a. Bahan kemasan
Secara umum pemilihan bahan kemasan yang digunakan untuk melindungi produk harus memenuhi dua aspek yaitu aspek kemasan dan aspek kesehatan,
beberapa hal yang perlu di perhatikan dalam memilih bahan kemasan yaitu : -
Temperatur, jika produk tersebut di perngaruhi oleh teperatur yang ekstrim, mungkin dibutuhkan kemasan khusus. Lembaran alumunium foil yang sering
digunakan untuk tujuan ini. -
Penguapan, sebuah produk yang mudah menguap atau yang unsurnya mudah menguap, membutuhkan suatu kemasan dan tutup yang tidak tembus udara.
- Proteksi, produk mungkin membutuhkan proteksi terhadap kerusakan,
pencemaran, interaksi kimia, binatang dan resiko lainnya. -
Keracunan, penyelidikan yang cermat mungkin perlu untuk menghindari resiko kerusakan dari pengemasan yang dapat menyebabkan kerusakan atau
tercemarnya produk tersebut. -
Pemrosesan, produk mungkin membutuhkan pemrosesan dalam kemasan, sebagai contoh sterilisasi,pembekuan, penghampaab udara dan pendinginan.
Ini akan mempengaruhi tipe dan desain kemasan secara umum. -
Keamanan, kemasan harus terbukti aman terhadap anak-anak, aman untuk dibuka dan disimpan.
Perkembangan baru dalam bahan dan tipe pengemasan harus di kaji secara konstan. Beberapa perkembangan terakhir yang signifikan meliputi :
- Ternd pada super store berarti meningkatkan permintaan pak khusus yang
berkualitas tinggi, tetapi permintaan bungkus menjadi berkurang.
- Kebiasaan membawa makanan telah meningkatkan pengguaan container dari
almunium foil. -
Sistim pengemasan anti septic, termasuk kantong dalam kotak popular dikalang konsumen.
- Bahan kimia yang menyerap oksigen dalam kemasan dapat menambah daya
tahan bagi makanan kecil dan sebagainya. -
Kantong jinjingan yang berwarna telah dikembangkan untuk oven ayam matang.
Tipe pengemsan dan bahan yang di gunakan jelas menimbulkan efek pada seleksi warna karena beberapa warna tidak dapat diproduksi pada bahan tertentu,
atau karena sifat dari bahan tersebut menghambat metode produksi.
b. Ukuran kemasan