10
2. Kegagalan keuangan financial failure
Kegagalan keuangan bisa diartikan sebagai insolvensi yang membedakan antara dasar arus kas dan dasar saham. Insolvensi atas dasar arus kas ada dua
bentuk: 1.
Insolvensi teknis technical insolvency. Perusahaan dapat dianggap gagal jika perusahaan, tidak dapat
memenuhi kewajiban pada saat jatuh tempo. Walaupun total aktiva melebihi total utang atau terjadi bila suatu perusahaan gagal memenuhi
salah satu atau lebih kondisi dalam ketentuan hutangnya seperti rasio aktiva lancar terhadap utang lancar yang telah ditetapkan atau rasio
kekayaan bersih terhadap total aktiva yang disyaratkan. Insolvensi teknis juga terjadi bila arus kas tidak cukup untuk memenuhi
pembayaran bunga pembayaran kembali pokok pada tangga tertentu. 2.
Insolvensi dalam pengertian kebangkrutan. Pengertian ini kebangkrutan didefinisikan dalam ukuran sebagai
kekayaan bersih negatif dalam neraca konvensional atau nilai sekarang dari arus kas yang diharapkan lebih kecil dari kewajiban.
2.1.2 Laporan Keuangan
Laporan keuangan adalah produk manajemen dalam rangka mempertanggungjawabkan stewardship penggunaan sumber daya dan sumber
dana yang dipercayakan kepadanya Syahyunan, 2013:25.
11
Menurut Djarwanto 2004, laporan keuangan dapat dipakai sebagai alat untuk berkomunikasi dengan pihak-pihak berkepentingan dengan data keuangan
perusahaan. Menurut IAI 2009 : 27, laporan keuangan merupakan bagian dari proses
pelaporan keuangan. Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan posisi keuangan yang dapat disajikan dalam
berbagai cara seperti misalnya sebagai laporan arus kas atau laporan arus dana, catatan-cacatan dan bagian integral dari laporan keuangan.
Dalam Standart Akuntansi keuangan 2002 dijelaskan bahwa karakteristik kualitatif merupakan ciri khas yang membuat informasi dalam laporan keuangan
berguna bagi pemakai. Terdapat empat karakteristik kualitatif pokok yaitu :
1. Mudah dipahami
Kualitas penting informasi yang ada dalam laporan keuangan adalah kemudahannya untuk dapat dipahami oleh pemakai atau penggunanya.
Maksudnya adalah pemakai di asumsikan memiliki pengetahuan yang cukup mengenai aktivitas ekonomi dan bisnis, akuntansi serta kemauan untuk
mempelajari informasi dari laporan keuangan yang terkandung di dalamnya dengan wajar.
2. Relevan
Informasi harus relevan untuk memenuhi kebutuhan pemakai dalam proses pengambilan keputusan. Informasi dari laporan keuangan dikatakan
memiliki kualitas yang relevan jika dapat mempengaruhi keputusan ekonomi pemakai dengan membantu mereka mengevaluasi peristiwa masa lalu, masa
12
kini dan masa depan, menegaskan atau mengkoreksi hasil evaluasi mereka di masa lalu.
3. Keandalan
Informasi dikatakan handal yaitu informasi harus bebas dari pengertian yang menyesatkan, kesalahan material, dan dapat diandalkan pemakainya
sebagai penyajian yang tulus dan jujur dari yang seharusnya di sajikan atau yang secara wajar di harapkan dapat disajikan.
4. Dapat dibandingkan
Pemakai harus dapat membandingkan laporan keuangan perusahaan antar periode untuk mengidentifikasi kecenderungan trend posisi dan
kinerja keuangan dari perusahaan tersebut. Pemakai harus juga dapat memperbandingkan laporan keuangan antar perusahaan untuk mengevaluasi
posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan secara relative agar pemakai betul-betul mengetahui hasil perbandingan dan perubahan laporan
keuangan perusahaan yang di bandingkan tersebut.
2.1.3 Analisis Laporan Keuangan