Kriteria Usaha Mikro Kecil Menengah UMKM Memulai Usaha Baru

atau hasil penjualan tahunan sebagaimana diatur dalam Undang- Undang ini.

2.1.3 Kriteria Usaha Mikro Kecil Menengah UMKM

Berdasarkan UU Usaha Mikro Kecil Menengah UMKM No. 20 Tahun 2008 pada Bab IV pasal 16 menetapkan kriteria UMKM sebagai berikut: 1. Kriteria Usaha mikro adalah sebagai berikut: a. memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp 50.000.000,- Lima Puluh Juta Rupiah tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; atau; b. memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp 300.000.000,- Tiga Ratus Juta rupiah. 2. Kriteria Usaha Kecil adalah sebagai berikut: memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp 50.000.000,- Lima puluh juta rupiah sampai paling banyak Rp 500.000.000,- Lima ratus juta rupiah tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; atau memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp 300.000.000,- Tiga ratus juta rupiah sampai dengan paling banyak Rp 2.500.000.000,- Dua miliar lima ratus juta rupiah. 3. Kriteria Usaha Menengah adalah sebagai berikut: memiliki kekayaanbersih lebih dari Rp 500.000.000,- Lima ratus juta rupiah sampai dengan paling banyak Rp.10.000.000,-sepuluh milyar rupiah tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; atau memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp 2.500.000.000,- Dua milyar lima ratus Universitas Sumatera Utara juta rupiah sampai dengan paling banyak Rp 50.000.000.000,- Lima puluh milyar rupiah.

2.1.4 Memulai Usaha Baru

Menurut Hutagalung 2010:59 ada beberapa cara yang dilakukan oleh seseorang untuk memulai suatu usaha atau memasuki suatu usaha, baik secara berkelompok maupun perorangan. Cara memulai usaha yang lazim digunakan yaitu : 1. Merintis usaha baru starting, Yaitu membentuk ide dan mendirikan usaha baru dengan menggunakan modal, ide, organisasi dan manajemen yang dirancang sendiri. Yang dimaksud dalam hal ini adalah mencari lokasi yang tepat, menyediakan peralatan dan mesin yang sesuai dengan usahanya, sampai mengurus segala sesuatu yang berhubungan dengan badan usaha dan mengurus izin- izin usaha secara individu. Tidak sedikit cerita yang menyedihkan di balik sukses yang diraih oleh pengusaha. Ada pengusaha yang memulai usahanya dari nol dengan tertatih-tatih. Bahkan, seringkali pengusaha tersebut menderita kerugian dan nyaris bangkrut. Namun, karena keberanian, kesabaran, ketekunan, dan kepandaiannya dalam mengelola usaha, dari waktu ke waktu selama bertahun-tahun hingga akhirnya berhasil. Ada tiga bentuk usaha baru yang dapat dirintis bentuk kepemilikan bisnis, yaitu: Universitas Sumatera Utara Tabel 2.1 Tiga bentuk usaha baru yang dapat dirintis No Bentuk Usaha Defenisi Keuntungan Kerugian 1. Perseorangan Perusahaan perseorangan adalah perusahaan swasta yang didirikan dan dimiliki oleh pengusaha perseorangan pemilikpemilik tunggal dan bukan badan hukum. a. Semua laba hanya untuk pengusaha perseorangan b. Organisasi sederhana mudah untuk didirikan c. Pengendalian seutuhnya d. Pajak rendah a. Pengusaha perseoranga n bertanggung jawab atas semua kerugian b. Tanggung jawab tidak terbatas c. Dana terbatas d. Keterampila n terbatas. 2. Kemitraan Perusahaan kemitraan adalah bisnis yang dimiliki oleh dua orang atau lebih secara bersama. Para pemilik disebut mitra pengusaha. Mitra pengusaha harus mendaftarkan perusahaan kemitraannya kepada negara dan mungkin perlu minta izin usaha. a. Memiliki modal yang banyak b. Kerugian ditanggung bersama c. Lebih ada spesialisasi a. Pengambila n keputusan yang lambat b. Tanggung jawab tak terbatas c. Laba yang diterima harus dibagi-bagi Universitas Sumatera Utara 3. Korporasi Korporasi adalah suatu perusahaan yang anggotanya terdiri atas para pemegang saham, yang mempunyai tanggung jawab terbatas terhadap utang-utang perusahaan sebesar modal yang disetor. a. Tanggung jawab terbatas b. Memiliki akses dana yang lebih cepat dan banyak c. Transfer kepemilikan lebih cepat a. Biaya keorganisas ian yang tinggi b. Pemberitah uan mengenai keuangan yang tidak sebenarnya c. Pajak yang tinggi d. Lambat dalam mengambil keputusan Sumber : Hutagalung, 2010 2. Membeli perusahaan orang lain buying Yaitu dengan membeli perusahaan yang telah didirikan atau dirintis dan diorganisir oleh orang lain dengan nama good will dan organisasi usaha yang sudah ada. Pembelian ini dapat dilakukan terhadap perusahaan yang sedang berjalan atau perusahaan yang tidak aktif, tetapi masih memiliki badan usaha. Pembelian tersebut meliputi saham berikut aset yang dimiliki perusahaan. 3. Kerja sama manajemen dengan sistem waralaba franchising, Yaitu sebuah peluang bisnis yang ditawarkan oleh pemilik, produsen atau distributor franchisor untuk memberikan hak eksklusif dari jasa atau merek produk kepada individu atau perusahaan lain franchisee untuk distribusi lokal, dan franchisor akan menerima pembayaran royalti dan memberikan jaminan standar kualitas. Universitas Sumatera Utara Model ini dikembangkan dengan memakai nama dan manajemen perusahaan lain. Perusahaan pemilik nama disebut sebagai perusahaan induk franchisor dan perusahaan yang menggunakan nama disebut sebagai franchisee. Sistem waralaba memiliki kelebihan dan kelemahan, antara lain : Tabel 2.2 Kelebihan dan Kelemahan Waralaba Franchise Kelebihan Franchise Deskripsi Resiko kerugian lebih kecil Risiko kerugian pada bisnis waralaba dapat diturunkan hingga 85 karena pada bisnis ini, sistem manajemen telah tersusun rapi dan telah terprogram secara baik dan teruji melalui pengalaman selama bertahun-tahun oleh pewaralaba yang berkualitas. Tidak dibutuhkan pengalaman khusus untuk menjadi penerima lisensi terwaralaba Untuk menjadi terwaralaba, anda akan diajarkan menjalankan bisnis tersebut dan sistem kemitraan dalam kontrak waralabab yang akan anda lakukan. Dalam hal ini, anda tidak perlu pengalaman khusus untuk menerima lisensi dari pihak pewaralaba. Universitas Sumatera Utara Mendapatkan keuntungan dari promosi Jika suatu merek dagang mempromosikan produknya di media massa, maka anda sebagai terwaralaba akan ikut mendapatkan keuntungan dari promosi itu karena masyarakat yang tertarik dengan promosi tersebut, akan membeli di tempat anda. Memiliki hak usaha penuh Anda berhak menggunakan merek dagang dan produk dari perusahaan induk. Anda tidak perlu membuat merek dagang sendiri dan berusaha membuat merek dagang itu dikenal orang. Kelemahan Franchise Deskripsi Berbagi keuntungan Sebagai imbalan jasa yang diberikan kepada pemberi izin waralaba, penerima izin franchisee harus berbagi keuntungan waralaba dengan pemberi izin franchisor. Biaya tahunan yang harus dibayar sampai 8 atau lebih dari penerimaan laba yang dihasilkan oleh franchisee. Pengendalian keuntungan Franchisee harus tunduk kepada petunjuk- petunjuk mengenai bagaimana memproduksi suatu produk, menentukan harga, dan petunjuk lainnya. Akibatnya, kinerja penerima izin Universitas Sumatera Utara waralaba sangat tergantung kepada peraturan ini. Franchisee tidak diperbolehkan mengubah beberapa peraturan tersebut. Sumber : Hutagalung, 2010 2.1.5 Sifat–sifat Wirausaha Ada beberapa sifat wirausaha yang telah dikelompokkan menjadi enam sifat unggul,yaitu : Tabel 2.3 Sifat-sifat Wirausaha Percaya Diri 1. Yakin dan Optimisme 2. Mandiri 3. Kepemimpinan dan Dinamis Originalitas 1. Kreatif 2. Inovatif 3. Inisiatifproaktif Berorientasi Manusia 1. Sifat suka bergaul dengan orang lain 2. Komitmen 3. Responsive terhadap saran dan kritik Berorientasi Hasil Kerja 1. Ingin berprestasi 2. Berorientasi keuntungan 3. Teguh, tekun, dan kerja keras 4. Penuh semangat dan penuh energi Berorientasi Masa Depan 1. Sifat pandangan ke depan 2. Ketajaman persepsi Berani Ambil Risiko 1. Mampu ambil risiko 2. Suka tantangan Sumber : Hutagalung, 2010 Menurut Hadayati 2011 : 11 tanpa adanya inovasi, perusahaan tidak akan dapat bertahan lama. Hal ini disebabkan kebutuhan, keinginan, dan permintaan pelanggan berubah-ubah. Pelanggan tidak selamanya akan mengkonsumsi produk Universitas Sumatera Utara yang sama. Pelanggan akan mencari produk lain dari perusahaan lain yang dirasakan dapat memuaskan kebutuhan mereka. Untuk itulah diperlukan adanya inovasi terus menerus jika perusahaan akan berlangsung lebih lanjut dan tetap berdiri dengan usahanya. Inovasi adalah sesuatu yang berkenaan dengan barang, jasa atau ide yang dirasakan baru oleh seseorang. Meskipun ide tersebut telah lama ada tetapi ini dapat dikatakan suatu inovasi bagi orang yang baru melihat atau merasakannya. Perusahaan dapat melakukan inovasi dalam bidang: a. Inovasi produk barang, jasa, ide dan tempat. b. Inovasi manajemen proses kerja, proses produksi, keuangan pemasaran, dll.

2.1.6 Hal – Hal Yang Harus Diperhatikan Agar Sukses Memulai Usaha