Kesenjangan Harapan Expectation Gap

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Kesenjangan Harapan Expectation Gap

Porter 1993 dalam penelitian Nasser dan Ayuningtyas menyatakan bahwa expectation gap itu terdiri dari dua bagian yaitu: 1. jarak antara apa yang diharapkan publik terhadap apa yang seharusnya para auditor peroleh atau kerjakan the reasonableness gap dan 2. apa yang publik harapkan secara masuk akal, apa yang auditor dapat lakukan dengan baik dan apa yang auditor bisa lakukan the performance gap . Berdasarkan pernyataan diatas, maka dapat dikatakan bahwa expectataion gap dapat juga diartikan: 1. jarak antara apa yang diharapkan publik terhadap apa yang seharusnya para konsultan pajak peroleh atau kerjakan the reasonableness gap dan 2. apa yang publik harapkan secara masuk akal, apa yang konsultan pajak dapat lakukan dengan baik dan apa yang konsultan pajak bisa lakukan the performance gap. Dalam kaitan tugas profesi konsultan pajak seakan-akan terdapat suatu konflik kepentingan, yang mana di satu sisi harus sepenuhnya membantu wajib pajak dalam masalah perpajakannya, tetapi di sisi lain juga harus membantu pemerintah ikut serta mengamankan penerimaan pajak Budileksmana, 2000. Tetapi sebenarnya hal tersebut bukanlah suatu konflik yang dapat menyebabkan gap karena dalam membantu kepentingan wajib pajak, konsultan pajak harus senantiasa berpedoman dan tidak boleh melanggar pada ketentuan perundang-undangan yang berlaku. Seperti Peraturan Menteri Keuangan PMK Nomor 98 Tahun 2005 dan peraturan yang dibuat oleh Ikatan Konsultan Pajak Indonesia IKPI yang diperuntukkan untuk mengatur mengenai konsultan pajak. Jadi, publik bisa saja tidak paham apa persepsi dan tanggung jawab profesi ini. Penelitian Nasser dan Ayuningtyas menyebutkan bahwa istilah kesenjangan harapan ini pertama kali muncul di Amerika tahun 1970-an, ketika masyarakat menilai kualitas kerja auditor tidak sesuai lagi dengan yang diharapkan. Kegagalan auditor untuk mendeteksi ataupun mengungkapkan kegagalan atau memberikan tanda bahaya atas ketidakefisienan perusahaan publik menyebabkan auditor dianggap tidak lagi akomodatif dan kompeten. Hasil kaji ulang Cohen Commision ternyata membuktikan adanya perbedaan harapan antara kinerja aktual dengan harapan masyarakat keuangan di Amerika. Perbedaan ini muncul sebagai akibat terlambatnya organisasi profesi akuntan dan akuntan itu sendiri menyikapi perubahan fenomena dan tuntutan dunia bisnis secara cepat. Jika dibandingkan dengan peristiwa diatas, maka kesenjangan harapan bisa jadi terjadi akibat penilaian publik wajib pajak orang pribadi maupun badan, fiskus dan masyarakat pada umumnya terhadap sikap dan kualitas kerja konsultan pajak.

2. Pajak a. Pengertian Pajak