dan juga masalah klasik yaitu permodalan. Kita harus melihat ini sebagai masalah yang harus kita pecahkan bersama. Karena kita tidak ingin selamanya terpuruk
di dalam krisis yang sudah lebih dari 5 tahun melanda negeri kita.
2.7. Pengembangan Wilayah
Sejak memasuki era baru melalui pemberlakuan Undang-Undang Penataan Ruang UUPR No. 262007, penataan ruang bertujuan untuk mewujudkan ruang
yang aman, nyaman, produktif, dan berkelanjutan. Sebagai upaya mencapai tujuan tersebut, diperlukan adanya kebijakan dan strategi nasional yang menjadi acuan bagi
para stakeholder terkait dalam melaksanakan tugas penyelenggaraan penataan ruang sesuai dengan kewenangan dan tanggung jawabnya. Demikian sambutan Direktur
Jenderal Penataan Ruang Departemen PU yang dibacakan Direktur Penataan Ruang Nasional, Iman Soedradjat dalam workshop Kebijakan dan Strategi Nasional
Penyelenggaraan Penataan Ruang, Jakarta 1512. Iman Soedradjat mengungkapkan, percepatan penyelesaian peraturan
pelaksana UUPR dan Peraturan Daerah sebagai operasionalisasi UU No. 262007 merupakan isu strategis yang perlu mendapat perhatian dalam fungsi pengaturan. Saat
ini, dari 18 Peraturan Pemerintah PP yang dimanatkan dalam UUPR, hanya satu yang telah selesai yaitu PP No. 262008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah
Nasional. Sedangkan Rancangan PP Penyelenggaraan Penataan Ruang sedang dilakukan pembahasan dan menjadi salah satu target penyelesaian dalam program
Universitas Sumatera Utara
100 hari. “Sehingga diperlukan percepatan penyelesaian peraturan pelaksana tersebut agar dapat segera menjadi acuan penyelenggaraan penataan ruang”, tegas Iman.
Penguatan kelembagaan serta peningkatan koordinasi lintas wilayah dan lintas sektor dalam penyelenggaraan penataan ruang nasional merupakan isu strategis dalam
fungsi pembinaan. Penataan Ruang sebagai bidang yang memiliki keterkaitan dengan sektor lainnya membutuhkan kesepahaman dan konsensus di antara pemangku
kepentingan, imbuh Iman. Iman menambahkan, pada fungsi pelaksanaan, poin penting yang perlu
mendapat perhatian adalah menjadikan Rencana Tata Ruang RTR sebagai matra spasial pembangunan wilayah. RTR akan ditempatkan sebagai payung pelaksanaan
pembangunan wilayah, sehingga pembangunan yang dilakukan oleh berbagai sektor dapat memberikan hasil yang optimal bagi pertumbuhan wilayah. Sedangkan untuk
fungsi pengawasan, perlunya penegakan hukum di bidang penataan ruang sebagai upaya meminimalisasi penyimpangan yang terjadi.
“ Isu-isu strategis tersebut menjadi acuan perumusan Kebijakan dan Strategi
Nasional Penyelenggaraan Penataan Ruang KSNPPR yang tengah disusun saat ini. Nantinya, diharapkan KSNPPR dapat menjadi jawaban atas kondisi yang
berkembang saat ini sehingga tujuan penataan ruang yang dicita-citakan dapat terwujud,” ujar Iman.
Universitas Sumatera Utara
2.8. Kebijakan Umum Pengembangan Wilayah