Sifat-sifat Aluminium LANDASAN TEORI

perlakuan permukaan yang cocok dapat diberi aneka ragam perwujudan yang indah. Karena kekuatan dan kekerasannya rendah, maka aluminium murni tidak cocok untuk bagian mesin yang menanggung beban. Yang menentukan pada penggunaannya disamping bobotnya yang ringan adalah kelestariannya terhadap korosi. Dalam elektroteknik, aluminium digunakan sebagai bahan penghantar diketentuan khusus untuk kondensator, kabel, selubung kabel. Aluminium termurni memenuhi tuntutan tertinggi akan ketahanan kimiawinya yang meningkat selaras dengan derajat kemurnian. Asam dan soda keras mampu melarutkan selaput oksid dan menyerang aluminium. Perkecualian terpenting: asam salpeter yang mengoksidasikan dengan kuat dan tidak melarutkan atau menyerang aluminium termurni. Karena itu aluminium termurni digunakan pada perakitan instalasi kimia dan pembuatan wadah untuk asam salpeter yang jenuh.

2.2 Sifat-sifat Aluminium

Aluminium merupakan logam yang paling banyak digunakan setelah baja. Aluminium bersifat amfoter dan mudah teroksidasi. Adapun sifat-sifat dasar aluminium sehingga dapat digunakan dalam mesin atau kerangka kendaraan: 1. Ringan, dengan berat yang spesifik 2,7gcm3. Oleh karena itu logam ini digunakan secara luas dalam bentuk logam sebagai bahan penukar dengan kecepatan tinggi seperti pada sambungan piston pada batangan. Universitas Sumatera Utara 2. penghantar panas yang baik, sehingga digunakan untuk bahan tambahan pada kabel. Jika ditambahkan inti baja tipis, maka akan mempunyai kekuatan yang lebih besar. 3. Aluminium mempunyai konduktivitas panas yang sangat tinggi sebagai komponen penukar panas pada piston. 4. Tidak beracun, sehingga banyak digunakan dalam pabrik-pabrik kimia dan dalam industri makanan, untuk keperluan rumah tangga, untuk bangunan, dan peralatan kapal, selain itu dalam bentuk aluminium foil digunakan untuk pengepakan dan tutup botol. 5. Mempunyai daya tarik yang besar terhadap oksigen, yang bersifat memungkinkan logam digunakan sebagai pengoksidan dalam baja, sebagai campuran oksida besi dan serbuk aluminium digunakan untuk mengelas rel kereta api. Untuk mendapatkan kekuatan yang lebih baik dan anti korosi biasanya aluminium dipadukan dengan jenis logam lain. Karena keringannya logam ini merupakan penghantar panas yang baik, setelah tembaga. Bisa ditempa, dituang, dikerjakan dengan mesin, disolder, dikeraskan dan dilas, dicap, ditarik, dan di ekstruksi. Dapat dibuat menjadi bentuk yang bervariasi untuk proses pembuatan atau pengolahan selanjutnya yaitu; lembaran, pelat, batangan, pipa, dan kawat. Aluminium murni lunak dan kenyal, tetapi bila dicampur dengan sejumlah kecil elemen-elemen lain, kekerasan dan kekuatanya akan naik, beberapa paduan mempunyai kekuatan sama atau lebih dari baja lunak. Untuk menjaga kestabilan aluminium agar tidak terjadi korosi maka aluminium harus dicat atau dipernis dan agar tidak terpengaruh terhadap asam. Anodizing yaitu terbentuknya oksidasi Universitas Sumatera Utara pada permukaan aluminium dalam bak elektrolisa, dimana pada saat arus dilewatkan melalui logam dan elektrolit ke suatu katoda, maka akan menambah lapisan oksida normal berupa lapisan yang hampir transparan dan ketebalannya bisa diatur. Lapisan ini keras dan sedikit berpori sehingga memungkinkan untuk pewarnaan permanen dengan bahan-bahan dasar cat organik dalam warna-warna yang sangat atraktif. Permukaan-permukaan yang dianodise biasanya ditutup rapat dan bisa di pernis.

2.3 Paduan Aluminium