Hubungan antara Kadar Hemoglobin Ibu Hamil Trimester Ketiga dengan Berat Badan Bayi Lahir

39

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian di atas, dapat disimpulkan bahwa: 1. Pada distribusi frekuensi sampel, diperoleh usia sampel paling banyak adalah 26-30 tahun sebanyak 10 orang 33,3, dan karakteristik hemoglobin paling banyak adalah normal sebanyak 18 orang 60,0. 2. Pada pengukuran antropometri bayi baru lahir, dari 30 sampel didapatkan berat badan bayi lahir normal sebanyak 29 orang 96,7, panjang badan bayi lahir normal sebanyak 30 orang 100, dan lingkar kepala bayi lahir normal sebanyak 27 orang 90 . Untuk berat bayi lahir rendah didapatkan sebanyak 1 orang 3 dan lingkar kepala lahir rendah didapatkan sebanyak 3 orang 10. 3. Terdapat korelasi negatif yang bermakna antara kadar hemoglobin ibu hamil trimester ketiga dengan berat badan bayi lahir, dengan nilai p = 0,025 p 0,05. 4. Terdapat korelasi yang tidak bermakna antara kadar hemoglobin ibu hamil trimester ketiga dengan panjang badan bayi lahir, dengan nilai p = 0,248 p 0,05. 5. Terdapat korelasi yang tidak bermakna antara kadar hemoglobin ibu hamil trimester ketiga dengan lingkar kepala bayi lahir, dengan nilai p = 0,123 p 0,05. 6. Pada analisis bivariat kategorik, didapatkan hubungan yang tidak bermakna antara kadar hemoglobin ibu hamil pada trimester ketiga dengan berat badan bayi lahir, panjang badan bayi lahir, dan lingkar kepala bayi lahir p 0,05. 40

5.2 Saran

1. Diperlukan penelitian lebih lanjut mengenai hubungan kadar hemoglobin ibu trimester ketiga dengan pengukuran antropometri bayi baru lahir, dengan karakteristik subjek penelitian dan jumlah sampel yang lebih banyak sehingga memungkinkan terlihatnya hubungan secara signifikan. 2. Untuk pihak rumah sakit agar dapat meningkatkan pelayanan kesehatan bagi ibu hamil berupa asuhan prenatal dan penyuluhan pentingnya menjaga kadar hemoglobin dalam upaya mencegah terjadinya bayi dengan ukuran lahir kecil. 3. Untuk tenaga medis dan pelayanan kesehatan agar mensosialisasikan pentingnya asuhan prenatal, agar lebih memahami pentingnya asuhan prenatal dan timbul inisiatif dari ibu hamil untuk melakukan asuhan prenatal. 4. Bagi masyarakat terutama ibu hamil, agar melakukan asuhan prenatal secara rutin untuk pemantauan kesehatan ibu dan janin selama masa kehamilan dan mencegah dampak-dampak buruk bagi ibu dan janin yang sewaktu-waktu dapat terjadi.