dan nonverbal
dan terdiri
dari beberapa
emosi dasar
seperti kesenangankebahagiaan, kemarahan, kesedihan, keterkejutan, dan sebagainya.
2.5.1 Bahasa dan Emosi
Dalam kehidupan sehari-hari, manusia mengungkapkan emosi, baik dalam bentuk kata, kelompok kata, maupun kalimat. Ungkapan emosi ini diucapkan di
mana saja. Semua ungkapan tersebut merupakan pesan dalam bentuk bahasa. Semua bahasa memiliki ekspresi-ekspresi afektif yang membantu memperkaya
komunikasi dengan menyatakan secara tidak langsung perbedaan-perbedaan yang halus, seperti memvariasikan tingkat kejengkelan atau kepasrahan, keraguan, atau
humor. Seperti yang dikemukakan oleh Suleski dan Masada 2012 : 1 bahwa penutur bahasa asli atau native speaker dari suatu bahasa menggunakan ekspresi-
ekspresi ini di setiap waktu untuk memberikan bumbu pada percakapan mereka. Hal senada juga dinyatakan oleh Fujimura 2008 : 545 yang menyatakan bahwa
dalam interaksi sehari-hari, orang-orang mengekspresikan tindakan, mood, dan perasaan mereka dan bahasa memiliki lingkup yang luas dalam pemarkah wacana
dan ekspresi yang mengartikulasikan sikap afektif pembicara. Pemahaman emosi sangat terkait dengan struktur bahasa melalui unsur-unsur
makna yang tercermin dalam kata yang menggambarkan pengalaman emosi. Oleh karena itu, pemahaman mengenai emosi dapat dilakukan dengan menganalisis
kata emosi yang didapatkan dari masyarakat pengguna bahasa tersebut. Emosi mewadahi individu untuk berhubungan dengan dunia, tetapi hubungan ini tidak
lengkap sampai emosi dikaitkan dengan status kognitif individu yang memberikan sebuah label berupa kata-kata pada emosinya. Kata emosi tidak lahir dengan
Universitas Sumatera Utara
sendirinya tanpa didahului adanya sebuah realitas berupa status emosi yang dilambangkan dengan kata tersebut. Kata emosi menurut Wijokongko dalam
Widhiarso 2004 : 21 secara umum dapat dikelompokkan menjadi dua bagian, yaitu emosi yang berhubungan dengan peristiwa yang baik emosi positif dan
emosi yang berhubungan dengan peristiwa yang buruk emosi negatif. Emosi dalam kelompok pertama meliputi kata-kata seperti gembira, senang, riang, dan
bangga. Emosi dalam kelompok kedua yang disebut juga sebagai emosi negatif mencakup kata-kata seperti sedih, marah, malu, takut, dan kecewa. Lebih lanjut
lagi, Morgan dalam Widhiarso dan Hadiyono 2010 : 153 mengemukakan, kosa kata emosi adalah label verbal yang digunakan untuk menggambarkan dan
mengekspresikan status emosi yang dialami individu. Label ini dapat berupa: 1 kosa kata yang menggambarkan emosi murni marah, sedih; 2 kosa kata yang
menggambarkan perilaku ketika emosi muncul menangis, tertawa; 3 kosa kata sebagai metafora suasana hati tercabik,berbunga.
Berdasarkan pendapat di atas, bahasa sebagai media yang berperan dalam pengungkapan emosi manusia yang didalamnya terdapat kata-kata yang merujuk
pada emosi yang berbeda-beda di setiap bahasa. Dengan memahami kata bermuatan emosi dalam bahasa Jepang yang dalam hal ini merupakan partikel
pemarkah emotif, maka komunikasi yang terjadi menjadi lebih lancar tanpa adanya kesalahpahaman dalam memaknai emosi dalam percakapan tersebut.
2.5.2 Makna Emotif