organisasi maka akan tercipta suatu kerja yang harmonis dan dengan kerja yang meningkat.
3. Menurunnya pengawasan, semakin pekerja percaya pada kemampuan
dirinya sendiri, maka pengawas tidak terlalu dibebani untuk setiap saat harus mengadakan pengawasan.
4. Menurunnya angka kecelakaan, keauan dan kemampuan tersebut lebih
banyak menghindarkan para pekerja dari kesalahan dan kecelakaan. 5.
Menaikan stabilitas dan fleksibilitas tenaga kerja. 6.
Mengembangkan pertumbuhan pribadi.
2.5. Teori-Teori Pendukung Lainnya
Di dalam penelitian ini, terdapat beberap teori yang dianggap mendukung, antara lain :
1. Teori Kebutuhan Maslow
Maslow menyatakan bahwa orang mempunyai lima kebutuhan yang umum. Kebutuhan paling dasar adalah kebutuhan yang harus
dipuaskan orang pertama kali adalah kebutuhan fisiologis yaitu kebutuhan dasar untuk menunjang kehidupan manusia seperti pangan, sandang,
papan. Kemudian kebutuhan tersebut diikuti oleh kebutuhan rasa aman, kebutuhan akan sosialisasi, dan kebutuhan penghargaan, di puncak hirarki
adalah kebutuhan akan pemenuhan diri sendiri.
40
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.2. Hirarki Kebutuhan dari Maslow
Yuli, 2005:147
2. Teori pengharapan expectancy theory
Yuli 2005:153 menyatakan teori harapan beranggapan bahwa orang akan memilih cara bertingkah laku di antara berbagai macam
alternatif tindakan berdasarkan harapan mereka akan apa yang akan diperoleh dari setiap tindakannya. Harapan itu menunjukan persepsi
individu mengenai sulitnya mencapai perilaku tersebut. Dalam lingkungan kerja, setiap orang mempunyai harapan usaha prestasi effort
performance. Teori ini menjelaskan bahwa kebutuhan yang dirasakan akan
mendorong tingkah laku, dan tindakan itu akan lebih terdorong meningkat lagi apabila orang tersebut merasakan adanya hubungan yang positif antara
upaya dan hasilnya. Dia akan berupaya lebih keras lagi apabila dia merasa bahwa upayanya itu mendatangkan hasil yg diharapkannya.
Aktualisasi Diri
Penghargaan
Sosialisasi
Rasa Aman
Fisiologis
41
Universitas Sumatera Utara
3. Teori keadilan equity theory
Teori keadilan membantu untuk memahami bagaimana seorang pekerja mencapai kesimpulan bahwa dia sedang diperlakukan secara adil atau
tidak adil Gomes, 2003:184. Perasaan bahwa seseorang sedang diperlakukan adil merupakan keadaan jiwa yang berasal dari dalam,
sebagai hasil dari pertimbangan subyektif tentang apa yang diharapkan dari sebuah pekerjaan dan apa yang diperoleh seseorang secara nyata dari
pekerjaan tersebut dibandingkan dengan orang lain. Tuduhan-tuduhan mengenai pilih kasih, tidak wajar, serta perlakuan tidak adil merupakan
persoalan utama. Apabila pegaawai sudah merasa adanya ketidakadilan mereka akan
mencoba melakukan sesuatu untuk menanggapi ketidakadilan itu, kemungkinan besar dari perlakuan mereka adalah mengurangi
produktifitas individu.
42
Universitas Sumatera Utara
BAB III METODOLOGI PENELITIAN