Prestasi belajar dapat diartikan sebagai hasil yang dicapai oleh individu setelah mengalami suatu proses belajar dalam jangka waktu tertentu. Prestasi belajar juga
diartikan sebagai kemampuan maksimal yang dicapai seseorang dalam
suatu usaha yang menghasilkan pengetahuan atau nilai-nilai kecakapan.
bukti keberhasilan belajar atau kemampuan seseorang siswa dalam melakukan seseorang dalam berfikir, merasa dan berbuat. Prestasi belajar dikatakan sempurna
apabila memenuhi tiga aspek yakni: kognitif, affektif dan psikomotor, sebaliknya dikatakan prestasi kurang memuaskan jika seseorang belum mampu memenuhi
target dalam ketiga kriteria tersebut
Prestasi belajar dilihat secara nyata berupa skor atau nilai setelah mengerjakan suatu tes. Tes yang digunakan untuk menentukan prestasi belajar merupakan suatu
alat untuk mengukur aspek-aspek tertentu dari siswa misalnya pengetahuan, pemahaman atau aplikasi suatu konsep.
B. Pembelajaran Kooperatif 1. Pembelajaran Kooperatif
Pembelajaran kooperatif bernaung dalam teori konstruktivis. Pembelajaran ini muncul dari konsep bahwa siswa akan lebih mudah menemukan dan memahami
konsep yang sulit jika mereka saling berdiskusi dengan temannya. Siswa secara rutin bekerja dalam kelompok untuk saling membantu memecahkan masalah-
masalah yang kompleks. Di dalam kelas kooperatif siswa belajar bersama dalam kelompok-kelompok kecil
yang terdiri dari 4-6 orang siswa yang sederajat tetapi heterogen, kemampuan, jenis kelamin, sukuras, dan satu sama lain saling membantu, yang bertujuan
memberi kesempatan kepada semua siswa untuk dapat terlibat secara aktif dalam proses berpikir dan kegiatan belajar. Trianto,2009:56.
Pembelajaran kooperatif merupakan sebuah kelompok strategi pengajaran yang melibatkan siswa bekerja secara berkolaborasi untuk mencapai tujuan bersama
Eggen dan Kauchak, dalam Trianto,2009:58 Pembelajaran kooperatif disusun dalam sebuah usaha untuk meningkatkan
partisipasi siswa, memfasilitasi siswa dengan pengalaman sikap kepemimpinan dan membuat keputusan dalam kelompok, serta memberi kesempatan kepada
siswa untuk berinteraksi dan belajar bersama-sama siswa yang berbeda latar belakangnya.
Menurut Johson dan johson 1994 dan Sutton 1992, terdapat lima unsur penting dalam belajar kooperatif, yaitu:
1. Saling ketergantungan yang bersifat positif antara siswa. 2. Interaksi antara siswa yang semakin meningkat.
3. Tanggung jawab individual. 4. Keterampilan interpersonal dan kelompok kecil.
5. Proses kelompok. Trianto,2009:61
Pembelajaran kooperatif terdiri dari enam bentuk, yaitu: Student Teams Achivement Division STAD, Teams Games Tournament TGT, Jigsaw, Group
Investigation GI, Team Accelerated Instruction TAI dan Cooperative Integrated Reading Compotition CIRC. Trianto,2009:67
Terdapat enam langkah utama atau tahapan di dalam pelajaran yang menggunakan pembelajaran kooperatif, yaitu:
Tabel 2.1 Langkah-langkah Model Pembelajaran Kooperatif Fase
Kegiatan Guru 1. Menyampaikan tujuan
dan memotivasi siswa Guru menyampaikan semua tujuan pembelajaran
yang ingin dicapai pada pelajaran tersebut dan memotivasi siswa belajar.
2. Menyampaikan informasi
Guru menyajikan informasi kepada siswa dengan jalan demokrasi atau lewat bahan bacaan.
Fase Kegiatan Guru
3. Mengorganisasikan siswa dalam kelompok
kooperatif Guru menjelaskan kepada siswa bagaimana
caranya membentuk kelompok belajar yang membantu setiap kelompok agar melakukan
transisi secara efisien.
4. Membimbing kelompok bekerja dan
belajar Guru membimbing kelompok-kelompok belajar
pada saat mereka mengerjakan tugas mereka.
5. Evaluasi Guru mengevaluasi hasil belajar tentang materi
yang telah
dipelajari atau
masing-masing kelompok mempersentasikan hasil kerjanya.
6. Memberikan penghargaan
Guru mencari cara untuk menghargai baik upaya maupun hasil belajar individu dan kelompok.
Sumber: Tianto,2009: 66
2. Student Teams Achievement Divisions STAD .
Student Team Achievement Divisions STAD adalah salah satu tipe pembelajaran kooperatif yang paling sederhana. Siswa ditempatkan dalam tim belajar yang
beranggotakan 4-5 orang secara heterogen. Diawali dengan penyampaian tujuan pembelajaran, penyampaian materi, kegiatan kelompok, kuis, dan penghargaan
kelompok. Nur dalam Trianto,2009: 68 menyatakan bahwa pada Student Teams Achievement
Divisions STAD siswa ditempatkan dalam tim belajar beranggotakan 4-5 orang yang merupakan campuran menurut tingkat prestasi, jenis kelamin, dan suku.
Pembelajaran kooperatif Student Team Achievement Divisions STAD terdiri dari lima komponen utama, yaitu:
1. Penyajian kelas
Guru menyampaikan materi pembelajaran sesuai dengan penyajian kelas. Penyajian kelas tersebut mencakup pembukaan, pengembangan dan latihan
terbimbing.
2. Kegiatan kelompok
Siswa mendiskusikan lembar kerja yang diberikan dan diharapkan saling membantu sesama anggota kelompok untuk memahami bahan pelajaran dan
menyelesaikan permasalahan yang diberikan.
3. Kuis
Kuis adalah tes yang dikerjakan secara mandiri dengan tujuan untuk mengetahui keberhasilan siswa setelah belajar kelompok. Hasil tes digunakan sebagai hasil
perkembangan individu dan disumbangkan sebagai nilai perkembangan dan keberhasilan kelompok.
4. Skor kemajuan perkembangan individu
Skor kemajuan individu ini tidak berdasarkan pada skor mutlak siswa, tetapi berdasarkan pada berapa jauh skor kuis terkini yang melampui rata-rata skor
siswa yang lalu.
5. Penghargaan kelompok
Penghargaan kelompok adalah pemberian predikat kepada masing-masing kelompok. Predikat ini diperoleh dengan melihat skor kemajuan kelompok. Skor
kemajuan kelompok diperoleh dengan mengumpulkan skor kemajuan masing- masing kelompok sehingga diperoleh skor rata-rata kelompok.
Langkah-langkah pembelajaran kooperatif tipe STAD terdiri dari enam fase yaitu:
Tabel 2.2 Fase-fase Pembelajaran Kooperatif STAD Fase
Kegiatan Guru 1. Menyampaikan tujuan dan
memotivasi siswa Menyampaikan tujuan pembelajaran
yang ingin dicapai dan memotivasi siswa belajar.
2. Menyajikanmenyampaikan informasi
Menyajikan informasi kepada siswa dengan jalan mendemonstrasikan
atau lewat bahan bacaan. 3. Mengorganisasikan siswa dalam
kelompok-kelompok belajar Menjelaskan kepada siswa cara
membentuk kelompok belajar dan membantu setiap kelompok agar
melakukan transisi secara evisien.
4. Membimbing kelompok bekerja dan belajar
Membimbing kelompok-kelompok
belajar saat mereka mengerjakan tugas mereka.
5. Evaluasi Mengevaluasi hasil belajar tentang
materi yang telah diajarkan atau mempersentasikannya.
6. Memberi penghargaan Mencari cara menghargai baik upaya
maupun hasil belajar individu dan kelompok.
Sumber: Tianto, 2009:71
C. Matematika 1. Pengertian Matematika