anak adalah contoh masalah hubungan yang menciptakan stress bagi para karyawan, yang lalu terbawa sampai ke tempat kerja. Robbins,2007:372.
2. Dampak Stres Kerja Terhadap Perusahaan
Sebuah organisasi atau perusahaan dapat dianalogikan sebagai tubuh manusia. Jika salah satu dari anggota tubuh itu terganggu, maka akan menghambat
keseluruhan gerak, menyebabkan seluruh tubuh merasa sakit dan menyebabkan individunya tidak dapat berfungsi secara normal. Demikian pula
jika banyak di antara karyawan di dalam organisasi mengalami stress kerja, maka produktivitas dan kesehatan organisasi itu akan terganggu. Jika stress
yang dialami oleh organisasi atau perusahaan tidak kunjung selesai, maka sangat berpotensi mengundang penyakit yang lebih serius. Bukan hanya
individu yang bisa mengalami penyakit, organisasi pun dapat memiliki apa yang dinamakan Penyakit Organisasi.
Beberapa dampak negatif yang ditimbulkan oleh stress kerja dapat berupa: a. Terjadi kekacauan, hambatan baik dalam manajemen maupun operasional
kerja b. Mengganggu kenormalan aktivitas kerja
c. Menurunkan tingkat produktivitas d. Menurunkan pemasukan dan keuntungan perusahaan. Kerugian finansial
yang dialami perusahaan karena tidak imbangnya antara produktivitas dengan biaya yang dikeluarkan untuk membayar gaji, tunjangan, dan fasilitas lainnya.
Banyak karyawan yang tidak masuk kerja dengan berbagai alasan, atau pekerjaan tidak selesai pada waktunya karena kelambanan atau pun karena
banyaknya kesalahan yang berulang.
3. Dampak Stres Kerja Terhadap Karyawan
Universitas Sumatera Utara
Dampak stress kerja bagi individu adalah munculnya masalah-masalah yang berhubungan dengan kesehatan, psikologis dan interaksi interpersonal. Orang
yang sedang stres akan lebih sensitif dibandingkan orang yang tidak dalam kondisi stres. Oleh karena itulah, sering terjadi salah persepsi dalam membaca
dan mengartikan suatu keadaan, pendapat atau penilaian, kritik, nasihat, bahkan perilaku orang lain. Stres kerja menyebabkan terjadinya ketegangan
dan konflik antara pihak karyawan dengan pihak manajemen. Tingginya sensitivitas emosi berpotensi menyulut pertikaian dan menghambat kerja sama
antara individu satu dengan yang lain. 4.
Kiat Menghadapi Stres
Stres bukan sesuatu yang tidak bisa dihindari. Beberapa kiat yang ditawarkan
dalam menghadapi stres antara lain:
a. Berpikir positif, dengan selalu berpikir positif setiap tekanan dalam pekerjaan akan dihadapi dengan optimistik dan bukan pesimistik.
b. Relaksasi, dengan relaksasi pikiran dan hati akan lebih rilkes dalam menghadapi tekanan. Berjalan sekitar kantor, menarik napas dalam-dalam,
mendengarkan musik bahkan bercanda dengan rekan kerja merupakan relaksasi yang dilakukan setiap saat tanpa harus memakan waktu kerja.
c. Keseimbangan antara urusan rumah tangga dan urusan pekerjaan dengan menjaga keseimbangan problema rumah tangga dan problema pekerjaan maka
seseorang berpeluang menurunkan tekanan pada diri seseorang. d. Manajemen waktu, dengan mengalokasikan waktu kerja dan menetapkan
skala prioritas diharapkan dapat mengurangi tekanan pekerjaan terutama saat volume pekerjaan banyak dan sedang ada deadline.
Universitas Sumatera Utara
e. Pengambilan jarak terhadap emosi, bersikap emosi adalah hal yang manusiawi namun emosi haruslah proporsional. Dalam keadaan tertekan
seseorang mudah mengumbar emosi, hal inilah yang sepatutnya dihindari.
C. Prestasi Kerja 1. Pengertian Prestasi Kerja
Prestasi kerja adalah suatu hasil kerja yang dicapai seseorang dalam
melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya yang didasarkan atas kecakapan, pengalaman, dan kesungguhan serta waktu. Prestasi kerja
merupakan gabungna dari tiga faktor penting, yaitu kemampuan dan minat seorang pekerja, kemampuan dan penerimaan atas penjelasan delegasi tugas,
serta peran dan tingkat motivasi seorang pekerja. Semakin tinggi ketiga faktor di atas, semakin besarlah prestasi kerja karyawan bersangkutan Hasibuan,
2008:94 .
2. Penilaian Prestasi Kerja Karyawan