Rumah Makan yang Berada di Kelurahan Helvetia Tengah

• Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Medan Petisah • Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Medan Marelan Kecamatan Medan Helvetia dengan luas wilayahnya 15,44 KM² dan merupakan daerah permukiman, dengan penduduknya berjumlah 142.187 jiwa 2006. Kecamatan Medan Helvetia memiliki 7 tujuh kelurahan yaitu : Kelurahan Cinta Damai, Kelurahan Dwikora, Kelurahan Helvetia, Kelurahan Helvetia Tengah, Kelurahan Helvetia Timur, Kelurahan Sei Sikambing C II, Kelurahan Tanjung Gusta. Pada salah satu Kelurahan yaitu di Kelurahan Helvetia Tengah, termasuk kategori daerah padat penduduk terbukti dengan adanya pasar Tradisional, dan banyaknya berdiri rumah toko ruko yang menjual berbagai jenis usaha mulai dari usaha rumah makan, perabot, warnet, hingga supermarket swalayan. Saat ini, pengembang properti pun sudah mulai merambah kawasan ini untuk dijadikan perumahan. Tidak sedikit perumahan yang dibangun di Kelurahan Helvetia Tengah ini, baik perumahan yang berada di jalan besar ataupun yang terletak di dalam gang.

4.1.2 Rumah Makan yang Berada di Kelurahan Helvetia Tengah

1. Rumah Makan Basamo Rumah makan yang beralamat di jalan Tanjung Raya No.58 Medan telah berdiri 11 tahun lamanya. Rumah makan padang ini sangat ramai dikunjungi orang terutama di siang hari. Pak Rajab selaku pemilik beserta Universitas Sumatera Utara keluarganya juga tinggal di rumah toko yang sama dengan tempat tinggalnya. 2. Rumah Makan Permato Bundo Rumah makan yang dikelola oleh Ibu Mardianah telah berdiri 2 tahun lamanya. Selain menjual makanan di rumah makannya, juga menerima catering untuk rumahan dan karyawan dengan harga yang sangat terjangkau. 3. Rumah Makan Jaya Minang Rumah makan yang telah dikelola oleh Bapak Ahmad, seorang sarjana strata 1, selama 4 tahun semakin meningkat penjualannya dari tahun ke tahun. Walaupun yang menjual makanan minang sangat banyak, namun rumah makan ini mengutamakan kebersihan dan higienitas makanan dan ruangan sehingga memberikan nilai tambah bagi calon konsumen. 4. Warung Bakso Nanda Joyo Warung bakso yang telah dikenal baik oleh masyarakat sekitar telah dibuka sekitar 7 tahun yang lalu. Warung bakso yang beralamat di jln. Tanjung Raya No. 45 Medan ini, memiliki karyawan sebanyak 2 orang. Usaha ini dapat bertahan dikarenakan keramahan dan ketekunan daripada Bapak Nanda, selaku pemilik warung bakso ini. 5. Warung Bakso Melly Nama usahanya yang diambil dari nama anak sulungnya ini dikelola oleh sepasang suami istri dan telah berdiri hingga 1,5 tahun lamanya. Warung Bakso ini bahkan memiliki cabang di daerah lain dan dikelola oleh Universitas Sumatera Utara adiknya. Dengan mengutamakan citarasa dan harga yang relatif murah, warung bakso ini ramai dikunjungi pelanggan di sore hari. 6. Warung Pondok Daun Rumah makan yang dikelola oleh Bapak Budi ini termasuk kategori usaha yang baru. Namun, sebelumnya Bapak Rudi juga telah memiliki rumah makan di daerah lain. Karena terinspirasi dari usahanya yang berjalan cukup baik di daerah lain, maka Bapak Rudi berinisiatif untuk membuka rumah makan di jalan Matahari Raya No. 23 Medan. 7. Warung Kang Haji Rumah makan yang terletak di ruko ini mengusung nama Warung Kang Haji, dikelola oleh Ibu Febby. Walaupun seorang Sarjana Strata 1, Ibu Febby tidak segan-segan untuk memasak dan bahkan berinteraksi dengan para pelanggannya. Pemilik yang hobi berwisata kuliner ini memiliki 2 orang karyawan dan telah berdiri 1 tahun lamanya. 8. Warung Bakso Mie Ayam Mbak Aas Warung Bakso yang didirikan oleh Ibu Isnawati telah berdiri selama 1 tahun ini dikelola dengan sangat baik. Seluruh karyawan yang berjumlah 3 orang ini, sangat ramah terhadap para pelanggannya. Seluruh permintaan pelanggannya didengarkan dan dikerjakan oleh para karyawannya dengan ramah dan sabar. 9. Rumah Makan Ratna Sari Melihat permintaan pasar yang semakin meningkat khususnya pada pemesanan rantangan catering untuk rumahan, membuat Ibu Darni tertarik membuka usaha kuliner ini. Sambil menyediakan rantangan untuk Universitas Sumatera Utara ke rumah-rumah, rumah makan ini juga melayani pelanggan yang datang untuk memesan makanan. Ibu Darni yang telah berusia setengah abad ini, memulai usahanya sejak 30 tahun yang lalu. Namun usaha dan pengorbanannya tidak sia-sia. Ibu Darni telah membuka cabangnya di berbagai tempat yang didukung oleh anak-anaknya. 10. Rumah Makan Pesisir 2 Rumah makan yang berdiri pada pertengahan tahun 2009 ini telah memiliki karyawan yang berjumlah 5 orang. Rumah makan yang menempati sebuah rumah toko ini mengutamakan harga yang sangat terjangkau oleh seluruh kalangan. Harga yang sangat berani ini membuat orang berbondong-bondong membeli makanan di tempat ini walau rela mengantri hingga puluhan menit lamanya. 11. Rumah Makan Kawan Lamo Rumah makan Padang yang telah berdiri selama 14 tahun ini, terletak di jalan Asrama No. 141 Medan. Dengan mempekerjakan 5 orang karyawan, rumah makan ini tetap dikunjungi oleh pelanggan setianya meskipun menu utama yang disajikan tidak berubah-ubah sesuai dengan ciri khas masakan Minang. 12. Rumah Makan Minang Mulia Rumah makan yang terletak di jalan Kapten Sumarsono No. 23 ini telah berdiri sejak 2 tahun yang lalu dengan meja yang berjumlah hanya 4 buah. Dengan didukung oleh lokasi yang strategis, yaitu di pinggir jalan besar, namun memiliki ruangan yang relatif sempit, rumah makan ini tidak hanya Universitas Sumatera Utara mengandalkan dari pelanggan yang datang saja. Tetapi juga menerima pesanan bungkusan yang lumayan banyak. 13. Rumah Makan Sop kambing Mas Adi Rumah makan yang menyajikan makanan spesialnya yaitu sop kambing telah berdiri 2 tahun lamanya. Pada awalnya keluarga menyukai masakan sop kambing olahan pemilik yang bernama Adi dan oleh keluarganya disarankan untuk membuka usaha tersebut, dan ternyata banyak peminat. 14. Warung Bakso Sabar Menanti Warung bakso yang beralamat di jalan Gaperta No. 57 Medan, telah berdiri 1,5 tahun lamanya. Warung bakso ini terletak di dekat kawasan sekolah dan perumahan sehingga banyak pengunjung di sore hari ataupun pada saat pulang sekolah. 15. Rumah Makan MJ Surya Rumah makan Minang yang terletak tidak jauh dari Warung Sabar Menanti ini memiliki 2 orang karyawan yang bertugas di depan untuk menerima tamu yang memesan makanan. Kebanyakan pengunjung yang datang memesan makanan untuk dibawa pulang. 16. Rumah Makan Pergaulan Rumah makan yang dikelola oleh sepasang suami istri ini terletak di jalan Gaperta no. 88 Medan. Lokasi rumah makan Pergaulan terletak persis di pinggir jalan besar sehingga banyak dilalui kendaraan dan mulai dikenal oleh orang-orang. 17. Rumah Makan Salero Universitas Sumatera Utara Rumah Makan yang dikelola oleh Bapak Fakhri ini terletak di pinggir jalan besar, jalan Kapten Sumarsono No. 67A. Rumah makan yang telah berdiri 1 tahun lamanya ini memiliki 3 orang karyawan. Pak Fakhri yang lahir di Bukit Tinggi ini, menyajikan makanan khas dari daerah asalnya yaitu masakan Minang. 18. Warung Bakso Urat Nurjanah Warung Bakso ini telah berdiri 8 tahun lamanya. Nama yang diambil dari nama salah satu anaknya ini, memiliki lokasi yang bertepatan berdepanan dengan sebuah sekolah negeri. Sehingga banyak pengunjung yang berasal dari murid sekolah tersebut. 19. Warung Bakso Woro-Woro Warung bakso yang mengusung konsep kaki lima ini, dikelola dengan baik dan promosi yang memadai. Kebersihan ruangan serta meja dan kursi sangat diperhatikan. Demikian juga tulisan yang berada tepat di bagian bawah papan nama yang mengingatkan kendaraan untuk berjalan pelan- pelan. Tulisan tersebutlah, yang menurut Penulis mengundang perhatian setiap pengendara yang lewat. 20. Warung Bakso D’Amor Nama warung bakso yang unik ini mengundang tanda tanya bagi pengunjung yang singgah ataupun lewat. Bakso yang kita kenal sebagai makanan daerah ini, justru mengangkat nama dari bahasa Spanyol. Nama ini diberikan oleh salah satu pengunjung yang datang ke tempat ini. Ibu Siska, pemilik warung bakso ini memulai usaha sejak tahun 2000, Universitas Sumatera Utara walaupun Bu Siska tidak memiliki pendidikan sama sekali namun hal ini tidak mengurungkan niatnya untuk terus berusaha. 21. Rumah Makan Serasi Rumah makan yang dimiliki oleh Pak Aweng telah berdiri 5 tahun lamanya. Walaupun rumah makan Serasi terlihat sederhana, namun Pak Aweng telah memiliki pelanggan tetap yang lumayan banyak jumlahnya dan pelanggan-pelanggan baru yang datang merupakan hasil promosi dari mulut ke mulut. 22. Rumah Makan Family Saiyo Rumah makan yang telah berdiri 2 tahun lamanya ini memiliki karyawan yang berjumlah 5 orang. Ruangan yang lumayan sempit ini tidak menjadikan usaha ini sepi pembeli. Sebaliknya, usaha ini malah ramai dikunjungi oleh pelanggan terutama di siang hari. Baik yang makan di tempat ataupun pesanan bungkusan dan kotak. 23. Rumah Makan Padang Panjang Rumah makan Padang Panjang termasuk rumah makan yang baru berdiri di antara rumah makan Padang lainnya walaupun telah dioperasikan sejak 1,5 tahun lamanya. Lokasi yang cukup strategis dimanfaatkan oleh pemilik untuk membuka usaha rumah makan tersebut. Namun berkat kesabaran dan keyakinan dari pemilik, lambat laun usaha tersebut dapat menyaingi usaha sejenis dan mendapat kepercayaan dari pelanggannya untuk menyediakan nasi kotak di berbagai kesempatan dan acara. 24. Rumah Makan Mie Aceh Udin Universitas Sumatera Utara Rumah makan Mie Aceh Udin yang terletak di jalan Setia Luhur No. 15 Medan ini telah membuka usahanya sejak duabelas tahun silam. Usaha tersebut masih tetap eksis dikarenakan terus memiliki banyak pelanggan dan keuntungan yang cukup menjanjikan. Mie Aceh Udin yang memiliki karyawan sebanyak empat orang ini masih turut memasak pesanan tamu- tamunya. Walaupun Pak Helmi selaku pemilik usaha tersebut mempunyai karyawan yang handal namun baginya memasak selain sebagai mata pencaharian juga merupakan hobi. 25. Rumah Makan Pondok Salero Rumah makan khas Minang ini selain menyajikan makanan khas Minang juga menyediakan menu bakaran. Masakan bakaran ini baru ditambahkan pada daftar menu sejak dua bulan yang lalu, karena tingginya permintaan para pelanggan. 26. Rumah Makan Kawan Lamo Rumah makan Kawan Lamo yang berada di jalan Gaperta No. 31 Medan, terletak tepat di daerah Brimob yang ramai dikunjungi oleh pelanggannya, baik di siang maupun malam hari. Selain para tentara juga pelanggan dari kantoran serta banyak para pengendara yang lewat di jalan tersebut singgah untuk menikmati makanan di rumah makan ini. 27. Rumah Makan Mitra Minang Rumah makan yang beroperasi selama dua tahun ini menyediakan makanan khas minang yang gurih dan pedas berada di jalan Gaperta ini , mempunyai pengunjung setia dengan masakan khas rumah makan ini. Universitas Sumatera Utara 28. Rumah Makan Bundo Kanduang Letaknya di jalan Asrama ini memulai usaha pada tahun 2008 oleh Ibu Melda Ria menyediakan masakan khas minang dan masih eksis sampai saat ini. 29. Rumah Makan Nan Kanduang Ibu Yanti memulai usaha rumah makan sejak enam tahun lalu dengan niat untuk membantu keuangan keluarga , mulai usaha dengan memasak sendiri sampai sekarang memiliki 4 orang karyawan yang berasal dari kampung halamannya. 30. Rumah Makan Indah Saiyo Rumah makan yang menyajikan masakan khas minang yang didirikan tahun 2009 oleh Ibu Indah Sari, berada di jalan Asrama. Dikenal dengan keramahtamahan dalam menyapa para tamu yang singgah di rumah makannya, sehingga walau pun sudah ada beberapa rumah makan yang menyajikan masakan yang sama, tetapi masih tetap eksis di dunia kuliner 31. Rumah Makan Anak Bukit Tinggi Sesuai dengan namanya, rumah makan ini diusahakan oleh Ajo Aam yang berasal dari Bukit Tinggi, memulai usaha sejak tiga tahun yang lalu dengan menyajikan masakan khas Bukit Tinggi. Pengunjung rumah makan ini merupakan perantau dari Bukit Tinggi. 32. Mie Aceh Kagura Didirikan oleh Agam, pemuda dari Aceh sejak tahun 2005 , sesuai dengan namanya menyajikan masakan mie Aceh yang sangat digemari oleh sebagian kawula muda. Universitas Sumatera Utara

4.1.3 Pengusaha Rumah Makan