Teknik Pengumpulan Data Teknik Analisis Data

3.2. Metodologi Penelitian

3.2.1. Metodologi Yang Digunakan

Metode penelitian yang dipergunakan dalam studi ini adalah metode korelasional, yaitu suatu metode yang menjelaskan hubungan diantara dua variabel dimana bersifat menjelaskan hubungan antara iklim komunikasi organisasi terhadap peningkatan kinerja pegawai di UPT. BBI Gedung Johor. 3.3. Populasi dan Sampel 3.3.1. Populasi Menurut Nawawi 2001 : 141, populasi adalah keseluruhan objek penelitian yang dapat terdiri dari manusia, benda-benda, hewan, tumbuh- tumbuhan, gejala-gejala, nilai tes, atau peristiwa sebagai sumber data yang memiliki karakteristik tertentu di dalam suatu penelitian. Adapun jumlah seluruh pegawai yang bekerja di Balai Benih Induk Gedung Johor Medan adalah 32 orang.

3.3.2. Sampel

Menurut Arikunto 2006 : 131, sampel adalah sebahagian atau wakil populasi yang diteliti. Apabila subjeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Oleh karena itu, peneliti mengambil sampel sebanyak 32 orang atau semua populasi dijadikan sampel.

3.4. Teknik Pengumpulan Data

Teknik-teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah : 54 Universitas Sumatera Utara 1. Kuesioner Pengumpulan data yang dilakukan dengan penyebaran angket yang betulis mengenai pokok permasalaahan pada responden yang menjadi sampel. 2. Dokumentasi Dokumentasi digunakan untuk memperoleh data terulang lokasi yang dijadikan objek pada penelitian ini. 3. Wawancara Pengumpulan data atau informasi dengan pengajuan sejumlah pertanyaan secara lisan.

3.5. Teknik Analisis Data

Data yang diperoleh dari hasil penelitian akan dianalisis dalam bentuk tiga penyajian, yaitu : 1. Analisis tabel tunggal Merupakan suatu analisis yang dilakukan dengan membagi-bagikan variabel penelitian ke dalam kategori-kategori yang dilakukan atas dasar frekuensi. Tabel tunggal merupakan langkah awal dalam menganalisis data yang terdiri dari kolom, yaitu sejumlah frekuensi dan presentase untuk setiap kategori Singarimbun, 2006:166. Dalam penyajian tabel tunggal penulis menggunakan alat bantu software SPSS 15.0 2. Analisis tabel silang Merupakan salah satu teknik yang dipergunakan untuk menganalisis dan mengetahui variabel yang satu memiliki hubungan dengan variabel lainnya. Sehingga dapat diketahui apakah variabel tersebut bernilai positif atau negatif 55 Universitas Sumatera Utara Singarimbun, 2006:173. Dalam hal ini Penulis juga menggunakan software SPSS 15.0 untuk menyajikan data. 3. Uji Hipotesis Untuk melakukan analisis data mengenai hubungan antara variabel X dan variabel Y pada penelitian ini, penulis mengguankan teknik statistik dengan mneggunakan analisis korelasi. Bilamana kenaikan nilai variabel X selalu disertai kenaikan nilai variabel Y, dan sebaliknya, turunnya nilai variabel X selalu diikuti oleh turunnya nilai variabel Y, maka hubungan seperti itu disebut hubungan yang positif. Akan tetapi sebaliknya, bilamana nilai variabel X yang tinggi selalu disertai oleh variabel Y yang rendah yang rendah nilainya, dan sebaliknya, bilamana nilai variabel X yang rendah selalu diikuti oleh nilai variabel Y yang tinggi, hubungan antara kedua variabel itu disebut hubungan negatif. Sutrisno Hadi, 2004:223 Teknik statistik yang digunakan dalam analisis korelasi pada penelitian ini menggunakan korelasi Pearson Product Moment, yaitu salah satu teknik yang dikembangkan oleh Karl Pearson untuk menghitung koefisien korelasi. Kegunaan uji Pearson Product Moment atau analisis korelasi adalah untuk mencari hubungan variabel bebas X dengan variabel Y dan data berbentuk interval dan ratio. Riduwan, 2004:217 Rumus yang dikemukakan adalah: r = } }{ { . 2 2 2 2 ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ − − − y y N x x N y x xy N 56 Universitas Sumatera Utara Dimana: r = koefisien korelasi r x = Nilai skor dalam distribusi variabel bebas y = Nilai skor dalam variabel terikat N = Jumlah sampel respoden xy = perkalian antara nilai skor dari variabel bebas dengan variabel terikat. Korelasi Pearson Product Moment dilambangkan r, dengan ketentuan nilai r tidak lebih dari harga -1 ≤ r ≤ +1 . Apabila r = -1 artinya korelasi negatif sempurna, r = 0 artinya tidak ada korelasi, dan r = 1 berarti korelasinya sempurna positif atau sangat kuat Riduwan, 2004:217. Atau dengan kata lain, koefisien korelasi itu bergerak antara 0,000 sampai +1,000 atau diantara 0,000 sampai - 1,000, tergantung kepada arah korelasi, nihil, positif, atau negatif. Koefisien yang bertanda positif menunjukan arah korelasi yang positif. Koefisien yang bertanda negatif menunjukan arah korelasi yang negatif. Sedangkoefisien yang bernilai 0,000 menunjukan tidak adanya korelasi antara X dan Y Hadi, 2004:234. Untuk tinggi rendahnya korelasi, digunakan skala Guilford Sugiyanto, 2004:178 : Tabel 3.1 Interpretasi nilai r Interval Koefisien Tingkat Hubungan 0,000 – 0,199 0,200 – 0,399 0,400 – 0,599 0,600 – 0,799 0,800 – 1,000 hubungan sangat rendah hubungan rendah hubungan sedang cukup berarti hubungan yang tinggi hubungan yang sangat tinggi atau kuat sekali 57 Universitas Sumatera Utara Teknik mencari pada Korelasi Pearson Product Moment dalam penelitian ini juga digunakan alat bantu software SPSS 15.0, yaitu untuk mencari nilai r koefisien korelasi yaitu dengan software SPSS 15.0 melalui sub menu correlate pada bivariate. Sedangkan untuk menguji tingkat signifikasi digunakan dengan menggunakan nilai probabilitas yang didapat dengan menggunakan alat bantu software SPSS 15.0 yaitu dengan cara yang sama seperti mencari nilai r pada korelasi Pearson. Untuk uji signifikan antara gejala yang diamati dengan gejala yang terlepas dari pengamatan, digunakan rumus t hitung , yaitu : t hitung = 2 1 2 r n r − − Sedangkan untuk menyatakan besar kecilnya sumbangan variabel X terhadap variabel Y, ditentukan dengan rumus koefisien determinan sebagai berikut : KP = r 2 x 100 Dimana : KP = Besarnya koefisien penentu determinan r = Koefisien korelasi Riduwan, 2004 : 218 58 Universitas Sumatera Utara

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini merupakan uraian data hasil yang dilakukan mengenai peranan iklim komunikasi organisasi terhadap peningkatan kinerja pegawai di UPT. BBI Gedung Johor Medan. Setelah kuesioner disebarkan, maka peneliti menganalisis data, melalui statistik deskriptif dengan menggunakan penganalisisan tabel tunggal dan tabel silang yang berisikan frekuensi. Pengujian hipotes penelitian melalui rumus uji statistic yang telah ditentukan, yaitu uji korelasi dengan menggunakan rumus Pearson Product Moment. Untuk menemukan nilai koefisien korelasi pada penelitian ini akan menggunakan alat bantu software SPSS 15.0. Berikut dikemukakan temuan data penganalisisan.

4.1 Teknik Pengolahan Data

Setelah peneliti berhasil mengumpulkan data dari 32 responden, kemudian dilakukan pengolahan data dengan tahap-tahap sebagai berikut : a. Penomoran kuesioner. Kuesioner yang telah dikumpulkan diberi nomor urut sebagai pengenal 01 – 32. b. Editing. Peneliti mengedit jawaban responden untuk memperjelas setiap jawaban yang meragukan dan menghindari terjadinya kesilapan pengisian data dalam kode yang disediakan. c. Coding. Peneliti memindahkan jawaban-jawaban responden kedalam kotak-kotak yang telah disediakan di kuesioner dalam bentuk angka skor. 59 Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Komunikasi Organisasi dan Kinerja Pegawai (Studi Korelasional mengenai Pengaruh Komunikasi Organisasi terhadap Kinerja Pegawai di Kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Toba Samosir)

4 105 194

Iklim Komunikasi Organisasi Dan Kepuasan Kerja Studi Korelasional Pengaruh Iklim Komunikasi Organisasi terhadap Kepuasan Kerja Pegawai PT. Jasa Raharja (Persero) cabang Medan

2 66 142

Iklim Komunikasi Organisasi Dan Peningkatan Kinerja Pegawai (Studi Korelasional Iklim Komunikasi Organisasi Terhadap Peningkatan Kinerja Pegawai di Kantor Regional VI Badan Kepegawaian Negara Medan)

1 47 119

PENDAHULUAN Iklim Komunikasi Organisasi Dan Kinerja Pegawai (Hubungan Iklim Komunikasi Organisasi Dengan Kinerja Pegawai di Kecamatan Geyer Kabupaten Grobgan).

1 3 38

IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DAN KINERJA PEGAWAI ( HUBUNGAN IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DENGAN Iklim Komunikasi Organisasi Dan Kinerja Pegawai (Hubungan Iklim Komunikasi Organisasi Dengan Kinerja Pegawai di Kecamatan Geyer Kabupaten Grobgan).

0 3 14

IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DAN KINERJA PEGAWAI Iklim Komunikasi Organisasi Dan Kinerja Pegawai (Hubungan Iklim Komunikasi Organisasi Dengan Kinerja Pegawai di Kecamatan Geyer Kabupaten Grobgan).

0 4 12

BA. Aan. Renovasi Gedung Lab. Kultur Jaringan UPT. BBI. Gedung Johor

0 0 1

Iklim Komunikasi Organisasi Dan Kepuasan Kerja Studi Korelasional Pengaruh Iklim Komunikasi Organisasi terhadap Kepuasan Kerja Pegawai PT. Jasa Raharja (Persero) cabang Medan

0 0 11

Iklim Komunikasi Organisasi Dan Kepuasan Kerja Studi Korelasional Pengaruh Iklim Komunikasi Organisasi terhadap Kepuasan Kerja Pegawai PT. Jasa Raharja (Persero) cabang Medan

0 0 11

PENGARUH IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI DI BANK JABAR BANTEN CABANG LABUAN

0 0 157