53
c. Pengaruh profitabilitas ROA X3 terhadap financial distress
Y
Profitabilitas menunjukkan koefisien regresi negatif 2,989 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,001 lebih kecil dari α =5. Karena
tingkat signifikansi lebih kecil dari α =5, artinya Ho ditolak dan Ha diterima atau profitabilitas memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
financial distress. Profitabilitas merupakan keuntungan dari setiap operasi
perusahaan. Profitabilitas memiliki koefisien regresi positif yang berarti bahwa bila profitabilitas perusahaan meningkat, kemungkinan
perusahaan mengalami financial distress akan menurun. Hal itu dikarenakan kemampuan memperoleh laba perusahaan yang semakin
tinggi akan mempengaruhi kondisi keuangan yang baik sehingga tidak akan terjadi financial distress.
Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian Andre 2013, Baimwera dan Muriuki 2014, dan Al-khatib dan al-Horani 2012
tetapi tidak mendukung penelitian yang dilakukan oleh Almilia dan Kristijadi 2003.
d. Pengaruh Growth X4 terhadap financial distressY
Growth menunjukkan koefisien regresi negatif 2,989 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,334 lebih besar dari α =5. Karena
tingkat signifikansi lebih besar dari α =5, artinya Ho diterima dan Ha
54
ditolak atau growth tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap financial distress.
Growth merupakan pertumbuhan perusahaan yang diukur dengan prosentase penjualan. Growth yang berpengaruh signifikan terhadap
financial distress yang berarti bahwa pertumbuhan dalam penjualan atau kenaikan penjualan tidak mengurangi kemungkinan perusahaan
tidak mengalami financial distress. Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian Almilia dan
Kristijadi 2003, tetapi tidak mendukung hasil penelitian Baimwera dan Muriuki 2014.
e. Pengaruh rasio keuangan dalam penelitian Altman
RASALT X5 terhadap financial distress Y
RASALT menunjukkan koefisien regresi negatif 27,398 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,070 lebih besar dari α =5. Karena
tingkat signifikansi lebih besarl dari α =5, hipotesis 5 ditolak atau RASALT tidak berpengaruh signifikan terhadap financial distress. Hal
ini berarti rasio keuangan dalam penelitian Altman yang merupakan rasio earning before interest and tax tidak dapat digunakan untuk
menentukan perusahaan mengalami financial distress. Hasil penelitian tidak mendukung hasil penelitian Nugroho dan Mawardi 2012 dan
Maulana 2010.
55
f. Variabel yang paling berpengaruh terhadap financial distress