Prinsip Dasar Kerja Sistem Hidrolik

permesinan secara umum, dan hidrolik pada khususnya, telah berada pada posisi untuk mencapai akhir daripada pengemba ngan fis ik manus ia. Sehingga me mung kinkan suatu tugas yang harus dikerjakan dengan le bih t elit i, lebih cepat, serta dengan pengeluaran tenaga manusia yang lebih kecil. Da la m ber ba ga i ha l, hidro lik ada la h s e rupa da n me nde kat i s is t e m p ne ma t ik , t er ut a ma p a d a p r ins i p k e r ja d a n k o mp o ne n- - komponen di dalamnya. Minyak oli adalah suatu media pemindah energi, sehabis dipakai dari elemen kerja silinder harus dikemba lika n ke t empat pena mpung reservo ir, dan t idak dapat la ngsung dibuang ke ruang atmospher seperti udara bekas pada pnematik. Kat i hidro lik didatangkan dari Bahasa Yunani hydor yang berarti air. Ini terdiri dari semua benda atau zat dalam hubungannya dengan a ir. Flu ida d ipaka i unt uk me mindahka n energ i. O1i mineral secara umum banyak dipakai pada sistem ini, walau demik ian minyak-minyak sint et is, air, atau emu ls i a ir dan o li pada prinsipnya dapat juga dipakai, hanya dalam berbagai hal mempunyai keterbatasan-keterbatasan yang sangat berarti.

2.7 Prinsip Dasar Kerja Sistem Hidrolik

Dala m s ist em hidro lik flu ida cair berfungsi sebagai penerus gaya. Minyak mineral adalah jenis fluida cair yang umum dipakai. Pada Universitas Sumatera Utara prins ip nya bid ing hidro meka nik mekanik a flu ida dibag i menjadi dua bagian seperti berikut: • H i d r o s t a t i k : y a it u m e k a n i k a f l u i d a y a n g d i a m, d i s e b u t juga teori persa maan kondis i-ko ndis i dala m fluida. Yang termasuk dalam hidrostatik murni adalah pemindahan gaya dalam fluida. Seperti kita ketahui, contohnya adalah pesawat tenaga hidrolik. • Hidrodinainik : yaitu mekanika fluida yang bergerak, disebut ju g a t eo r i a lir a n flu id a ya ng me ng a lir. Y a ng t er ma s u k d a la m h id r o d ina mik mu r n i a da la h peru ba ha n dar i e nerg i a lir a n da la m turbin pada jaringan tenaga hidro-elektrik. Jadi perbedaan yang menonjol dari dua sistem diatas adalah dilihat dari fluida cair itu sendiri. Apakah fluida cair itu bergerak karena dibangkitkan oleh suatu pesawat utama pompa hidrolik atau karena beda potensial permukaan fluida cair yang mengandung energi pembangkit tenaga hidro. Prins ip dasar daripada hidro lik ada la h k arena s ifat nya ya ng sangat sederhana. Zat cair tidak mempunyai bentuk yang tetap, zat cair hanya dapat me mbuat bentuk menyesua ikan dengan yang ditempat inya. Zat cair pada prakt eknya me mpu nya i s ifa t t idak dapat t erko mpre s i, beda de nga n flu ida ga s ya ng sa ngat muda h sekali dikompresi. Karena zat cair yang digunakan harus bertekanan tertentu, diteruskan kesegala arah Universitas Sumatera Utara secara merata, memberikan arah gerakan yang sangat halus. Hal ini sangat didukung oleh sifatnya yang selalu menyesuaikan bentuk yang ditempatinya dan tidak dapat dikompresi. kemampuan-kemampuan yang diuraikan di atas akan menghasilkan penambahan kelipatan yang besar pada gaya kerjanya. Karena sifat cairan yang selalu menyesuaikan bentuk yang ditempatinya, sehingga akan mengalir ke berbagai arah dan dapat melewati dalam berbagai ukuran dan bentuk. Untuk menjamin bahwa pesawat hidrolik harus aman dalam operasinya, hal ini dipenuhi oleh sifat zat cair yang tidak dapat dikompresi. Gambar 2.5 Zat cair tidak kompresibel Universitas Sumatera Utara Pada Gambar 2.5 menunjukkan, apabila tuas itu ditekan kuat- kuat kearah botol yang tertutup rapat, maka botol itupun akan pecah dalam waktu relatif singkat. Tempat-tempat pecahnya botol itu tentu akan merata ke seluruh kulit botol, hal ini disebabkan oleh sifat zat cair yang meneruskan gaya ke segala arah. Hal ini sangat penting d a la m s ist e m h idro lik. Ga mbar 2. 6 me mper lihat ka n du a buah silinder yang berukuran sama, pada kedua silinder dihubungkan o leh pipa, ke mudian silinder diis i dengan minyak o li hingga me ncapa i bat as sama. Dua buah torak dit aruh d i at as kedua permukaan minyak oli. Kemudian sa lah satu silinder ditekan dengan ga ya 10 kg. Tekanan ini akan d it eruskan ke seluruh sist em, dan dipakai ke torak yang lain hingga naiklah torak tersebut. Gambar 2.6 Zat cair meneruskan tekanan ke segala arah Universitas Sumatera Utara Prinsip ini dipakai pada alat-alat pengangkat. Dengan membuat perba nd ing a n d ia met er ya ng berbeda akan me mp e ngaruhi g a ya angkat dan gaya pe nekannya. D ia met er silinder penekan d ibuat lebih kecil daripada silinder penerima beban lihat Gambar 2.6 memberikan gaya tekan yang ringan tetapi gaya tekan itu akan diteruskan menjadi gaya dorong yang besar. Ini akan membuktikan bahwa zat cair memberikan pembesaran gaya tekan. Hidrolik dapat dinyatakan sebagai alai yang memindahka n tenaga dengan me nd o ro ng s e ju m la h c a i r a n t e rt e nt u . Ko mp o ne n pe mba ngk it min yak bert ekana n d is ebut po mpa, dan se ba lik nya, ko mpo ne n pengubah tekanan hidro lik minyak bertekanan menjadi gerak mekanik disebut elemen kerja. Pada prinsipnya elemen kerja ini dapat menghasilkan dua macam gerakan utama. Gerakan linear lurus dihasilkan dari elemen kerja silinder, dan gerakan putar dihasilkan dari elemen kerja motor hidrolik. Sebaga i pe nggerak po mpa hidro lik dapa t digu naka n mo t or list rik bakar sebagai penggerak utamanya. Setelah minyak hidrolik dipo mpa pada tekanan tertentu, kemudian disa lurkan ke katup pengarah ya ng bertugas me ngat ur kema na ca iran hidrolik itu harus pergi. Hal ini terlihat sekali pada suatu alat yang t erdiri dari berapa ele me n kerja. Ele men kerja disebut sebagai pemakai user, sampai di sini baru didapatkan has il gerakan mekanik sa ja, ya ng akhir nya d it eruskan menjadi gerakan yang dimanfaatkan sebagai gaya pengangkat suatu benda, misalnya pada fork-lift. Universitas Sumatera Utara Dari keterangan di muka akan diperjelas lagi dengan contoh diagram sederhana pada Gambar 2.7, yang menyatakan diagram aliran minyak hidro lik pada sebuah sistem hidro lik. Minyak ditampung pada sebuah reservoar dan dipompa. Keluar dari pompa minyak tersebut tela h mempunyai tekanan tertentu. Dengan tekanan ini maka torak di dala m silinder akan terdorong keluar, dengan perantara batang torak maka beban di depannya akan terpindahkan. Oli yang berada di sebelah kanan akan terdorong oleh torak, dengan demikian oli harus keluar dan disalurkan ke reservoar. Demikian seterusnya, sehingga terjadi sirkulas i minyak di dalam suatu sistem. Apabila diperhatikan pada Gambar 2.7 kelihatan sangat sederhana sekali. Pada dasarnya komponen hidrolik tidak dapat bekerja begitu saja. Peralatan hidrolik memerlukan ketelit ian gerakan, keamanan da n kesela matan, dan hemat energi da lam pengoperasiannya. Seluruh persyaratan yang dituntut itu dapat dipenuhi dengan melengkapi komponen-komponen tertentu yang disebut katup-katup pengatur. Gambar 2.7 Transmisi tenaga hidrolik Universitas Sumatera Utara Dari gerakan-gerakan yang dihasilkan oleh elemen kerja hidrolik dapat dima nfa at kan unt uk berbaga i mac a m keperlu a n. Dari kep er lua n pencetakan molding ember plastik pada pabrik plastic sampai pad a pe ngger ak ko mpone n-ko mpo ne n p es aw at t erba ng at au pes awat a nt ar ik sa sek a lipu n. Pad a indu st r i- indu st ri ma ju t id ak la hdapat bekerja dengan efektif tanpa menggunakan sistem hidrolik. Dengan me lihat kema mpua n s ist em t enaga hidro lik t ent u t idak se mua sistem gerakan dapat diatasi oleh gerakan elemen kerja hidrolik. Ad aka la n ya le b ih me ngu nt ungka n a pa bila me maka i t e nag a pne mat ik, e lekt rik, hal ini t ergant ung dari lingkunga n dan kompleksitas jenis pekerjaan. Jelasnya, tenaga hidrolik dapat digunakan untuk industri-industri ringan maupun berat. Sebaga i pert imbang a n ber ikut akan d iura ika n t ent ang kerug ia n dan keuntungan bila memakai tenaga hidrolik.

2.8 Keuntungan dan Kelemahan Sistem Hidrolik