Bentuk Penelitian. Lokasi Peletian Visi, Misi, Moto, Jargon, Pedoman Kerja serta Kunci Keberhasilan Puskesmas Kotanopan :

I.9 Sistematika Penulisan

Sistematika Penulisan yang disusun dalam rangka memaparkan keseluruhan hasil penelitian ini secara singkat dapat diketahui sebagai berikut

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini memuat latar belakang, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, kerangka teori, definisi konsep, dan sistematika penulisan.

BAB II METODE PENELITIAN

Bab ini terdiri dari bentuk penelitian, lokasi penelitian, populasi dan sampel penelitian, teknik pengumpulan data, dan teknik analisa data yang digunakan dalam penelitian.

BAB III DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN

Bab ini menguraikan tentang gambaran atau karakteristik lokasi penelitian berupa sejarah singkat, visi dan misi dan struktur organisasi.

BAB IV PENYAJIAN DATA

Bab ini memuat penyajian data yang dilakukan dengan menguraikan hasil penelitian yang diperoleh dari lapangan dan menganalisanya berdasarkan metode yang digunakan.

BAB V ANALISA DATA

Bab ini berisi tentang pembahasan atau interpretasi dari data-data yang disajikan pada bab-bab sebelumnya.

BAB VI PENUTUP

Bab ini memuat kesimpulan dari hasil-hasil penelitian yang telah dilakukan dan saran-saran yang dianggap penting bagi pihak yang membutuhkannya.

BAB II METODE PENELITIAN

2.1 Bentuk Penelitian.

Metode penelitian yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah korelasional dengan pendekatan kuantitatif. Adapun metode korelasional adalah metode penelitian yang meneliti hubungan antara variabel-variabel yang ada. Metode korelasional bertujuan meneliti sejauh mana variabel yang satu memiliki hubungan sebab akibat dengan variabel yang lain. Karena penelitian ini menghubungkan dua variabel saja, maka korelasionalnya di sebut korelasi sederhana.

2.2 Lokasi Peletian

Penelitian ini berlokasi di Puskesmas Kotanopan kabupaten Mandailing Natal jl. Sawahan Kelurahan Pasar Kotanopan 2.3 Populasi dan Sampel 2.3.1 Populasi Populasi merupakan keseluruhan objek penelitian yang dapat berupa manusia, benda, hewan, tumbuhan, gejala, nilai test, atau peristiwa sebagai sumber data yang memiliki karakteristik tertentu dalam suatu penelitian. Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah pegawai pada Puskesmas Kotanopan Kabupaten Mandailing Natal yang berjumlah 48 orang.

2.3.2 Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Pengambilan sebagian itu dimaksudkan sebagai refresentatif dari seluruh populasi, sehingga kesimpulan juga berlaku bagi keseluruhan populasi. Menurut Arikunto, bila populasi kurang dari 100 orang, maka diambil keseluruhannya, sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Jadi sampel dari penelitian ini yakni berjumlah 48 orang.

2.4 Teknik Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data atau informasi, keterangan-keterangan dan data-data yang diperlukan, peneliti menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut : 2.4.1Teknik Pengumpulan Data Primer. Yaitu, teknik pengumpulan data yang dilakukan secara langsung pada lokasi penelitian sesuai dengan masalah yang diteliti. Pengumpulan data primer dilakukan dengan cara : 1. Kuesioner Quitionary, yaitu teknik pengumpulan data yang dilaksanakan dengan cara menyebarkan daftar pertanyaan yang dilengkapi dengan beberapa alternatif jawaban yang sudah tersedia. 2. Observasi Observation, yaitu kegiatan mengamati secara langsung dengan mencatat gejala-gejala yang ditemukan dilapangan serta menjaring data yang tidak terjangkau

2.4.2 Teknik Pengumpulan Data Sekunder.

Yaitu, pengumpulan data dan informasi yang diperlukandiperoleh melaluicatatan-catatan tertulis lainnya yang berkaitan dengan masalah yang diteliti. 1. Penelitian Kepustakaan Library research, yaitu pengumpulan data yang diperoleh dari buku-buku, karya ilmiah, pendapat para ahli yang memiliki relevansi dengan masalah yang diteliti. 2. Studi Dokumentasi Documentary, yaitu teknik yang digunakan dengan menelaah catatan tertulis, dokumen, arsip yang menyangkut masalah yang diteliti yang berhubungan dengan instansi terkait. 2.5 Teknik Penentuan Skor Melalui penyebaran angket yang berisikan beberapa pertanyaan, maka ditentukan skor dari setiap jawaban sehingga menjadi data yang bersifat kuantitatif. Teknik pengukuran skor atau nilai yang digunakan dalam penelitian ini adalah memakai skala Likert untuk menilai jawaban kuesioner. Adapun skor dari setiap pertanyaan yang ditentukan adalah sebagai berikut : 1. Untuk jawaban alternatif “a” diberi skor 5. 2. Untuk jawaban alternatif “b” diberi skor 4. 3. Untuk jawaban alternatif “c“ diberi skor 3. 4. Untuk jawaban alternatif “d“ diberi skor 2. 5. Untuk jawaban alternatif “e“ diberi skor 1. Kemudian untuk menentukan kategori jawaban responden dari masing-masing variabel apakah tergolong tinggi, sedang, rendah, terlebih dahulu ditetapkan kelas intervalnya. Berdasarkan alternatif jawaban dari masing-masing responden, ditentukan kelas intervalnya dengan perhitungan, sebagai berikut : ������������� − �����������ℎ ����������������� Maka diperoleh: 5 − 1 5 = 0,8 Dengan demikian dapat diketahui kategori jawaban responden untuk masing-masing variabel, yaitu Skor untuk kategori sangat rendah = 1.00 – 1.80 Skor untuk kategori rendah = 1.81 – 2.61 Skor untuk kategori sedang = 2.62 – 3.42 Skor untuk kategori tinggi = 3.43 – 4.23 Skor untuk kategori sangat tinggi = 4.25 – 5.00

2.6 Teknik Analisa Data

Teknik analisa data dalam penelitian ini menggunakan teknik kuantitatif yang digunakan untuk menguji hubunganpengaruh antara variabel bebas dan variabel terikat dengan menggunakan perhitungan statistik.

2.6.1 Koefisien Korelasi Product Moment

Cara ini dipergunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya dan besar kecilnya hubungan antar variabel bebas dengan variabel terikat Sugiyono, 2005:212. Cara perhitungannya menggunakan rumus sebagai berikut: ��� = �.∑ �� −∑ �∑ � �{�.∑ � 2 −∑ � 2 }{ �. ∑ � 2 −∑ � 2 } Ketarangan rxy =Koefisien korelasi antara gejala x dan y N = Jumlah Sampel ∑ � = Jumlah skor x ∑ � = Jumlah skor y ∑ � � =Jumlah hasil kali antara x dan y Dari hasil perhitungan tersebut akan memperlihatkan kemungkinan- kemungkinan sebagai berikut: a. Koefisien korelasi yang diperoleh sama dengan nol r = o berarti hubungan kedua variable yang diuji tidak ada. b. Koefisien korelasi yang diperoleh positif r = +berarti kenaikan nilai variable yang satu, diikuti nilai variable yang lain dan kedua variable memiliki hubungan positif. c. Koefisien korelasi yang diperoleh negative r = - berarti kedua variable negative dan menunjukan meningkatnya variable yang satu diikuti menurunya variabel yang lain. Interpretasi dari korelasi tersebut menurut ukuran yang konservatif adalah sebagai berikut. Interprestasi Koefisien Tingkat Hubungan 0,00 – 0,199 Sangat Rendah 0,20 – 0,399 Rendah 0,40 – 0,599 Sedang 0,60 – 0,799 Tinggi 0,80 – 1,000 Sangat Tinggi Sumber : Sugiyono 2005:214 Jika nilai r yang diperoleh lebih besar atau sama dengan nilai r dalam table, maka nilai r yang diperoleh itu signifikan. Dan sebaliknya, jika nilai r yang diperoleh lebih kecil dari nilai r dalam table, maka nilai r yang diperoleh tidak signifikan. 2.6.2.Koefisien Determinan Koefisien determinan digunakan untuk mengetahui seberapa besar persentase pengaruh yang ditimbulkan oleh variabel bebas terhadap variabel terikat. Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut: D = rxy 2 x 100 Keterangan D = koefisien determinan rXY = koefisien korelasi product moment

2.6.3. Koefisien Regresi

Pengertian regresi secara umum adalah sebuah alat statistik yang memberikan penjelasan tentang pola hubungan model antara dua variabel atau lebih.Tujuan utama dalam penggunaan analisis ini adalah untuk meramalkan atau menduga nilai dari satu variabel dalam hubungannya dengan variabel yang lain yang diketahui melalui persamaan garis regresinya. Analisis regresi yang digunakan dalam penelitian ini adalah Regresi Linear Berganda Multiple Regression Analysis dengan persamaan sebagai berikut: Y= a + b1X1 + b2X2+b3X3+b4X4+b5X5+e Keterangan: Y = Kinerja Karyawan b1 - b5 = Koefisien regresi X1 = Transparansi X2 = Kemandirian X3 = Akuntablitas X4 = Pertanggungjawaban X5 = Kewajaran a = Konstanta E = Error 2.6.3.1.Uji T Untuk menguji keberartian koefisien antara variabel, digunakan uji statistik t dengan rumus : t = r �√�−2 √1−� 2 Sutrisno hadi, 2001:365 kriteria pengujian adalah: - Jika harga t hitung t tabel maka hipotesis alternatif ditolak. - Jika harga t hitung t tabel maka hipotesis alternatif diterima.

2.6.3.2. Uji F

Uji statistik F menunjukkan apakah semua variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen atau terikat. Uji statistik F digunakan untuk mengetahui pengaruh semua variabel independen yang dimasukkan dalam model regresi secara bersama- sama terhadap variabel dependen yang diuji pada tingkat keyakinan 95 a = 0,05. Uji hipotesis ini dilakukan dengan membandingkan signifikasi F hitung dengan ketentuan: - Jika signifikasi t hitung 0,05, maka H1 diterima - Jika signifikasi t hitung 0,05, maka H1 ditolak BAB III DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN 3.1.Letak Geografis Secara geografis Puskesmas Kotanopan terletak di : Jalan :Sindanglaya no. 15 Kelurahan : Pasar Kotanopan Kecamatan : Kotanopan Kabupaten : Mandaling Natal Provinsi : Sumatera Utara Puskesmas Kotanopan terletak di kelurahan Pasar Kotanopan kecamatan Kotanopan kabupaten Mandailing Natal. Di tandai dengan sarana perhubuhngan berupa jalan yang sudah diaspal dan dapat dilalui oleh kenderaan roda dua dan roda empat serta kenderaan roda lain. Sebagian besar desa dalam wilayah kerja puskesmas Kotanopan sudah dapat dijangkau dengan roda dua maupun dengan roda empat. Jika dilihat wilayah kerja puskesmas Kotanopan mencakup 36 desa dan 3 kelurahan dengan luas wilayah 32.514 Km2 dengan batas – batas wilayah sebagai berikut : • Sebelah timur berbatasan dengan Kecamatan Muara Sipongi • Sebelah selatan berbatasan dengan Kecamatan Ulu Pungkut • Sebelah barat berbatasan dengan Kecamatan Tambangan • Sebelah utara berbatasan dengan Kecamatan Panyabungan Timur Berdasarkan besarnya jumlah penduduk kecamatan Kotanopan berjumlah 29.809 jiwa yang terdiri dari laki-laki:14.317 jiwa dan perempuan:15.592 jiwa. Berdasarkan tingkat pendidikannya kepala keluarga dalam wilayah kerja Puskesmas Kotanopan adalah ; 26,74 tidak tamat Sekolah Dasar SD , 54,88 tamat SD dan SLTP, 12,37 tamat SLTA sederajad serta 6 tamat perguruan tinggi. Setelah melakukan pengamatan labih terperinci setelah pra-penelitian bahwa dalam pelaksanaan kegiatan puskesmas Kotanopan melayani sejumlah desa yang berada dalam kawasan kecamatan Kotanopan yang berjumlah 36 desa 3 kelurahan dimana puskesmas Kotanopan memberikan pengobatan gratis setiap hari pada jam kerja 08:00 - 12:30 Wib dalam pemberian pelayanan pengobatan gratis misalnya Diare, Sunatan masal Khitan, Katarak serta jenis penyakit lainnya. Dana yang digunakan adalah dari alokasi ABPD Pemerintah Daerah Kabupaten Mandailing Natal melalui dinas kesehatan serta dana alokasi APBD Propinsi Sumatera Utara. Pengobatan gratis yang diberikan langsung kepada masyarakat melalui program kerja PMD Puskesmas Masuk Desa yang dilaksanakan 1 tahun sekali. Dimana oreantasi pelaksanaan kerjanya 40 kegiatan Interen dan 60 kegiatan eksternal yang paling di prioritaskan untuk mendapatkan pelayanan seperti ini adalah desa yang jauh wilayahnya kerjanya dari puskesmas itu sendiri dan dilakukan pada waktu bersamaan pengobatan gratis sebanyak 3 desa yang yang berdekatan Tentangga, hal ini dilakukan guna meningkatkan efektivitas pelayanan kesehatan. Puskesmas Kotanopan sebagai pusat pelayanan kesehatan di kecamatan Kotanopan pada khususnya dan seluruh masyarakat yang berobat diluar kecamatan kuatan mudik pada umumnya.

3.2. Visi, Misi, Moto, Jargon, Pedoman Kerja serta Kunci Keberhasilan Puskesmas Kotanopan :

3.2.1.Visi : ” Tercapainya Kecamatan Sehat menuju terwujudnya Indonesia Sehat “ 3.2.2.Misi : • Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan di wilayah kerjanya • Mendorong kemandirian hidup sehat bagi keluarga dan masyarakat di wilayah kerjanya • Memelihara dan meningkatkan mutu, pemerataan dan keterjangkauan pelayanan kesehatan yang diselenggarakan • Memelihara dan meningkatkan kesehatan perorangan, keluarga dan masyarakat beserta lingkungannya 3.2.3.Motto : “Pelayanan yang baik dan bermutu kunci utama keberhasilan kami”. 3.2.4.Berdasarkan pedoman kerja puskesmas Kotanopan ada 5 unsur yaitu : 1. Transparansi yakni pelayanan yang terbuka, mudah dan dapat diakses oleh semua pihak yang membutuhkan dan disediakan secara memadai serta mudah dimengerti. 2. Akuntabilitas yakni pelayanan yang dapat mempertanggung jawabkan seseuai dengan ketentuan dan perundang-undangan. 3. Resposibilitas 4. Indepedensi 5. Fairness, yakni a level playing field perlakuan yang adilperlakuan kesetaraan. 3.2.5.Kunci keberhasilan daripada puskesmas Kotanopan yaitu : 1. Komitmen Membuat kesepakatan bersama dan melibatkan semua unsur yang ada di puskesmas serta jaringannya.

2. Team Work

Kerjasama lintas program dalam melaksanakan kegiatan usaha kesehatan perorangan maupun usaha kesehatan masyarakat

3. Kebersamaan

Rasa kekeluargaan dan bertanggung jawab terhadap seluruh kegiatan yang menyangkut pelayanan kesehatan masyarakat Dalam melaksanakan kegiatannya puskesmas Kotanopan melayani 36 desa 2kelurahan yang ada diwilayah kecamatan Kotanopan sebagai mana yang dikemukakan diatas adalah : 1. Kelurahan pasar Kotanopan 2. Kelurahan Tamiang 3. Desa Batahan 4. Desa Botung 5. Desa Gading Bain 6. Desa Gunung Tua Ms 7. Desa Gunung Tua Sm 8. Desa Huta Baringin Tb 9. Desa Huta Dangka 10. Desa Huta Padang Sm 11. Desa Huta Pungkut Jae 12. Desa Huta Pungkut Julu 13. Desa Huta Pungkut Tonga 14. Desa Huta Puli 15. Desa Hutarimbaru Sm 16. Desa Manambin 17. Desa Muara Botung 18. Desa Muara Potan 19. Desa Muara Pungkut 20. Desa Muara Siambak 21. Desa Padang Bulan 22. Desa Pagar Gunung 23. Desa Patialo 24. Desa Sabadolok 25. Desa Sayur Maincat 26. Desa Sibio Bio 27. Desa Simandolam 28. Desa Simpantolang Jae 29. Desa Simpantolang Julu 30. Desa Singengu Jae 31. Desa Singengu Julu 32. Desa Sopo Sorik 33. Desa Tambang Bustak 34. Desa Tobang 35. Desa Ujung Marisi 36. Desa Usor Tolang

3.3. Sarana – sarana Puskesmas