32 Dari gambar 4.5 dapat dilihat bahwa terlalu tinggi jumlah katalis Abu
cangkang kepah yang digunakan maka yield yang dihasilkan akan semakin kecil. Pada percobaan yang dilakukan dimana pada jumlah katalis yang terlalu tinggi
campuran hasil transesterifikasi menjadi sangat kental dan yield sebaliknya menurun. Peningkatan jumlah katalis tidak menjamin peningkatan dari hasil produksi
karena cairan menjadi sangat kental di beberapa titik sehingga mengalami penurunan dalam hal efisiensi reaksi. [52]. Terdapat jumlah katalis yang optimum cukup untuk
mencapai hasil yang tinggi dari biodiesel [53]. Biasanya, ketika kita meningkatkan jumlah katalis, itu akan membantu untuk mempercepat reaksi dan memberikan hasil
yang lebih baik. Setiap Reaksi melewati nilai katalis optimum akan mengurangi yield dari biodiesel [54].
Dari gambar 4.5 dapat dilihat bahwa kondisi terbaik yang didapatkan adalah pada jumlah katalis Abu cangkang kepah 5, suhu reaksi 60
o
C, waktu reaksi 120 menit, dan perbandingan rasio mol alkohol dan minyak 12:1 yang memberikan yield
biodiesel sebesar 84,0179. Hasil penelitian ini telah sesuai dengan yang dilaporkan oleh Lee dkk 2009, Najem 2014, Hossain dan Mazen 2010.
4.4 Analisis Sifat Fisik Biodiesel dari RBDPO
4.4.1 Analisis Densitas
Adapun hasil analisis densitas biodiesel dengan variasi jumlah katalis dapat dilihat pada tabel 4.8 di bawah ini.
Tabel 4.8 Hasil Analisis Densitas Biodiesel
Rasio Mol Alkohol Minyak
Waktu menit
Suhu
o
C Jumlah Katalis
6:1 120
60 4
6:1 120
60 5
6:1 120
60 6
9:1 120
60 4
9:1 120
60 5
9:1 120
60 6
12:1 120
60 4
12:1 120
60 5
12:1 120
60 6
Universitas Sumatera Utara
33 Hubungan antara jumlah katalis abu cangkang kepah terhadap densitas
biodiesel dengan berbagai variasi perbandingan rasio mol alkohol minyak pada kondisi waktu reaksi 120 menit dan suhu 60
o
C dapat dilihat pada gambar 4.6.
Gambar 4.4 Hubungan antara Jumlah Katalis Abu Cangkang Kepah dengan Densitas Biodiesel pada Kondisi Waktu Reaksi 120 Menit dan Suhu Reaksi 60
o
C Dari gambar 4.6 dapat dilihat bahwa semakin tinggi jumlah katalis abu
cangkang kepah yang digunakan maka densitas yang dihasilkan akan semakin kecil. Densitas dari biodiesel akan menurun disebabkan karena peningkatan konversi asam
lemak oleh peningkatan jumlah katalis [55]. Densitas adalah berat satuan volume cairan. Peralatan injeksi bahan bakar
beroperasi pada sistem pengukuran volume [56]. Konsumsi bahan bakar biodiesel akan tinggi bila mempunyai densitas yang tinggi [57].
Dari penelitian tersebut terdapat densitas yang berbeda-beda karena komposisi dari biodiesel yang masih mengandung mono, di, tri
– gliserida ataupun pengotor yang tersisa. Meskipun zat-zat tersebut memliki densitas yang berbeda,
metode pemurnian secara fisis tidak memungkinkan terpisah secara sempurna yang hanya mengandalkan penglihatan dan memakan waktu yang lama.
Menurut Standar Nasional Indonesia SNI 7182 : 2012, densitas biodiesel pada suhu 40
o
C adalah 850-890 kgm
3
. Dari hasil penelitian untuk berbagai variasi yang dilakukan diperoleh densitas berkisar 855-885 kgm
3
. Dengan demikian biodiesel yang diperoleh telah memenuhi standar densitas biodiesel.
852 856
860 864
868 872
876 880
884 888
3 3.5
4 4.5
5 5.5
6 6.5
De n
sitas kg m
3
Katalis Abu Cangkang Kepah
6 : 1 9 : 1
12 : 1
Universitas Sumatera Utara
34
4.4.2 Analisis Viskositas Kinematik