51
LEV 2,125
1,477 2,068
1 ,150
8,370 PROF
-2,989 ,924
10,474 1
,001 ,050
GRO -,020
,021 ,934
1 ,334
,980 RASALT
-27,398 15,103
3,291 1
,070 ,000
Constant -,630
1,164 ,293
1 ,588
,533 a. Variables entered on step 1: LIK, LEV, PROF, GROWTH, RASALT.
4.3. Hasil Uji Hipotesis
a. Pengaruh likuiditas LIKX1 terhadap financial distressY
Likuiditas menunjukkan koefisien regresi positif sebesar 1,284 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,009 lebih kecil dari α =5.
Karena tingkat signifikansi lebih kecil dari α =5, Ho ditolak dan Ha diterima, artinya likuiditas mempunyai pengaruh yang signifikan
terhadap financial distress. Likuiditas berpengaruh positif terhadap
financial distress, dapat diartikan bahwa semakin tinggi tingkat likuiditas perusahaan manufaktur, maka semakin mempengaruhi
potensi kemungkinan perusahaan mengalami kondisi kesulitan keuangan. Perusahaan yang mempunyai rasio lancar yang tinggi
biasanya diakibatkan oleh dimilikinya oleh aktiva lancar yang tidak diperlukan, sehingga tidak memberikan pendapatan, jumlah dana yang
sangat banyak terbenam dalam bentuk piutang dagang yang mungkin terbukti tidak tertagih. Dampak dengan terbuktinya piutang dagang
yang tidak tertagih, menyebabkan perusahaan tidak mampu membayar kewajiban dalam jangka pendek dengan menggunakan aktiva lancarnya,
sehingga akan mempengaruhi potensi perusahaan untuk mengalami
52
kesulitan keuangan financial distress Gamayuni, dalam Triwahyuningtyas, 2012:12.
Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian Al-khatib dan Al- Horani 2012, dan Almilia dan Kristijadi 2003, tetapi tidak
mendukung hasil penelitian Andre 2013, dan Baimwera dan Muriuki 2014.
b. Pengaruh leverage LEVX2 terhadap ekuitas terhadap
financial distress Y
Leverage menunjukkan angka koefisien regresi positif 2,125 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,15 lebih besar dari α =5. Karena
t ingkat signifikansi lebih besar dari α =5, Ho diterima dan Ha ditolak
atau leverage tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap financial distress. Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian
Almilia dan Kritijadi 2003, Al-Kahtib dan Al-Horani 2012 dan Baimwera dan Muriuki 2014, tetapi tidak mendukung hasil penelitian
Andre2013. Penjelasan tersebut dapat diartikan bahwa semakin besar tingkat
leverage yang dimiliki perusahaan, maka justru tidak mempengaruhi kemungkinan perusahaan mengalami financial distress. Leverage
menunjukan seberapa besar aset perusahaan dibiayai oleh hutang. Perusahaan dalam memperoleh sumber dana akan memilih risikonya
kecil dan akan meningkatkan pengelolaan sehingga memperoleh keuntungan yang tinggi.
53
c. Pengaruh profitabilitas ROA X3 terhadap financial distress