e. Pengambilan jarak terhadap emosi, bersikap emosi adalah hal yang manusiawi namun emosi haruslah proporsional. Dalam keadaan tertekan
seseorang mudah mengumbar emosi, hal inilah yang sepatutnya dihindari.
C. Prestasi Kerja 1. Pengertian Prestasi Kerja
Prestasi kerja adalah suatu hasil kerja yang dicapai seseorang dalam
melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya yang didasarkan atas kecakapan, pengalaman, dan kesungguhan serta waktu. Prestasi kerja
merupakan gabungna dari tiga faktor penting, yaitu kemampuan dan minat seorang pekerja, kemampuan dan penerimaan atas penjelasan delegasi tugas,
serta peran dan tingkat motivasi seorang pekerja. Semakin tinggi ketiga faktor di atas, semakin besarlah prestasi kerja karyawan bersangkutan Hasibuan,
2008:94 .
2. Penilaian Prestasi Kerja Karyawan
Penilaian prestasi kerja karyawan adalah suatu evaluasi penilaian terhadap unjuk kerja performance pegawai dalam melaksanakan tugas pekerjaannya
pada periode tertentu. Penilaian prestasi kerja karyawan merupakan tugas penting untuk dilakukan oleh seorang manajer atau pimpinan. Walaupun
demikian, pelaksanaan prestasi kerja yang objektif bukanlah tugas yang sederhana. Penilaian harus dihindarkan adanya “like dan dislike” dari penilai,
agar objektivitas penilaian dapat terjaga. Kegiatan penilaian ini penting, karena dapat digunakan untuk memperbaiki keputusan-keputusan personalia
dan memberikan umpan balik kepada karyawan tentang prestasi kerja mereka.
Universitas Sumatera Utara
3. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Kerja.
Menurut Mangkunegara 2000:67 ada dua faktor yang mempengaruhi pencapaian prestasi kerja yaitu:
a. Faktor Kemampuan Secara psikologis, kemampuan ability karyawan yang terdiri dari
kemampuan potensial IQ dan kemampuan reality knowledge+skill. Artinya, karyawan yang memiliki IQ di atas rata-rata 110-120 dengan
pendidikan yang memadai untuk jabatannya dan terampil dalam mengerjakan pekerjaan sehari-hari, maka ia akan lebih mudah mencapai kinerja yang
diharapkan. Oleh karena itu, karyawan perlu ditempatkan pada pekerjaan yang sesuai dengan keahliannya the right man in the right place, the right man on
the right job. b. Faktor Motivasi
Motivasi terbentuk dari sikap attitude seorang karyawan yang menghadapi situasi situation kerja. Motivasi merupakan kondisi yang
menggerakkan diri karyawan yang terarah untuk mencapai tujuan organisasi tujuan kerja.
Sikap mental merupakan kondisi mental yang mendorong diri karyawan untuk mencapai prestasi kerja secara maksimal. Sikap mental
seorang karyawan harus sikap mental yang siap secara psikofisik siap secara mental, fisik, tujuan, dan situasi. Artinya, seorang karyawan harus siap
mental, mampu secara fisik, memahami tujuan utama dan target kerja yang akan dicapai, mampu memanfaatkan dan menciptakan situasi kerja.
4. Faktor-Faktor yang mempengaruhi penilaian prestasi kerja