaian seperti pada Gambar 4.2 yang merupakan diagram rangkaian hidrolik pada Dross Press Machine.
Gambar 4.2 Diagram rangkaian hidrolik Dross Press Machine
Universitas Sumatera Utara
4.3 Pemisahan Kotoran dross dengan Aluminium