Karangan Narasi PENGGUNAAN FARASA DALAM KARANGAN NARASI PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 4 TANGERANG SELATAN

berdasarkan ketegori frasa diperoleh penggunaan frasa nominal sebanyak 911 44,20, frasa verbal sebanyak 783 37,99, frasa depan sebanyak 133 6,45, frasa bilangan sebanyak 15 0,73, frasa keterangan sebanyak 125 6,07, dan frasa adjektival sebanyak 94 4,56. Ini berarti frasa nominal banyak digunakan oleh siswa untuk mengungkapkan idea tau gagasannya. Devi Budiani Mistitta Sari 2012 dengan penelitiannya “ Struktur, Makna, dan Fungsi Frase Eksosentris Direktif dalam Novel Negeri 5 Menara Karangan A. Fuadi dan implikasinya bagi pembelajaran Menulis Bahasa Indonesia di SMA. Tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan tentang struktur makna dan fungsi frasa eksosentris direktif pada wacana novel tersebut. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Pelaksanaan penelitian ini dilakukan di semester genap tahun 20112012. Penelitian ini difokuskan pada struktur, makna, dan fungsi frase eksosentris direktif dalam wacana novel Negeri 5 Menara. Instrumen penelitian ini adalah peneliti sendiri dibantu dengan tabel analisis. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa terdapat frase eksosentris direktif sebanyak 1280 data dalam novel Negeri 5 Menara yang dikaji berdasarkan pola struktur dan maknanya. Hasil penelitian ini diimplikasikan ke dalam pembelajaran kebahasan bagi siswa kelas X SMA yaitu pada pembelajaran menulis paragraph naratif. Lintang Akhlakulkharomah 2014 dengan penelitiannya “Penggunaan Konjungsi dalam Karangan Deskripsi Siswa Kelas X di MA Darul Ma‟arif Jakarta Tahun Pelajaran 20132014”. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan penggunaan konjungsi dalam karangan deskripsi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif deskriptif. Setelah data terkumpul dari hasil pengamatan, data dideskripsikan dalam bentuk tabel dan kata-kata. Objek penelitian ini adalah karangan deskripsi yang ditulis oleh siswa MA Darul Ma‟arif Jakarta Kelas X. Data yang diteliti sebanyak 10 karangan. Dari semua karangan deskripsi yang dianalisis tersebut, dapat dikatakan bahwa konjungsi yang paling banyak muncul yaitu konjungsi koordinatif yang menyatakan penjumlahan. Urutan kedua konjungsi subordinatif yang menunjukkan makna atributif. Dan uturan ketiga adalah konjungsi subordinatif yang menunjukkan makna hubungan sasaran atau tujuan. Konjungsi yang tidak digunakan adalah konjungsi koordinatif yang menyatakan memilih, mempertentangkan, menegaskan, mengurutkan, menyimpulkan, konjungsi subordinatif menyatakan syarat, akibat, tempat, dan konjungsi korelatif. Berdasarkan beberapa penelitian yang relevan yang penulis paparkan di atas, maka penulis tertarik untuk mengambil penelitian dengan judul Penggunaan Frasa dalam Karangan Narasi pada Siswa Kelas X SMA Negeri 4 Tangerang Selatan. Peneliti berharap melalui penelitian ini setiap siswa yang menulis karangan, khususnya karangan narasi dengan menggunakan frasa yang baik dan benar atau tidak melakukan kesalahan sehingga menghasilkan karangan yang baik dengan menggunakan kalimat yang efektif. BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di sekolah SMA Negeri 4 Tanggerang Selatan yang terletak di jalan WR. Supratman Komp. Pertamina Pondok Ranji, Ciputat Timur, Kota Tangerang Selatan Provinsi Banten. Pengambilan data penelitian dilakukan di Sekolah tersebut, khususnya pada kelas X6 semester genap tahun pelajaran 20142015. Penelitian ini berlangsung sejak bulan Desember tahun 2014 sampai bulan Agustus 2015.

B. Metode Penelitian

Metode penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Penelitian kualitatif adalah suatu penelitian yang ditujukan untuk mendeskripsikan dan menganalisis fenomena, peristiwa, aktivitas sosial, sikap, kepercayaan, persepsi, pemikiran orang secara individual maupun kelompok. 1 Penelitian kualitatif menurut Bogdan dan Taylor 1990 dalam Imam Gunawan adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan berperilaku yang dapat diamati yang diarahkan pada latar dan individu secara holistik utuh. 2 Jadi, dalam hal ini tidak boleh mengisolasikan individu atau organisasi ke dalam variable atau hipotesis, tetapi perlu memandangnya sebagai bagian dari suatu keutuhan. Menurut Kirk dan Miller 1986 dalam Lexy J. Moleong mendefinisikan bahwa penelitian kualitatif adalah tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan sosial secara fundamental bergantung dari pengamatan pada manusia baik dalam kawasannya maupun dalam peristilahannya. David Wiliam 1995 menjelaskan bahwa penelitian kualitatif adalah pengumpulan data pada suatu latar alamiah, dengan 1 Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2012, h. 60. 2 Imam Gunawan, Metode Penelitian Kualitatif: Teori dan Praktik, Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2013, Cet. 1, h. 82.