Pengantar Pragmatik KONSEP, KERANGKA TEORI, DAN KAJIAN PUSTAKA

BAB II KONSEP, KERANGKA TEORI, DAN KAJIAN PUSTAKA

2.1 Pengantar

Pada bagian ini diuraikan konsep, kerangka teori, dan kajian pustaka yang digunakan dalam penelitian ini yang terdiri dari teori-teori yang mendasari dan penelitian-penelitian yang relevan.

2.2 Pragmatik

Sistem bahasa dihubungkan dengan alam diluar bahasa oleh apa yang disebut pragmatik. Dalam hal ini, Sudaryat 2004 : 1 menyatakan bahwa pragmatik berfungsi untuk menentukan serasi tidaknya sistem bahasa dengan pemakaian bahasa dalam komunikasi. Hal serupa dinyatakan oleh Leech 1997 : 1 bahwa upaya untuk menguak hakikat bahasa tidak akan membawa hasil yang diharapkan tanpa didasari pemahaman terhadap pragmatik, yakni bagaimana bahasa itu digunakan dalam komunikasi. Menurut Leech 1997 : 5-6, pragmatik mempelajari maksud ujaran yaitu untuk apa ujaran itu dilakukan; menanyakan apa yang seseorang maksudkan dengan suatu tindak tutur; dan mengaitkan makna dengan siapa berbicara kepada siapa, dimana, bila mana, bagaimana. Kemudian, Leech 1997 : 8 mengartikan pragmatik sebagai studi tentang makna dalam hubungannya dengan situasi-situasi ujar speech situasions. Hal senada pun disampaikan oleh Levinson 1983 : 9 yang menyebutkan bahwa pragmatik sebagai kajian dari hubungan antara bahasa dan konteks yang mendasari penjelasan pengertian bahasa yang merujuk pada fakta bahwa untuk Universitas Sumatera Utara mengerti sesuatu ungkapanujaran bahasa diperlukan juga pengetahuan di luar makna kata dan hubungan tata bahasanya, yakni hubungannya dengan konteks pemakaiannya. Lebih lanjut, Levinson menyebutkan bahwa pragmatik mengkaji tentang kemampuan pemakai bahasa mengaitkan kalimat-kalimat dengan konteks- konteks yang sesuai bagi kalimat-kalimat itu. Kecenderungan kajian pragmatik, seperti yang dikemukakan oleh Thomas 1995: 2, terbagi menjadi dua bagian, pertama, dengan menggunakan sudut pandang sosial, menghubungkan pragmatik dengan makna pembicara speaker meaning; dan kedua, dengan menggunakan sudut pandang kognitif, menghubungkan pragmatik dengan interpretasi ujaran utterance interpretation. Berbeda dengan pemikiran Thomas, Yule 1996 : 3-4 berpendapat bahwa pragmatik mencakup empat ruang lingkup, yaitu studi tentang maksud penutur, studi tentang makna kontekstual, studi tentang bagaimana agar lebih banyak yang disampaikan daripada yang dituturkan, dan studi tentang ungkapan dari jarak hubungan. Berdasarkan beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa pragmatik adalah suatu telaah umum mengenai bagaimana suatu konteks mempengaruhi peserta tutur dalam menafsirkan kalimat atau menelaah makna dalam kaitannya dengan situasi ujaran.

2.3 Konteks