Latar Belakang Prof. Dr. Budiman Ginting, S. H., M. Hum

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perubahan struktur keuangan global dan pergantian pemerintahan suatu Negara merupakan faktor terjadinya perubahan makro struktur sistem internasional. Gaya kepemimpinan dan segenap kebijakan yang muncul pada masa pemerintahan tersebut merupakan faktor lajunya denyut nadi suatu kehidupan bernegara. Dunia global melaju ke arah mana sangat tidak terlepas dari kehidupan bernegara negara-negara di dunia, yang kesemua itu tergabung dalam organisasi badan dunia yaitu PBB, dengan finansial di bawah IMF dan World Bank. Keterkaitan antara kepentingan ekonomi, politik maupun keamanan dalam hubungan internasional sangat erat. Sifat kerjasama regional ada yang bersifat lebih longgar dan ada yang telah mendekati negara serikat, seperti uni Eropa sekarang ini. Sejarah masing-masing lembaga regional ternyata juga tidak dapat terlepas dari perkembangan masing-masing negara anggota maupun situasi global. Lima manfaat yang diharapkan dari integrasi ekonomi regional, yaitu: 1 1. Mendorong terjadinya peningkatan efisiensi melalui spesialisasi produksi dari masing-masing anggota. 2. Adanya pasar yang lebih luas akan meningkatkan produksi total serta pemanfaatan kapasitas produksi yang ada secara lebih optimal. 3. Meningkatkan bargaining position negara-negara yang ekonominya terintegrasi di forum-forum internasional dan di pasar global. Ini juga akan 1 Dochak Latief, Pembangunan ekonomi dan Kebijakan Ekonomi Global, Surakarta: Muhammadiyah University Press, 2002, hal. 210. Universitas Sumatera Utara memungkinkan meningkatnya nilai tukar terms of trade produk yang dihasilkan negara-negara anggota terhadap produk dari non-anggota. 4. Sebagai stimulus investasi yang lebih tinggi di kawasan yang terintegrasi itu sebagai akibat daya tarik pasar yang luas. 5. Berkembangnya teknologi produksi sebagai akibat adanya inovasi-inovasi untuk menghasilkan output yang berkualitas dengan harga yang kompetitif. Kebijakan perdagangan merupakan bagian integral dari pembangunan nasional dilakukan dengan memerhatikan gejala dan perkembangan yang terjadi di negara lain yang berpengaruh pada perekonomian nasional. Di Indonesia, sejak pertengahan tahun 1980-an, telah melakukan proses pembangunan yang menguntungkan dan ekspor sebagai penggeraknya. Dapatlah dikatakan bahwa keberhasilan perdagangan luar negeri semakin menentukan proses pembangunan nasional. 2 Dalam rangka memantapkan kebijakan neo-liberalisme, para pendukungnya secara gencar, mengampanyekan mitos-mitos berkaitan dengan neo-liberalisme dan lebih lanjut tentang pasar bebas. Lebih lanjut dijelaskan oleh Mansour Fakih, 3 bahwa mitos-mitos itu diantaranya adalah : 1. perdagangan bebas akan menjamin pangan murah dan kelaparan tidak akan terjadi. Kenyataan yang terjadi bahwa perdagangan bebas justru meningkatkan harga pangan. 2. WTO dan TNC akan memproduksi pangan yang aman. Kenyataannya dengan penggunaan pestisida secara berlebih dan pangan hasil rekayasa genetik justru membahayakan kesehatan manusia dan juga keseimbangan ekologis. 3. kaum perempuan akan diuntungkan dengan pasar bebas pangan. Kenyataannya, perempuan petani semakin tersingkir baik sebagai produsen maupun konsumen. 2 Syahmin AK, Hukum Perdagangan Internasional, Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2006, hal. 11. 3 Ekosuwono, Perdagangan Bebas, Pasar Bebas, Free Trade, Pasar Bebas Antara ASEAN dan China,http:ekosuwono.wordpress.Diakses pada 13 Januari 2011. Universitas Sumatera Utara 4. bahwa paten dan hak kekayaan intelektual akan melindungi inovasi dan pengetahuan. Kenyataannya, paten justru memperlambat alih teknologi dan membuat teknologi menjadi mahal. 5. perdagangan bebas di bidang pangan akan menguntungkan konsumen karena harga murah dan banyak pilihan. Kenyataannya justru hal itu mengancam ketahanan pangan di negara - negara dunia ketiga. Globalisasi dan pasar bebas memang membawa kesejahteraan dan pertumbuhan, namun hanya bagi segelintir orang karena sebagian besar dunia ini tetap menderita. Ketika budaya lokal makin hilang akibat gaya hidup global, tiga perempat penghuni bumi ini harus hidup dengan kurang dari dua dollar sehari. Satu miliar orang harus tidur sembari kelaparan setiap malam. Satu setengah miliar penduduk bola dunia ini tidak bisa mendapatkan segelas air bersih setiap hari. 4 Sudah menjadi hal yang diketahui bersama bahwa kebutuhan hidup sehari- hari terpenuhi ketika melakukan hubungan sosial satu sama lain. Begitu juga di bidang perdagangan, tidak semua komoditi kebutuhan pokok dapat terpenuhi. Tentunya membutuhkan kerjasama dengan bangsa-bangsa lain di dunia. Hal ini telah dimulai sejak tempo dulu, adanya jalur perdagangan terbuka luas baik jalur darat maupun laut. Indonesia dengan rempah-rempahnya bertukar komoditi industri tekstil Cina ataupun benda-benda seni lainnya. Yang terkadang transaksi perdagangan tersebut lebih berharga dari nilai tukar yang diperdagangakan. Dari daratan Eropa, komoditi dari bahan wol dan bahan makanan dingin adalah komoditi unggulannya. Begitu juga dengan Timur Tengah dan India berupa bahan makanan baik itu bahan baku maupun setengah jadi. 4 Ibid. Universitas Sumatera Utara Dengan semakin rumitnya institusi sosial, hukum yang berlaku dengan adanya deregulasi sebagai satu kebutuhan untuk mengatur pola-pola perdagangan di setiap abadnya. Dan dewasa ini, hukum diharapkan mampu menciptakan berartinya dan memberikan manfaat dari mekanisme perdagangan yang dilakukan antar bangsa-bangsa di dunia. Kerjasama ekonomi Free Trade Area, merupakan perdagangan di sektor jasa yang menunjang kegiatan ekonomi anggota masyarakat dan antar bangsa. Faktor penting bagi setiap negara adalah hubungan perdagangan yang tertib dan adil. Mewujudkan ketertiban dan keadilan di bidang perdagangan internasional, diperlukan aturan-aturan yang mampu menjaga serta memelihara hak-hak dan kewajiban para pelaku perdagangan internasional. Manfaat yang diharapkan mendukung pengaturan perdagangan internasional yang tegas adalah terbukanya pasar yang lebih luas bagi negara- negara lain. Kemudahan-kemudahan tersebut berkurangnya tarif dan hambatan non-tarif, khususnya bagi negara-negara berkembang, dinikmatinya special and differential treatment sampai tertentu dan bantuan teknis negara maju. Perangkat hukum internasional yang mengatur hubungan dagang antarnegara ditemukan dalam dokumen GATT General Agreement on Tarriff and Trade yang ditandatangani negara-negara tahun 1947, dan mulai diberlakukan sejak tahun 1948. Dari waktu ke waktu ketentuan GATT disempurnakan lewat berbagai putaran perundingan, terakhir lewat perundingan-perundingan putaran Uruguay 1986-1994 yang berhasil membentuk sebuah organisasi perdagangan dunia yaitu World Trade Organization WTO. Badan inilah yang selanjutnya Universitas Sumatera Utara akan melaksanakan dan mengawasi aturan-aturan perdagangan internasional yang telah dirintis GATT sejak tahun 1947. Aturan-aturan GATT 1947 diintegrasikan ke dalam sistem WTO, yang tidak hanya mengatur perdagangan barang, tetapi juga perdagagan jasa, masalah hak milik intelektual, dan aspek-aspek penanaman modal yang terkait. GATT General Agreement on Tarriff and Trade tidaklah dapat mengatur iklim atau keseluruhan pola sosial melalui persetujuan internasional. Setiap negara pasti akan mempunyai keuntungan-keuntungan tertentu dibanding mitra-mitra dagangnya. Akan tetapi, secara keseluruhan GATT bertujuan menghasilkan kondisi-kondisi yang seperti tercantum di dalamnya, yaitu bersifat timbal balik dan saling menguntungkan sehingga semua negara mendapatkan manfaat darinya. Hal yang ingin dicapai pada perjanjian Putaran Uruguay ini adalah upaya untuk membendung gejala proteksionisme yang semakin tumbuh dan semakin muncul dalam berbagi variasi. Adapun tujuan putaran Uruguay adalah: 5 a. Menciptakan perdagangan bebas yang akan memberi keuntungan bagi semua negara, khususnya negara-negara berkembang, selain itu juga bertujuan untuk memberi peluang bagi produk-produk ekspor dalam rangka memasok pasar acces to market melalui upaya penurunan dan penghapusan tarif, pembatasan kuantitatif, dan tindakan-tindakan non-tarif lainnya; b. Meningkatkan peranan GATT dan memperbaiki sistem perdagangan multilateral berdasarkan prinsip-prinsip GATT dan memperluas cakupan produk perdagangan dunia; c. Meningkatkan kesigapan sistem GATT terhadap perkembangan situasi perekonomian dunia dan high technology; d. Mengembangkan suatu bentuk kerjasama pada tingkat nasional dan internasional untuk mempererat hubungan antar kebijaksanaan ekonomi lain. 5 Syahmin AK., Op-Cit., hal. 62. Universitas Sumatera Utara GATT dilihat dari segi yuridis merupakan suatu perjanjian internasional atau international treaty. GATT dapat dilihat sebagai serangkaian “atau permainan” di bidang perdagangan internasional yang tercatum dalam suatu dokumen utama, yakni General Agreement on Tarriff and Trade. Sebagai suatu perjanjian internasional atau multilateral treaty, perjanjian GATT merupakan suatu kontrak. Kontrak tersebut merupakan dasar yuridis untuk menegakkan disiplin multilateral berdasarkan aturan yang disepakati bersama. Sejauh ada masalah dalam kegiatan perdagangan, dan sejauh ada langkah atau keputusan bersama yang diperlukan, GATT menjadi forum untuk mengambil langkah tersebut. Integrasi ekonomi yang diberlakukan oleh berbagai kelompok negara seperti terlihat dengan semakin banyaknya terbentuk customs unions, free trade area, common markets dewasa ini di seluruh dunia. Juga sebagai instrument yang digunakan oleh negara kecil untuk meningkatkan kemampuan tawar-menawar dalam perundingan dengan negara-negara mitra dagang yang lebih besar. Terkadang bila kelompok-kelompok negara ini menggunakan posisi bersama dalam perundingan, biasanya konsensus lebih mudah dicapai. Dalam kasus-kasus tertentu bahkan pengelompokan sengaja dibentuk untuk bisa mencapai kompromi dan mengatasi kemacetan bahkan untuk semakin gigih mempertahankan posisi bersama mereka masing-masing. Integrasi ekonomi yang lebih ringan tingkatannya yang sejauh ini telah diberlakukan oleh sejumlah Negara anggota WTO adalah Association of South East Asian Nations ASEAN yang terdiri dari Brunai Darussalam, Indonesia, Universitas Sumatera Utara Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand. Terlepas dari tingkat ekonomi yang mereka impikan, mereka memiliki banyak kepentingan dagang yang sama dan acapkali bisa mengkoordinasikan posisi mereka dan berbicara sebagai satu suara. Jabatan juru bicara dipegang secara bergantian di antara negara-negara anggota ASEAN selama waktu tertentu dan dapat dilakukan bersama-sama sesuai dengan topik diskusi. 6 Berawal dari The Greater Mekong Subregion yang beranggotakan Kamboja, Laos, Myanmar, Thailand, Vietnam dan Cina yang berada di Semenanjung perairan sungai Mekong dengan jumlah penduduk berkisar 243 juta jiwa. Dimana ASEAN dan GMS ini mengadakan program bersama agar adanya pertumbuhan ekonomi yang sinergis di kawasan Asia. Pada perundingan Uruguay Round yang dilaksanakan untuk memperbaiki rule of law di bidang perdagangan internasional, negara berkembang dan negara ASEAN lainnya, sangat menyadari bahwa untuk menjaga keterbukaan pasar internasional diperlukan kelanjutan momentum dalam proses liberalisasi. Proses liberalisasi di negara maju memerlukan dukungan politis dari pihak yang menghendaki kelanjutan liberalisasi. Annual report ASEAN pada tahun 2002-2003 telah menjadikan prioritas Framework Agreement ASEAN dengan Negara China, Kanada, Uni Eropa, India, Jepang, Korea, Selandia Baru, Rusia dan Amerika Serikat. Kerjasama ini 6 Ibid. hal. 111. Universitas Sumatera Utara difokuskan sebagai sarana akselerasi dan implementasi perdagangan regional dan liberalisasi investasi dalam mempersempit kesenjangan ekonomi di ASEAN. 7 Untuk memastikan implementasi perdagangan bebas dengan efektif, suatu perjanjian mengenai kepabeanan, the ASEAN customs agreement, ditandatangani. Aneka tarif akan diseragamkan, dan begitu halnya dengan prosedur sistem penilaian dan kepabeanan. Suatu sistem baru ditetapkan, yaitu The Green Lane System, guna mempercepat pengurusan produk-produk yang berada dibawah CEPT common effective preferential tarriff. 8 Agenda AFTA ASEAN Free Trade Area adalah kawasan investasi ASEAN AIA dan kawasan industri co-operative AICO sebagaimana telah tersebut dalam framework Agreement on Intelectual Property Co-operation. Tidak terlepas dari agreement GATTWTO dan kerjasama regional, multilateral lainnya yang diistilahkan dengan Closer Economic Relations yang bisa dalam bentuk MNC multi natinal corporation yang setidaknya mampu meningkatkan kualitas hidup di semua aspek kehidupan 9 . Beberapa alasan terjadinya investasi langsung luar negeri yang dilakukan lewat MNC, yaitu: 1. MNC memiliki keunggulan komparatif comparative advantage dan keunggulan khas yang dimiliki oleh suatu perusahaan Firms Specific Advantage; 2.Keunggulan lokasi location advantage; 3. Internalisasi, termasuk pemilikan modal yang tidak terlihat dengan kasat mata intangiable assets seperti keahlian di bidang pemasaran, manajemen dan 7 Annual Report ASEAN 2002-2003, www.digilib.usu.ac.id, diakses pada 20 Mei 2010. 8 Huala Adolf, Hukum Ekonomi Internasional, Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2005, hal. 137. 9 Kenneth S. Ferber, Corporation Law, New Jersey: Prentice Hall, 2002, hal. 50. Universitas Sumatera Utara tekhnologi, adanya dukungan pemerintah, dan pemilik modal yang terintegrasi secara vertikal dan horizontal dalam bisnis dan kelompok-kelompok industri. 10 Pertemuan Kepala Negara di Penang pada tahun 2008 mengkaji perkembangan signifikan tentang system hukum di tiap Negara anggota; isu pendidikan hukum di tiap Negara; pelaksanaan arbitrase internasional; memberikan evaluasi atas hukum investasi sebagai tool of social engineering, permasalahan yang dihadapi pengadilan; dan informasi tekhnologi IT. 11 Sebagai negara berkembang, Indonesia sangat berkepentingan agar hukum yang mengatur lalu lintas perdagangan internasional benar-benar dapat berjalan. Untuk itu, Indonesia sendiri harus terlebih dahulu menyiapkan norma-norma hukumnya yang sangat mendasar bagi kegiatan ekonomi yang menyangkut hak milik dan lain-lain, hak-hak kebendaan, hukum kontrak, di samping bidang hukum sektoral lainnya. 12 Bagaimana Indonesia terhadap perdagangan bebas dapat dicari landasannya dari analisis akan kekuatan, kelemahan, kesempatan, serta ancaman- ancaman yang dihadapi oleh Indonesia sendiri. Kekuatan Indonesia yang terletak pada kekayaan potensial, baik dalam sumberdaya alam maupun manusia. Seperti negara berkembang pada umumnya Indonesia masih kekurangan tenaga ahli di berbagai bidang kegiatan ekonomi dan tertinggal jauh dari negara- negara maju di bidang teknologi system perdagangan bebas sebagaimana ingin diciptakan dalam sistem GATT dan WTO menawarkan kesempatan bagi semua 10 Sentosa Sembiring, Hukum Investasi, Bandung: Nuansa Aulia, 2007, hal. 21. 11 ASEAN Law Association, Governing Council Meetings, www.digilib.usu.ac.id, diakses pada 30 April 2010. 12 Ibid., hal.31. Universitas Sumatera Utara negara untuk meningkatkan taraf hidup di bawah disiplin multilateral. Kelemahan-kelemahan Indonesia jika dilihat secara positif dapat merupakan peluang untuk terus meningkatkan pangsa pasar komoditi Indonesia dalam perdagangan internasional sebagaimana diatur WTO yang sedemikian jauh telah mendatangkan hasil yang positif bagi semua anggotanya. Kerjasama ekonomi ini dapat bersifat kerjasama ataupun dalam bentuk integrasi ekonomi regional regional economic integration. Adapun bentuk- bentuk kesepakatan regional ini antara lain adalah kerjasama dengan GATT, WTO, NAFTA North America Free Trade Area, ME Europen Community, AFTA Asean Free Trade Area yang kerjasama itu, kebijakannya dapat berpengaruh kepada dunia bisnis. Keberadaan kesepakatan tersebut semuanya mendorong terjadinya perdagangan bebas, baik dalam skala global atau regional. Hal ini berarti meningkatkan tingkat kompetisi di dalam negeri, yang berarti bisa menjadi ancaman bagi Indonesia. Tetapi di sisi lain, hal tersebut ini dapat juga membuka kesempatan untuk berekspansi usaha ke negeri lain, yang dilaksanakan oleh Indonesia sebab Indonesia telah memiliki komitmen untuk ikut serta dalam perdagangan bebas, bahkan mempeloporinya, oleh karena itu tentunya harus mengikuti aturan main yang telah disepakati. Suatu perubahan dalam sistem pasar, dari yang terproteksi menjadi pasar terbuka bebas tanpa rintangan. Tentu akan menciptakan tantangan dan peluang seperti halnya ancaman dan kendala bagi setiap negara, termasuk Indonesia. Dari sisi tantangan atau peluang, bagi para pengusaha Indonesia terutama yang terkait dengan kegiatan ekspor, terbukanya pasar merupakan peluang yang sangat besar. Universitas Sumatera Utara Hal ini memungkinkan perkembangan usaha dengan pesat yang menguntungkan secara ekonomi. Akan tetapi, di lain pihak pasar yang tadinya terproteksi akan terintegrasi. Dengan sendirinya tingkat persaingan regional pun akan lebih ketat. Para pengusaha Indonesia tidak lagi menghadapi persaingan dari pengusaha dalam negeri, melainkan menghadapi semua pengusaha dari luar negeri seperti pengusaha ASEAN AFTA. Data terakhir dari World Bank menunjukkan bahwa dalam ekspor barang, Indonesia berada di posisi ke-26 dengan pangsa pasar hanya satu persen. Sementara itu, Cina menduduki posisi teratas dari kelompok negara Asia dengan harapan mencapai empat persen. Walaupun perdagangan barang merchandise trade tetap penting dan akan terus berkembang di masa depan perdagangan jasa commercial services juga akan mendominasi dunia. Dalam hal ini, Indonesia tampak masih lemah sehingga tidak termasuk ke dalam kategori negara pengekspor produk jasa menurut World Bank. Di pasar Asia termasuk Australia, setelah Jepang, Cina merupakan eksportir terbesar untuk kategori barang. Indonesia dengan penduduk lebih dari 200 juta jiwa berada di peringkat ke-10 dengan nilai US 49 miliar atau 3,5 dari total nilai ekspor barang di pasar Asia pada tahun 1999. Di kelompok ASEAN, kontribusi Indonesia dalam total ekspor dari 10 negara anggota ASEAN hanya 1,8. Sementara Malaysia 6 dan Singapura 9,4. Pada tahun 1999 pangsa Indonesia naik menjadi 2,3. 13 Apabila nantinya Indonesia tidak siap menghadapi pasar bebas, semua produk akan tersisihkan di pasar ekspor. Sebaliknya semua produk impor akan 13 Ibid., hal.125. Universitas Sumatera Utara mengusai pasar dalam negeri. Hal ini selanjutnya dapat mengakibatkan di satu pihak, banyak perusahaan nasional tutup dan berarti pengangguran meningkat. Di sisi lain, Indonesia akan mengalami kesulitan devisa sehingga akan semakin tergantung pada utang luar negeri. Dan perangkat peraturan seperti apakah yang dapat dijadikan sebagai proteksi dalam negeri dari investor asing yang kondisinya memang tidaklah pernah terlepas dalam keadaan krisis seperti dewasa seperti ini. Setidaknya ada dua hal yang sebaiknya dilakukan pemerintah dalam menghadapi pasar bebas ini, yaitu: 14 1. Pemerintah harus menyiapkan sebaik-baiknya berbagai fasilitas dasar public guards sesuai fungsinya seperti pendidikan, pengembangan teknologi dan informasi, kesehatan, keamanan dan infrastruktur fisik umum, misalnya jalan, telekomunikasi, keuangan, pelabuhan darat dan laut, terutama peraturan yang mengantisipasi perdagangan bebas tersebut. 2. Pemerintah harus merumuskan kebijakan ekonomi termasuk industri, investasi, pertanian, moneter, dan fiskal, kebijakan pendidikan, kebijakan teknologi, dan kebijakan nonekonomi lain yang sepenuhnya mendukung persaingan dunia usaha menghadapi era perdagangan bebas yang pertama yakni AFTA. Dalam menangani substansi perundingan Uruguay Round, Indonesia seperti juga halnya dengan banyak negara berkembang lainnya, harus mempersiapkan kegiatan tersebut dari tahap yang paling awal. Dari serangkaian substansi yang tercakup dalam perundingan Uruguay Round, ada beberapa bidang dan masalah yang menjadi perhatian Indonesia karena pentingnya hal-hal tersebut untuk Indonesia. Agar penanganan proses perundingan yang sedang berjalan waktu itu dapat dikaitkan dengan kepentingan Indonesia secara eksplisit, sebagai pedoman pada waktu perundingan. 15 14 Ibid., hal.125. 15 Ibid. Universitas Sumatera Utara Berdasarkan kerangka AFTA, Indonesia juga aktif dalam kerjasama ekonomi sub-regional IMS-GT Indonesia, Malaysia, Singapura Growth Triangle, IMT-GT Indonesia, Malaysia, Thailand Growth. BIPM-EAGA Brunei, Indonesia, Malaysia, Filipina East ASEAN Growth Area. Konsekuensi dari kegiatan ini, Indonesia telah menjadi pasar yang terintegrasi dengan pasar dunia. Hal ini berarti pasar domestik Indonesia terbuka lebar bagi pasar dunia, dan ini merupakan peluang dan sekaligus harapan positif bagi ekonomi Indonesia, terutama adanya jaminan kepastian hukum terhadap berbagai masalah sehingga investasi dapat berkembang secara baik dengan ketentuan yang berlaku. Menghadapi berbagai hal yang bersifat global dan perubahan di lingkungan internasional adalah bagaimana memperkuat homefront sehingga potensi yang dimiliki bisa dieksploitasikan secara optimal. Untuk mencapai kondisi ideal ini, sekurang-kurangnya ada empat faktor yang harus diperhatikan, yaitu: 16 1. Kelengkapan infrastruktur; 2. Hukum; 3. Proses; dan 4. Kelengkapan kelembagaan institusi. Untuk menjamin kebebasan berusaha atas dasar kesempatan yang sama dalam melakukan kegiatan usaha equal opportunity to have fair share in business perilaku usaha memerlukan landasan hukum yang memberi jaminan kebersamaan dan keadilan. Perilaku bisnis yang bersifat negatif dan tidak wajar dan tidak adil perlu dilarang atau dibatasi perilaku usaha yang masuk dalam kategori ini antara lain mencakup ketentuan tentang persekongkolan dalam 16 Ibid., hal. 123. Universitas Sumatera Utara penetapan harga price fixing, keharusan mengikuti harga jual yang ditetapkan produsen resale price maintance, diskriminasi harga, keharusan membeli produk ikutan dari produk tertentu, melakukan transaksi bisnis hanya pada pengusahapihak tertentu, melakukan transaksi bisnis dengan pengusahapihak tertentu, segmentasi pasar, dan pengalokasian wilayah pasar, serta perilaku bisnis yang mematikan usaha pesaing lainnya. 17 Selain itu, di bidang struktur pasar juga perlu diatur ketentuan yang meliputi peraturan perundangan mengenai konsentrasi pengusaan pasar, tata niaga, monopoli, serta oligopoly, dan lain-lain. Aspek kelembagaan bagi eksistensi pelaku ekonomi juga memerlukan landasan hukum. Hukum yang memberi landasan kelembagaan usaha sesuai dengan UUD 1945, yaitu swasta, koperasi dan BUMN, beberapa di antaranya telah ditetapkan dalam undang-undang, seperti Undang-Undang Perseroan, Undang-Undang Koperasi, Undang-Undang Badan Usaha Milik Negara, namun tidak tetutup kemungkinan diperlukan peraturan perundangan yang mengatur bentuk konglomerasi pelaku ekonomi, seperti pelaku usaha dalam bentuk group, perusahaan multinasional, dan sebagainya. Aspek kelembagaan pelaku bisnis memerlukan landasan hukum yang menegaskan hak dan kewajibannya sebagai entitas bisnis serta ketentuan hukum yang memberi pengaturan pada pengelolaaannya. 18 Hukum yang mengatur lapangan usaha sektoral mengikuti pembagian sektor-sektor ekonomi perlu dijabarkan lebih lanjut dalam bentuk ketentuan hukum berupa Undang-Undang mengenai lapangan usaha. Pranata hukum 17 Ibid., hal. 25. 18 Abdul Manan, Aspek-Aspek Pengubah Hukum, Jakarta: Prenada Media, 2006, hal. 132. Universitas Sumatera Utara sektoral akan dapat membedakan lapangan usaha mana yang hanya dilakukan oleh Negara, lapangan usaha mana yang hanya dilakukan oleh swasta pada sektor- sektor pertanian, pertambangan, industri, perdagangan, dan jasa. Masing-masing sektor diberi landasan hukum, seperti undang-undang perikanan, kehutanan, peternakan, perbankan, asuransi, dan sebagainya. 19 Hal lain, adalah diperlukannya hukum yang mengatur perlindungan konsumen yang menyangkut hak dan kewajiban masyarakat konsumen serta memberikan perlindungan bagi terjaminnya hak dan kewajiban tersebut. Dikarenakan sistem perekonomian Indonesia bersifat terbuka, sebagai konsekuensinya perekonomian nasional harus peka terhadap perkembangan yang terjadi pada perekonomian dunia, terutama terhadap gejolak yang ditimbulkan oleh perekonomian Negara mitra kerja dan yang berpengaruh terhadap hubungan ekonomi, perdagangan, dan moneter antarnegara. Berbagai kebijakan perdagangan selama ini telah menciptakan ekonomi nasional yang lebih beragam dan berdaya saing. Setelah upaya peningkatan daya saing ekonomi nasional menampakkan hasilnya, ekonomi nasional telah mampu menghasilkan produk-produk yang makin beragam dalam jumlah dan kualitas yang semakin meningkat. Keadaan seperti ini, menjadikan kepentingan utama ekonomi nasional telah mampu menghasilkan produk-produk yang makin beragam dalam jumlah dan kualitas yang semakin meningkat, serta sistem penyelenggaraan perdagangan antarbangsa yang mendorong untuk itu seperti faktor dari luar serta kebijakan pemerintah yang menciptakan iklim yang sehat 19 Ibid., hal.138. Universitas Sumatera Utara dan keaktifan dunia untuk mencari dan memanfaatkan peluang yang terbuka oleh perkembangan eksternal dan iklim usaha yang baik. Adanya penyempurnaan dalam aturan permainan di berbagai bidang, maka untuk sektor-sektor manufaktur maupun pertanian, yang sering menghadapi ketidakpastian akibat-akibat langkah unilateral yang diambil alih negara yang lebih kuat, terdapat peningkatan kepastian usaha sehingga dapat mengurangi hambatan dalam perdagangan yang dapat akibat penyalahgunaan aturan GATT yang ada. Berkenaan dengan adanya hambatan yang dihadapi integrasi pasar, terlebih lagi dengan adanya pasar bebas, apakah kebijakan di bidang perdagangan selama ini baik oleh negara maju ataupun negara berkembang telah salah arah? Lalu, seperti apakah kebijakan yang nantinya mampu mengurangi distorsi pasar dan menjaga stabilitas ekonomi tetap berjalan?

B. Perumusan Masalah