One Sample Kolmogrov-Smirnov test . Tujuan dari pengujian
normalitas ini adalah untuk menentukan apakah digunakan statistik parametrik atau non parametrik Nasser dan Ayuningtyas, 2007.
Adapun dasar pengambilan keputusan berdasarkan probabilitas: Jika asymp.Sig 0,05 maka H0 ditolak, data terdistribusi tidak normal.
Jika asymp.Sig 0,05 maka H0 diterima, data terdistribusi normal.
3. Uji Hipotesis
Uji hipotesis dilakukan untuk memberi jawaban atas perumusan hipotesis yang telah disusun sebelumnya. Pengujian hipotesis yang
dilakukan dalam penelitian ini merupakan pengujian hipotesis komparatif yang berarti menguji parameter populasi yang berbentuk perbandingan
melalui ukuran sampel yang juga berbentuk perbandingan. Hal ini juga dapat berarti menguji kemampuan generalisasi signifikansi hasil
penelitian yang berupa perbandingan keadaan variabel dari dua sampel atau lebih. Model komparasi yang digunakan adalah komparasi antara dua
sampel untuk menguji Ha
1
, Ha
2
, dan Ha
3
. Sedangkan untuk pengujian hipotesis empat Ha4 menggunakan model komparasi antara lebih dari
dua sampel komparasi sampel k. Dan model komparasi sampel yang digunakan adalah sampel yang tidak berkorelasi atau sampel independen.
Sampel independen adalah sampel yang tidak berkaitan satu sama lain Sugiyono, 2008. Hipotesis ini secara statistis dinyatakan dengan:
Ha: µ
1
µ
2
µ
3
Keterangan: µ
1 =
rata-rata harapan fiskus µ
2 =
rata-rata harapan konsultan pajak
µ
3 =
rata-rata harapan manajer
Adapun pengujian hipotesisnya terdiri dari: 1. Uji Beda T-test Independent Sample T Test
Uji ini digunakan untuk menentukan apakah dua sampel yang tidak berhubungan memiliki nilai rata-rata yang berbeda. Uji t
dilakukan untuk menguji : Ha
1
= Terdapat kesenjangan harapan antara fiskus dan konsultan pajak atas sikap dan kinerja konsultan pajak
Ha
2
= Terdapat kesenjangan harapan antara fiskus dan manajer atas sikap dan kinerja konsultan pajak
Ha
3
= Terdapat kesenjangan harapan antara konsultan pajak dan manajer atas sikap dan kinerja konsultan pajak
Terdapat dua langkah analisis dalam menggunakan uji beda t- test
. Langkah pertama dengan melihat ada tidaknya perbedaan pada rata-rata populasi. Langkah kedua dengan melihat nilai signifikansi
untuk menentukan apakah perbedaan tersebut nyata secara statistik atau tidak. Dasar pengambilan keputusan:
Jika probabilitas 0,05 maka, H0 diterima artinya tidak berbeda Jika probabilitas 0,05 maka, H0 ditolak artinya berbeda
Pada hipotesis kedua Ha
2
dan hipotesis ketiga Ha
3
taraf kesalahan atau tingkat signifikansi yang digunakan adalah 5 0,05
sedangkan pada hipotesis pertama Ha
1
tingkat signifikansi yang menjadi dasar pengambilan keputusan adalah 10 0,10. Dasar
pengambilan keputusan ini karena didalam penelitian yang berdasarkan sampel mengandung dua tipe kesalahan yaitu tipe I dan
tipe II. Tipe I adalah menyalahkan H0 padahal H0 benar. Selain itu, tujuan penelitian adalah ingin menolak menyalahkan H0 dan
menerima Ha. Untuk ilmu sosial umunya digunakan 5 dan 10 karena dengan tingkat kesalahan ini tidak berdampak fatal.
Beda dengan penelitian di farmasi atau kedokteran yang bisa fatal bagi manusia sehingga tingkat signifikansi kecil yaitu sebesar 1 Ghozali,
2009. 2. One Way Analysis Of Variance One- Way ANOVA
Uji one- way ANOVA digunakan untuk menguji beda rata-rata lebih dari dua sampel Nasser dan Ayuningtyas, 2007. One-Way
ANOVA dilakukan untuk menguji hipotesis nol keempat Ha
4
atas tiga sampel yang berbeda yaitu fiskus, konsultan pajak dan manajer,
hipotesis tersebut yaitu: Ha
4
= Tidak terdapat kesenjangan harapan antara fiskus, konsultan pajak, dan manajer atas sikap dan kinerja konsultan pajak
Dasar pengambilan keputusan: Jika probabilitas 0.05, H0 diterima atau Ha ditolak
Jika probabilitas 0.05, H0 ditolak atau Ha diterima
E. Operasional Variabel Penelitian