Uji Normalitas Data Uji Multikolineritas

Regression Standardized Residual 2 1 -1 -2 Regression Standardized Residual 7 6 5 4 3 2 1 F re q u en cy Mean = 2.97E-15 Std. Dev. = 0.955 N = 35 Dependent Variable: Prestasi Kerja Histogram Model regresi linier berganda dapat disebut sebagai model yang baik jika model tersebut memenuhi asumsi normalitas data dan terbebas dari asumsi-asumsi klasik statistik, baik itu multikolineritas, autokorelasi, dan heteroskesdastisitas.

a. Uji Normalitas Data

Uji normalitas data ini bertujuan untuk mengetahui distribusi data dalam variabel yang akan digunakan dalam penelitian. Data yang baik dan layak digunakan dalam penelitian adalah data yang memiliki distribusi normal. Data pada variabel yang baik adalah data yang memiliki bentuk kurva dengan kemiringan seimbang dari sisi kiri dan kanan, atau tidak condong ke kiri ataupun ke kanan, melainkan ke tengah dengan bentuk seperti lonceng, dengan nilai skewness mendekati 0 Gambar 4.1. Sedangkan output kurva Normal P-Plot Gambar 4.2 menunjukkan distribusi dari titik-titik data faktor dalam hal mempengaruhi prestasi kerja seperti konflik kerja, beban kerja, dan waktu kerja menyebar di sekitar garis diagonal dan penyebaran titik- titik data searah dengan garis diagonal. Adapun output kurva normal terdapat dalam Gambar 4.1 dan Gambar 4.2 . Gambar 4.1 Histogram Sumber: Pengelolahan SPSS 2010 Universitas Sumatera Utara Gambar 4.2 Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual Sumber: Pengelolahan SPSS 2010 Gambar 4.1 dan Gambar 4.2 menunjukkan pendistribusian data penelitian tersebut telah memenuhi uji normalitas data. Dengan kata lain, data faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi kerja konflik kerja, beban kerja, dan waktu kerja memiliki kecendrungan berdistribusi normal.

b. Uji Multikolineritas

Menurut Nugroho 2005:58, uji multikolineritas diperlukan untuk mengetahui ada tidaknya variabel independent yang memiliki kemiripan dengan variabel independent yang lain dalam satu model. Deteksi multikolineritas pada suatu model dapat dilihat dari nilai Variance Inflation Factor VIF tidak lebih dari 10 dan nilai Tolerance tidak kurang dari 0,1, maka model dapat dikatakan terbebas dari multikolineritas. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 4.12. 1.0 0.8 0.6 0.4 0.2 0.0 1.0 0.8 0.6 0.4 0.2 0.0 E x p e c te d C u m P ro b Dependent Variable: Prestasi_Kerja Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual Universitas Sumatera Utara Tabel 4.12 Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF 1 Constant 19.808 4.224 4.689 .000 Konflik_Kerja .321 .112 .419 2.857 .008 .600 1.666 Beban_Kerja .378 .152 .283 2.480 .019 .992 1.008 Waktu_Kerja .443 .161 .405 2.757 .010 .599 1.670 a Dependent Variable: Prestasi_Kerja Sumber: Pengelolahan SPSS 2010 Hasil uji melalui Variance Inflation Factor VIF pada hasil pengolahan SPSS, masing-masing variabel independent memiliki VIF tidak lebih dari 10 dan nilai Tolerance tidak kurang dari 0,1. maka dapat dinyatakan model regresi linear berganda tersebut terbebas dari asumsi klasik dan dapat digunakan dalam penelitian.

c. Uji Autokorelasi