Tabel 2.2 Fase-fase Pembelajaran Kooperatif STAD Fase
Kegiatan Guru 1. Menyampaikan tujuan dan
memotivasi siswa Menyampaikan tujuan pembelajaran
yang ingin dicapai dan memotivasi siswa belajar.
2. Menyajikanmenyampaikan informasi
Menyajikan informasi kepada siswa dengan jalan mendemonstrasikan
atau lewat bahan bacaan. 3. Mengorganisasikan siswa dalam
kelompok-kelompok belajar Menjelaskan kepada siswa cara
membentuk kelompok belajar dan membantu setiap kelompok agar
melakukan transisi secara evisien.
4. Membimbing kelompok bekerja dan belajar
Membimbing kelompok-kelompok
belajar saat mereka mengerjakan tugas mereka.
5. Evaluasi Mengevaluasi hasil belajar tentang
materi yang telah diajarkan atau mempersentasikannya.
6. Memberi penghargaan Mencari cara menghargai baik upaya
maupun hasil belajar individu dan kelompok.
Sumber: Tianto, 2009:71
C. Matematika 1. Pengertian Matematika
Istilah matematika berasal dari bahasa Yunani Matheinatau manthenein yang artinya mempelajari, namun diduga kata itu erat pula hubungannya dengan kata
Sansekerta medha atau widya yang artinya kepandaian, ketahuan, atau intelegensi Andi Hakim Nasution,dalam Karso,2007:1.39.
Menurut Johnson dan Rising, matematika adalah pengetahuan struktur yang terorganisasi, sifat-sifat, atau teori-teori dibuat secara deduktif berdasarkan kepada
unsur yang tidak didefinisikan, aksioma, sifat atau teori yang telah dibuktikan kebenarannya.
Zoltan P. Dienes adalah seorang guru matematika pendidikan di Hongaria, Inggris, dan prancis, telah mengembangkan minatnya dan pengalamannya dalam
pendidikan matematika. Ia telah mengembangkan sistem pengajaran matematika yang berusaha agar pembelajaran matematika menjadi lebih menarik dan lebih
mudah untuk dipelajari. Dasar teorinya sebagaian didasarkan atas teori Peaget.
Dienes memandang matematika sebagai pelajaran struktur, klasifikasi struktur. Relasi-relasi dalam struktur, dan mengklasifikasikan relasi-relasi antara struktur.
Ia percaya bahwa setiap konsep matematika akan dapat dipahami dengan baik oleh siswa apabila disajikan dalam bentuk konkret dan bermakna. Karso, 2007:
1.46
2. Pembelajaran Matematika SD
Mata pelajaran matematika perlu diberikan kepada semua peserta didik mulai dari sekolah dasar untuk membekali peserta didik dengan kemampuan berpikir logis,
analisis, kreatif, serta mampu bekerja sama. Kompetensi tersebut diperlukan agar peserta didik dapat memiliki kemampuan memperoleh, mengelola, dan
memanfaatkan informasi. Standar kompetensi dan kompetensi dasar matematika disusun sebagai landasan
pembelajaran untuk mengembangkan kemampuan tersebut. Selain itu matematika digunakan untuk pemecahan masalah dan mengkomunikasikan idea atau gagasan
dengan simbol, tabel, diagram, grafik, dan media lainnya. Mata pelajaran matematika memiliki tujuan agar peserta didik memiliki
kemampuan sebagai berikut: 1. Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi
matematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti atau menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika.
2. Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah, merancang model matematika, menyelesaikan model dan menafsirkan
solusi yang diperoleh. 3. Mengkomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, grafik, diagram atau
media lain untuk memperjelas keadaan atau masalah.
Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan, dapat disimpulkan matematika sebagai berikut:
1. Matematika sebagai kegiatan penelusuran pola dan hubungan. 2. Matematika sebagai kreativitas yang memerlukan imajinasi dan
penemuan. 3. Matematika sebagai kegiatan pemecahan masalah.
4. Matematika sebagai alat komunikasi.
D. Kerangka Pikir