BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR
A. Kajian Teori 1. Teori Belajar
Teori belajar menurut Gestalt dalam Oemar Hamalik, 2011:41, yaitu: 1. Tingkah laku terjadi berkat interaksi antara individu dan lingkungannya.
2. Individu berada dalam kesadaran keseimbangan yang dinamis. 3. Belajar mengutamakan aspek pemahaman.
4. Belajar menitikberatkan pada situasi sekarang, dalam situasi tersebut
menemukan dirinya. 5. Belajar dimulai dari keseluruhan dan bagian-bagian hanya bermakna
dalam keseluruhan itu Teori belajar konstruktivis ini menyatakan bahwa siswa harus menemukan sendiri
dan menstransformasikan informasi kompleks, mengecek informasi baru dengan aturan-aturan lama dan merevisinya apabila aturan-aturan itu tidak lagi sesuai.
Bagi siswa agar benar-benar memahami dan dapat menerapkan pengetahuan, mereka harus bekerja memecahkan masalah, menemukan segala sesuatu untuk
dirinya, berusaha dengan susah payah dengan ide-ide Trianto, 2009: 28.
Menurut teori konstruktivis, satu prinsip yang paling penting dalam psikologi pendidikan adalah bahwa guru tidak hanya sekedar memberikan pengetahuan
kepada siswa. Siswa harus membangun sendiri pengetahuan di dalam benaknya. Guru dapat memberikan kemudahan untuk proses ini, dengan memberikan
kesempatan siswa untuk menemukan atau menerapkan ide-ide mereka sendiri, dan mengajar siswa menjadi sadar dan secara sadar menggunakan strategi mereka
sendiri untuk belajaar Nur dalam Trianto, 2009: 28.
Teori Belajar Jean Peaget yang disebut Teori perkembangan Mental Anak mental atau intelektual atau kognitif atau ada pula yang menyebutnya Teori
Tingkat Perkembangan Berpikir Anak telah membagi tahapan kemampuan berpikir anak menjadi empat tahapan, yaitu tahap sensori motorik dari lahir
sampai usia 2 tahun, tahap operasional awal atau praoprasional usia 2 tahun sampai 7 tahun, tahap operasional konkret usia 7 tahun sampai 12 tahun dan
tahap operasi formal usia 12 tahun keatas. Karso 2007: 1.6
Belajar secara umum diartikan sebagai perubahan pada individu yang terjadi melalui pengalaman, dan bukan karena pertumbuhan atau perkembangan
tubuhnya atau karakteristik seseorang sejak lahir.
2.
Pengertian Belajar
Pengertian belajar menurut Kamus Bahasa Indonesia 2003:729 menyebutkan belajar adalah berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu tertentu tergantuung
pada kekuatan harapan bahwa tindakan tersebut akan diikuti oleh hasil tertentu dan pada daya tarik hasil itu bagi orang yang bersangkutan.
Belajar adalah hakekatnya suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan pada diri seseorang. Seperti yang dikemukakan oleh George J. Mouly dalam
bukunya Psychology for Effective Teaching, bahwa belajar pada dasarnya adalah proses perubahan tingkah laku seseorang berkat adanya pengalaman. Garry dan
Kingsley menyatakan bahwa belajar adalah proses perubahan tingkah laku yang orisinal melalui pengalaman dan latihan-latihan. Trianto 2009: 9.
Belajar adalah proses perubahan perilaku berkat pengalaman dan latihan. Artinya, tujuan kegiatan adalah perubahan tingkah laku, baik menyangkut pengetahuan,
keterampilan maupun sikap;bahkan meliputi segenap aspek organisme atau pribadi. Djamarah,S.B, Zain Aswan,1995:11
Dari uraian di atas inti belajar adalah adanya perubahan tingkah laku karena adanya pengalaman, dapat berupa perubahan keterampilan, kebiasaan, sikap,
pengetahuan, pemahaman, dan apresiasi.
3. Prestasi Belajar
Prestasi belajar dapat diartikan sebagai hasil yang dicapai oleh individu setelah mengalami suatu proses belajar dalam jangka waktu tertentu. Prestasi belajar juga
diartikan sebagai kemampuan maksimal yang dicapai seseorang dalam
suatu usaha yang menghasilkan pengetahuan atau nilai-nilai kecakapan.
bukti keberhasilan belajar atau kemampuan seseorang siswa dalam melakukan seseorang dalam berfikir, merasa dan berbuat. Prestasi belajar dikatakan sempurna
apabila memenuhi tiga aspek yakni: kognitif, affektif dan psikomotor, sebaliknya dikatakan prestasi kurang memuaskan jika seseorang belum mampu memenuhi
target dalam ketiga kriteria tersebut
Prestasi belajar dilihat secara nyata berupa skor atau nilai setelah mengerjakan suatu tes. Tes yang digunakan untuk menentukan prestasi belajar merupakan suatu
alat untuk mengukur aspek-aspek tertentu dari siswa misalnya pengetahuan, pemahaman atau aplikasi suatu konsep.
B. Pembelajaran Kooperatif 1. Pembelajaran Kooperatif