Kebijakan Umum Pengembangan Wilayah

2.8. Kebijakan Umum Pengembangan Wilayah

Dari berbagai teorimodel yang telah diuraikan terdahulu akan dicoba untuk menyimpulkan langkah-langkahkebijakan yang perlu ditempuh oleh seorang kepala daerahperencanaan pembangunan daerah untuk dapat meningkatkan pendapatan masyarakat di daerahnya, yang secara umum berarti meningkatkan perekonomian daerah tersebut. Langkah-langkah itu dapat dirumuskan sebagai berikut: 1. Sejalan dengan teori basis ekspor, perlu didorong pertumbuhan dari sektor-sektor yang hasil produksinya dapat dijual ke luar daerah atau mendatangkan uang dari luar daerah, terutama ekspor ke luar negeri. Sebetulnya usaha untuk menjual suatu produk ke luar daerah tidak mudah. Apabila daerah lain juga menghasilkan produk yang sama, daerah itu harus mampu menghasilkan produk dengan kualitas yang lebih baik atau minimal sama tetapi dengan harga pokok yang lebih rendah efisien. Hal sama juga berlaku untuk pemberian jasa yang bias mendatangkan pelangganuang dari luar daerah, misalnya pariwisata. Sebagai akibat krisis ekonomi, banyak masyarakat golongan bawah yang terpaksa dibantu oleh pemerintah. Adapun bantuan yang bersifat materi diberi jatah beras dengan harga subsidi, tetapi ada juga dalam bentuk penyediaan lapangan kerja sementara dan bantuan modal kepada pengusaha kecil dan menengah UKM. Sesuai dengan teori basis bagi bantuan penyediaan lapangan kerja sementara, dan bantuan modal UKM, harus diarahkan ke sektor basis ekspor dan bukan ke sektor pelayanan, dampak penggandanya bersifat jangka Universitas Sumatera Utara pendek dan tidak membuat volume kegiatan ekonomi bertambah secara permanen. Unit usaha yang dibantu memang berkembang, tetapi dengan korban unit usaha sejenis lainnya yang tidak dibantu. Hal ini juga terjadi apabila banyak masyarakat yang berusaha di sektor pelayanan dagang kecil-kecilanjasa karena sulitnya mencari lapangan kerja di sektor riil. Apabila jumlah usaha bertambah tetapi daya beli total tidak naik, pendapatan rata-rata per unit usaha menjadi menurun. Apabila bantuan itu ditujukan ke sektor basis, akan tercipta efek pengganda. Hal itu karena unit usaha basis yang dibantu dan beberapa unit usaha pelayanan akan berkembang, tetapi tidak ada unit usaha yang dirugikan menurun volume kegiatannya. 2. Sejalan dengan teori Harrod-Domar, harus diperhatikan produk yang hanya dipakai untuk memenuhi kebutuhan lokal. Sebaiknya produk ini juga diusahakan agar bisa diekspor, misalnya dengan peningkatan mutu, perbaikan jalur pemasaran, atau penyediaan volume dalam jumlah ekonomis untuk dipasarkan ke luar daerah, akan tetapi apabila usaha untuk menembus pasar ekspor masih belum memungkinkan, peningkatan produksi untuk komoditi itu tidak perlu didorong melebihi kebutuhan lokal karena untuk menurunkan harga dan merugikan produsen. Bisa jadi bahan baku menjadi mahal, seperti pakan itik pada saat dikembangkan ternak itik, dengan dana IDT Inpres Desa Tertinggal atau bantuan kredit pada pengrajin sepatu yang akhirnya macet karena produksi meningkat tetapi pasar tidak berkembang. Ada baiknya beberapa sektor didorong Universitas Sumatera Utara secara bersamaan secara sedikit-sedikit. Apabila semua sektor berkembang secara seimbang, kenaikan produksi akan dapat diserap sektor lainnya. 3. Sejalan dengan teori ekonomi klasik atau Neoklasik, harus diusahakan prasarana dan sarana perhubungan yang baik dan lancar, mempermudah arus keluar masuk orang dan barang, serta perbaikan arus komunikasi dan penyebarluasan informasi. Diusahakan untuk memenuhi asumsi dasar yang terdapat pada teori Neoklasik yaitu pasar yang sempurna, baik untuk pasar barang maupun pasar tenaga kerja. 4. Sejalan dengan model interregional perlu diusahakan masuknya dana investasi dari pemerintah pusat atau luar negeri sebanyak banyaknya ke daerah kita. Hal ini diantara lain dapat ditempuh dengan menawarkan program-program yang bisa dibiayai atau menarik untuk dibiayai. Diusahakan agar banyak kegiatan yang dibiayai pemerintah pusat atau luar negeri yang berdomisili di daerah itu. Selain memancing dana-dana pemerintah maka investasi swasta juga harus dirayu baik investasi pengusaha lokal, pengusaha luar daerah atau pengusaha luar negeri. 5. Daerah tetangga yang berkembang tidak perlu dicemburui, tetapi sebaiknya didorong dan dimanfaatkan dengan melihat berbagai kemungkinan untuk menambah ekspor barang atau jasa dari daerah kita ke daerah tersebut. 6. Masyarakat didorong untuk mengkonsumsi produk lokal dan industri didorong untuk lebih banyak memakai komponen lokal tetapi dengan tidak mengorbankan mutu agar mudah memasuki pasar ekspor. Sejalan dengan itu, Universitas Sumatera Utara selain industri yang berorientasi ekspor, industri yang bersifat substitusi impor juga didorong pembangunannya. Perlu diingat bahwa peningkatan produksi hanya bisa berlanjut apabila ada pasar yang menyerap kenaikan produksi. Pasar ini berupa: a. Ekspor, b. Peningkatan konsumsi lokal, dan c. Penurunan impor apabila jenis produksi bersifat import substitution. Konsumsi lokal berbagi atas: a. Konsumsi akhir konsumsi rumah tangga, b. Konsumsi pemerintah, dan c. Dipakai untuk investasi. Konsumsi pemerintah berkaitan dengan belanja pemerintah yang sumbernya adalah pajak yang dikutip dari masyarakat, yang berarti peningkatannya berkaitan dengan kemampuan masyarakat untuk membayar pajak. 7. Dari rumus multiplier, diketahui bahwa tingkat pajak akan mempengaruhi besarnya multiplier regional. Tingkat pajak yang tinggi akan menurunkan multiplier regional, Akan tetapi, di lain sisi diketahui bahwa pajak akhirnya akan menjadi pengeluaran pemerintah dan makin besar pengeluaran pemerintah akan mendorong peningkatan pendapatan regional. Pajak yang dipungut dari masyarakat terbagi atas pajak yang dipungut pemerintah pusat, pajak yang dipungut pemerintah provinsi, dan pajak yang dipungut oleh pemerintah kabupatenkota. Universitas Sumatera Utara 8. Pemilihan jalur cepat dapat mensinergikan perekonomian wilayah. Pemerintah daerah perlu menentukan sektor dan komoditi apa saja yang diperkirakan bisa tumbuh cepat di wilayah tersebut. Sektor dan komoditi itu haruslah basis atau punya prospek untuk dipasarkan ke luar wilayah atau diekspor di masa yang akan datang dan dapat dikembangkan secara besar besaran atau volume produksinya memenuhi syarat untuk diekspor. Sektor itu perlu didorong, dikembangkan, dan disinergikan dengan sektor-sektor lain yang terkait. Beberapa sektor kegiatan dikatakan bersinergi apabila pertumbuhan salah satu sektor akan mendorong sektor lain untuk tumbuh, sedemikian rupa sehingga terdapat dampak pengganda yang cukup berarti. Langkah ini akan mempercepat pertumbuhan ekonomi wilayah. 9. Pentingnya menarik investor untuk menanamkan modalnya di wilayah kita. Pertumbuhan ekonomi bersumber dari tiga hal, yaitu investasi, perbaikan metode kerja, dan peningkatan kerajinan atau jam kerja. Kegiatan investasi dapat berupa investasi untuk kegiatan baru ataupun perluasan dari usaha yang telah ada. Hal ini sekaligus akan menambah lapangan pekerja. Perbaikan metode kerja adalah usaha-usaha yang membuat faktor-faktor produksi yang sama atau bernilai sama, mampu meningkatkan produksi dengan cara inovasi. 10. Sebetulnya apa yang diuraikan hingga saat ini adalah yang berkaitan dengan rencana pengembangan fisik dan struktur perekonomian. Perlu diingat bahwa pengembangan perekonomian, baik nasional maupun regional banyak ditentukan oleh kualitas sumber daya manusia yang mengambil peran dalam gerak Universitas Sumatera Utara perekonomian. Sejalan dengan itu langkah-langkah untuk memperbaiki mutu SDM perlu terus digalakkan, Mutu SDM dapat dibagi dalam dua aspek, yaitu aspek keahlianketerampilan dan aspek moralmental. Aspek keahlian keterampilan dapat ditingkatkan melalui pendidikanpelatihan dan aspek moralmental sebetulnya lebih menentukan dalam menjamin pertumbuhan ekonomi, tetapi usaha perbaikannya tidak mudah karena menyangkut motivasi dan nilai. 11. Setan adalah sumber kemiskinan. Demikianlah bunyi terjemahan dari salah satu ayat dalam kitab suci suatu agama. Ternyata ayat ini dapat menjelaskan banyak hal mengapa suatu negarawilayah sulit bertumbuh, ekonominya kalah bersaing, sebagian besar masyarakatnya tetap miskin dan banyak terdapat pengangguran. Penulis membuat penafsiran atas ayat ini sebagai berikut, manusia bersekutu dengan setan melalui dua cara. Cara pertama, manusia secara resmi meminta bantuan setan lewat dukun atau orang pandai, misalnya orang tersebut memiliki “kharisma” dalam pergaulan, usaha, atau mendapatkanmempertahankan jabatannya. Cara kedua, manusia itu tidak pernah secara resmi meminta bantuan setan, tetapi dengan cara berfikir dan tindak tanduknya melakukan pekerjaan yang disenangi setan. Cara berfikir dan tindak tanduk yang disenangi setan antara lain malas, ingin mengambil yang bukan haknya, rakus, diskriminatif, iri atas keberhasilan orang lain, berpendirian dan mau menang sendiri, kurang toleransi, lain di mulut Universitas Sumatera Utara lain di hati, senang melanggar aturan yang telah disepakati, tega merugikan orang lain.

2.9. Strategi Pengembangan Sektor-sektor Produksi