Uji Normalitas Data Analisis Bivariat

34 Uji yang digunakan adalah uji Spearman karena distribusi data yang tidak normal. Nilai korelasi r menunjukkan adanya korelasi lemah antara kadar hemoglobin ibu hamil trimester ketiga dan panjang badan bayi lahir, dengan arah korelasi negatif. Hasil uji statistik didapatkan nilai p 0,05 menunjukkan terdapat korelasi yang tidak bermakna antara kadar hemoglobin ibu hamil trimester ketiga dan panjang badan bayi lahir. Pada panjang badan lahir, tidak dilakukan analisis bivariat kategorik karena jumlah sel kurang dari 2 x 2 karena tidak didapatkan data panjang badan lahir yang rendah. Persyaratan analisis bivariat kategorik adalah jumlah sel minimal 2 x 2 atau lebih. 27 4.1.4.3 Hubungan antara Kadar Hemoglobin Ibu Hamil Trimester Ketiga dan Lingkar Kepala Bayi Lahir Tabel 4.7 Hubungan antara Kadar Hemoglobin Ibu Hamil Trimester Ketiga dan Lingkar Kepala Bayi Lahir Lingkar kepala bayi lahir Kadar Hb r -0.288 p 0.123 n 30 Uji Pearson Uji yang digunakan adalah uji Pearson. Nilai korelasi r menunjukkan adanya korelasi lemah antara kadar hemoglobin ibu hamil trimester ketiga dan lingkar kepala bayi lahir, dengan arah korelasi negatif. Hasil uji statistik didapatkan nilai p 0,05 menunjukkan terdapat korelasi yang tidak bermakna antara kadar hemoglobin ibu hamil trimester ketiga dan lingkar kepala bayi lahir. 35 Tabel 4.8 Analisis Bivariat Kategorik antara Kadar Hemoglobin dengan Lingkar Kepala Lahir Lingkar Kepala Bayi Lahir Normal Rendah p n N Kadar Hb Anemia Sedang 7,0-9,9 gdL 5 100 1.00 Anemia Ringan 10- 10,9 gdL 6 85.7 1 14.3 Normal ≥ 11 gdL 16 88.9 2 11.1 Total 27 90.0 3 10.0 Pada analisis bivariat kategorik, didapatkan bahwa nilai p 0,05. Maka, secara statistik kesimpulannya adalah ada hubungan yang tidak bermakna antara kadar hemoglobin ibu hamil pada trimester ketiga dengan lingkar kepala bayi lahir. 4.2 Pembahasan 4.2.1 Deskripsi Subjek Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan pendekatan cross sectional pada 30 pasien yang melahirkan di Bagian Obstetri dan Ginekologi RSPAD Gatot Soebroto Ditkesad dalam kurun waktu dari bulan November 2013 sampai bulan Februari 2014. Pasien-pasien tersebut telah memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi yang telah ditentukan. Sebagian besar pasien berusia antara 26 sampai 30 tahun sebanyak 10 orang 33,3 dan primipara 13 orang 43,3. Jenis persalinan yang digunakan oleh pasien sebagian besar adalah 36 sectio caesaria sebanyak 21 orang 70. Kadar hemoglobin ibu hamil trimester ketiga didominasi oleh kelompok dengan Hb normal sebanyak 18 orang 60. Jenis kelamin bayi lahir paling banyak adalah laki-laki sejumlah 17 orang 56,7. Berat badan bayi lahir yang didapatkan ≥ 2500 g normal sebanyak 29 orang 96,7. Panjang badan bayi lahir seluruhnya yang didapat adalah 48 cm 100. Lingkar kepala bayi lahir didapatkan paling banyak dengan lingkar kepala normal sebanyak 27 orang 90,0 .

4.2.2 Hubungan antara Kadar Hemoglobin Ibu Hamil Trimester Ketiga dengan Berat Badan Bayi Lahir

Pada penelitian ini menunjukkan adanya korelasi negatif yang bermakna antara kadar hemoglobin ibu hamilpada trimester ketiga dengan berat badan bayi lahir. Korelasi negatif dapat diartikan bahwa semakin besar hemoglobin, maka semakin kecil berat badan bayi lahir yang didapatkan. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan Hassan NE, dkk 24 , yang juga menunjukkan adanya korelasi negatif antara hemoglobin ibu hamil dan berat badan bayi lahir. Bila dilihat dari hasil analisis bivariat kategorik, tidak ada hubungan yang bermakna antara kadar hemoglobin ibu hamil pada trimester ketiga dengan berat badan bayi lahir. Hasil ini berbeda dengan studi yang dilakukan oleh Telatar B, dkk 5 yang menyatakan adanya perbedaan efek antara anemia ringan, sedang, dan berat dengan berat badan bayi lahir. Namun, hal ini semakin menguatkan hasil uji Pearson yang didapatkan bahwa keadaan anemia tidak berhubungan dengan kejadian berat bayi lahir rendah. Sebaliknya, bila kadar hemoglobin semakin tinggi, maka berat badan bayi lahir yang didapatkan semakin kecil. Adanya perubahan fisiologis berupa peningkatan ekspansi plasma darah yang menyebabkan peningkatan volume darah, menjadi sangat penting untuk penyediaan gizi untuk janin dan plasenta yang tumbuh. 9 Gizi yang diterima oleh janin dapat disimpan berupa lemak, yang bisa dinilai melalui berat badan lahir. Kegagalan ekspansi plasma darah yang ditunjukkan melalui tingginya hemoglobin 37 dan hematokrit menunjukkan hasil yang buruk pada pertumbuhan janin, terutama pada nilai Hb 13,3-17,0 gdL. 28

4.2.3 Hubungan antara Kadar Hemoglobin Ibu Hamil Trimester Ketiga dengan Panjang Badan Bayi Lahir

Pada penelitian ini didapatkan adanya korelasi negatif yang tidak bermakna antara kadar hemoglobin ibu hamil pada trimester ketiga dengan panjang badan bayi lahir. Hasil analisis bivariat kategorik tidak bisa didapatkan karena tidak memenuhi persyaratan yang sebelumnya telah dibahas. Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Hassan NE, dkk 24 , yang didapatkan adanya korelasi negatif yang bermakna antara kadar hemoglobin ibu hamil dengan panjang badan bayi lahir. Namun, hasil yang sama dengan penelitian ini didapatkan pada penelitian yang dilakukan oleh Laflamme EM. 29 Pada penelitiannya didapatkan bahwa hubungan antara kadar hemoglobin ibu hamil dengan panjang badan bayi lahir memiliki p value 0,05, yang berarti tidak ada korelasi yang bermakna antara kedua variabel tersebut. 29 Penelitian lain yang dilakukan oleh Yokoyama Y, dkk 30 , bahwa panjang badan bayi lahir paling dipengaruhi oleh usia kehamilan dan indeks massa tubuh maternal. Wanita yang memiliki indeks massa tubuh 26,0 kgm 2 akan memiliki bayi dengan panjang badan 1,5 cm lebih panjang daripada wanita yang memiliki indeks massa tubuh 19,8 kgm 2 . Tidak adanya data panjang badan lahir 48 cm berpengaruh pada hasil uji stastistik yang menunjukkan tidak adanya korelasi bermakna antara hemoglobin ibu hamil pada trimester ketiga dengan panjang badan bayi lahir.

4.2.4 Hubungan antara Kadar Hemoglobin Ibu Hamil Trimester Ketiga dengan Lingkar Kepala Bayi Lahir

Pada penelitian ini didapatkan korelasi negatif yang tidak bermakna antara kadar hemoglobin ibu hamil trimester ketiga dengan lingkar kepala bayi lahir. Hasil yang sama juga didapatkan dari analisis bivariat kategorik, bahwa tidak ada hubungan bermakna antara kadar hemoglobin ibu hamil trimester ketiga dengan 38 lingkar kepala bayi lahir. Hasil yang sama juga didapatkan oleh Hutabarat MR 31 melalui penelitiannya di RSUP Adam Malik Medan bahwa tidak ada hubungan antara kadar hemoglobin ibu hamil dengan lingkar kepala bayi lahir. Studi oleh Telatar, dkk 5 , bahwa lingkar kepala bayi lahir dipengaruhi secara negatif oleh anemia maternal, yang berarti bahwa anemia berat memiliki hubungan yang lebih signifikan. Adanya perbedaan jumlah sampel dan karakteristik sampel maka didapatkan juga hasil penelitian yang bervariasi.

4.3 Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini memiliki keterbatasan, antara lain sebagai berikut: 1. Desain penelitian Desain penelitian yang digunakan adalah analitik dengan pendekatan cross sectional. Data yang digunakan adalah data sekunder pasien, sehingga tidak dapat melihat kriteria inklusi atau eksklusi dengan tepat, hanya mengandalkan kelengkapan data sekunder. Kemungkinan bias akan sangat mungkin dimiliki. Selain itu, etiologi anemia pada kehamilan juga tidak diketahui pasti karena hanya mengandalkan kelengkapan data sekunder. 2. Asal Populasi Sampel yang diambil hanya dari satu rumah sakit sehingga tidak bisa membandingkan dengan populasi lain pada rumah sakit lainnya. 3. Jumlah Sampel Jumlah sampel yang sedikit berpengaruh pada hasil yang didapatkan, sehingga terdapat keterbatasan dalam menggambarkan hubungan kadar hemoglobin ibu hamil trimester ketiga dengan pengukuran antropometri bayi baru lahir.