Kesenjangan Harapan Fiskus dan Konsultan Pajak atas Sikap dan Kinerja Konsultan Pajak

Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan uji parametrik yaitu Independent Sample T-test dengan menggunakan program SPSS 12.00.

a. Kesenjangan Harapan Fiskus dan Konsultan Pajak atas Sikap dan Kinerja Konsultan Pajak

Tabel 4.10 Output SPSS 1 Independent Sample T-test Fiskus dan Konsultan Pajak Group Statistics PROFESI N Mean Std. Deviation Std. Error Mean TSKPIP FISKUS 27 54.8519 7.88720 1.51789 KONSULTAN PAJAK 34 54.7353 8.96224 1.53701 TSKPTK FISKUS 27 84.7037 11.90932 2.29195 KONSULTAN PAJAK 34 91.1765 9.83337 1.68641 TFMKKP FISKUS 27 186.7407 22.43725 4.31805 KONSULTAN PAJAK 34 198.2059 17.81518 3.05528 Total FISKUS 27 326.2963 39.89198 7.67722 KONSULTAN PAJAK 34 344.1176 30.37120 5.20862 Sumber: Data Primer yang Diolah 2009 Berdasarkan output SPSS yang pertama ini dapat dilihat bahwa rata-rata mean untuk fiskus adalah 326,2963 dengan jumlah sampel 27 dan mean untuk konsultan pajak adalah 344,1176 dengan jumlah sampel sebanyak 34. Dari hasil rata-rata tersebut dapat dilihat bahwa ada perbedaan antara persepsi fiskus dan konsultan pajak atas sikap dan kinerja konsultan pajak. Skor rata-rata yang dimiliki konsultan pajak juga jauh lebih baik dibandingkan dengan fiskus, baik itu mengenai SKPTK, dan FMKKP kecuali SKPIP namun skor yang diperoleh konsultan pajak dibanding fiskus pada SKPIP memang lebih kecil tapi tidak berbeda jauh. Untuk melihat apakah benar perbedaan tersebut secara nyata dalam statistik maka harus melihat output bagian kedua berikut ini: Tabel 4.11 Output SPSS 2 Independent Sample T-test Fiskus dan Konsultan Pajak Independent Samples Test Levenes Test for Equality of Variances t-test for Equality of Means F Sig. t df Sig. 2-tailed Mean Difference Std. Error Difference 90 Confidence Interval of the Difference Lower Upper TSKPIP Equal variances assumed 1.049 .310 .053 59 .958 .11656 2.19246 -4.27054 4.50365 Equal variances not assumed .054 58.334 .957 .11656 2.16019 -4.20700 4.44011 TSKPTK Equal variances assumed .012 .912 -2.326 59 .024 -6.47277 2.78334 -12.04222 -.90331 Equal variances not assumed -2.275 50.184 .027 -6.47277 2.84552 -12.18765 -.75788 TFMKKP Equal variances assumed .352 .555 -2.226 59 .030 -11.46514 5.15146 -21.77319 -1.15709 Equal variances not assumed -2.167 48.895 .035 -11.46514 5.28964 -22.09565 -.83463 Total Equal variances assumed .400 .529 -1.982 59 .052 -17.82135 8.99344 -35.81717 .17447 Equal variances not assumed -1.921 47.513 .061 -17.82135 9.27736 -36.47967 .83697 Sumber: Data Primer yang Diolah 2009 Dari hasil pengujian Independent Sample T test pada tabel 4.11 dapat dilihat bahwa F hitung Levene’s test sebesar 0,400 dengan probabilitas 0,529. Dapat disimpulkan bahwa Ho tidak dapat ditolak atau memiliki varians yang sama karena probabilitas lebih besar dari 0.05. Langkah kedua dengan melihat t-test untuk menentukan apakah terdapat perbedaan secara signifikan. Berdasarkan tabel 4.11 nilai t dapat dilihat pada equal variances assumed karena dari hasil Levene’s test populasi memilki varians sama adalah -1,982 dengan probabilitas signifikansi 0,052. Hasil tersebut menyatakan bahwa hipotesis diterima yang karena signifikansi 0,052 0,10 = 10 atau 0,10. Dengan kata lain terdapat kesenjangan harapan antara fiskus dan konsultan pajak atas sikap dan kinerja konsultan pajak. Berdasarkan hasil mean dan t-test memperlihatkan adanya kesenjangan harapan antara fiskus dan konsultan pajak. Hal ini terjadi mungkin disebabkan fiskus tidak terlibat langsung atau tidak menggunakan jasa profesional dari konsultan pajak untuk melaksanakan hak dan pemenuhan kewajiban perpajakannya karena pengetahuan akan perpajakan fiskus sudah memadai sehingga fiskus kurang mengetahui bagaimana sikap konsultan pajak terhadap kliennya dan kinerja dari konsultan pajak itu sendiri. Walaupun fiskus mengetahui sikap yang harus ditunjukkan konsultan pajak melalui peraturan ataupun kode etik namun, hal itu terkadang tidak sesuai dengan realita yang terjadi akibat perbedaan peran antara fiskus yang mewakili kantor pajak dan konsultan pajak yang mewakili wajib pajak.

b. Kesenjangan Harapan Fiskus dan Manajer atas Sikap dan Kinerja Konsultan Pajak