horizontal adalah sejauh mana peraturan perundang-undangan yang mengatur pelbagai bidang itu mempunyai hubungan fungsional secara konsisten.
1. Tipe atau Jenis Penelitian
Penelitian ini bersifat deskriftif analitis. Tujuan penelitian deskriptif adalah menggambarkan secara tepat, sifat individu, suatu gejala, keadaan atau
kelompok tertentu.
56
Deskriptif analitis berarti bahwa penelitian ini menggambarkan suatu peraturan hukum dalam konteks teori-teori hukum
dan pelaksanaanya, serta menganalisis fakta secara cermat tentang Penegakan Peraturan Keimigrasian Dalam Mencegah Masuknya Imigran
Ilegal Ke Indonesia.
2. Pendekatan Masalah
Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan perundang-undangan statute approach. Penelitian ini menggunakan pendekatan tersebut karena
yang akan diteliti adalah berbagai aturan hukum yang menjadi fokus sekaligus tema sentral suatu penelitian.
57
Analisis hukum yang dihasilkan oleh suatu penelitian hukum normatif yang menggunakan pendekatan perundang-
undangan, akan menghasilkan suatu penelitian yang akurat. Pendekatan tersebut melakukan pengkajian peraturan perundang-undangan yang
56
Koentjaraningrat, Metode-Metode Penelitian Masyarakat, Jakarta: Prenada Media, 1997, hal. 42.
57
Johnny Ibrahim, Op.cit., hal 302.
Universitas Sumatera Utara
berhubungan dengan Penegakan Peraturan Keimigrasian Dalam Mencegah Masuknya Imigran Ilegal Ke Indonesia.
3. Sumber Data Penelitian
Sumber-sumber penelitian dapat dibedakan menjadi sumber-sumber penelitian yang berupa bahan-bahan hukum primer, bahan-bahan hukum
sekunder, bahan hukum tersier , yang digunakan dalam penelitian ini. a.
Bahan Hukum Primer terdiri dari: Bahan hukum primer merupakan bahan hukum yang bersifat
autoritatif, artinya mempunyai otoritas. Terdiri dari perundang- undangan, catatan-catatan resmi atau risalah dalam pembuatan
perundang-undangan dan putusan-putusan hakim. Badan hukum primer yang otoritasnya di bawah undang-undang adalah peraturan
pemerintah, peraturan presiden atau peraturan suatu badan hukum atau lembaga negara. Putusan pengadilan merupakan konkretitasi
dari perundang-undangan. b.
Bahan Hukum Sekunder: Berupa semua publikasi tentang hukum yang bukan merupakan
dokumen- dokumen resmi. Publikasi tentang hukum meliputi buku- buku teks, kamus- kamus hukum, jurnal-jurnal hukum dan komentar-
komentar atas putusan pengadilan. Bahan hukum sekunder terutama adalah buku teks karena buku teks berisi mengenai prinsip-prinsip
Universitas Sumatera Utara
dasar ilmu hukum dan pandangan-pandangan klasik para sarjana yang mempunyai klasifikasi tinggi.
58
c. Bahan hukum tersier:
Berupa bahan hukum penunjang yang memberi petunjuk dan penjelasan terhadap bahan hukum sekunder seperti kamus umum,
kamus hukum, kamus kesehatan, majalah dan jurnal ilmiah.
59
Jadi penelitian ini menggunakan bahan hukum primer, sekunder dan tertier sebagai sumber penelitian.
4. Teknik Pengumpulan Data