29
BAB III METODE PENELITIAN
Peneliti dalam melakukan penelitian membutuhkan sebuah metodelogi, agar penelitian yang dilakukan sistematis dan terorganisir. Muhammad mengatakan
metodelogi, yaitu cara memahami suatu fenomena.
1
Adapun unsur-unsur metodelogi dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
Skema Konseptual 1 Sumber Muhammad 2011 yang sudah dimodifikasi oleh peneliti
1
Muhammad, Metode Penelitian Bahasa, Jogjakarta : Ar-Ruzz Media, 2011, h. 17.
Metodelogi Penelitian
Ancangan
Metode kualitatif
deskriptif
Teknik
Pragmatik Metode
simak Teknik
simak
Teknik Simak Bebas Cakap
Teknik Catat
Kesantunan Berbahasa
Teori Geoffrey
Leech
A. Rancangan Penelitian
Metodelogi dalam penelitian ini terdiri dari tiga aspek, yaitu ancangan, metode, dan teknik penelitian. Ancangan yang digunakan adalah teori pragmatik
yaitu pendekatan penelitian yang ―mengkaji makna dan hubungannya dengan situasi ujaran.”
2
Pendekatan pragmatik ini digunakan berdasarkan pertimbangan beberapa aspek yang perlu diperhatikan dalam berkomunikasi. Saat
berkomunikasi perlu diperhatikan aspek kesantunan, supaya mitra tutur tidak tersinggung. Teori kesantunan yang digunakan adalah teori Geefrey Leech, yang
menyatakan enam maksim kesantunan berbahasa yaitu maksim kebijaksanaan, maksim penerimaan, maksim kerendahan hati, maksim kemurahan, maksim
kemufakatan, dan maksim simpati
B. Metode Penelitian
Metode sangat diperlukan untuk memecahkan masalah-masalah dalam penelitian. Muhammad menyatakan metode merupakan cara yang harus dilakukan
untuk meraih tujuan.
3
Maka perlu metode yang tepat untuk mendapat hasil penelitian yang tepat pula. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu
pendekatan kualitatif deskriptif. Menurut Bogdan dan Taylor yang dikutip oleh Muhammad mendefinisikan ―metode kualitatif sebagai prosedur penelitian yang
menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang atau perilaku yang diamati.”
4
Kemudian menurut Berg, ―penelitian kualitatif ditekankan pada deskripsi objek yang diteliti.”
5
Metode penelitian kualitatif ini dipandang sesuai untuk mengkaji dan menganalisis data secara objektif sesuai
fakta yang ditemukan di dalam teks. Penelitian ini berupaya untuk menganalisis kesantunan berbahasa yang
terdapat dalam naskah drama. Dalam kegiatan penelitian ini penulis menganalisis
2
Geoffrey Leech, Prinsip-Prinsip Pragmatik, terj. The Principles of Pragmatics, oleh M.D.D Oka Jakarta:UI Press 1993, h. 19.
3
Ibid, h. 203.
4
Ibid, h. 30
5
Ibid
data deskriptif berupa kata-kata tertulis yang mematuhi dan melanggar maksim kesantunan berbahasa di dalam naskah drama Umang-Umang karya Arifin C.
Noer melalui dialog-dialog tokoh dalam drama.
C. Ruang Lingkup Penelitian
Ruang lingkup dalam penelitian ini adalah dilaog-dialog yang dianggap mematuhi dan melanggar maksim kesantunan dalam naskah drama Umang-
Umang karya Arifin C. Noer. kesantunan berbahasa terlihat berdasarkan penggunaan bahasa yang digunakan dan konteks yang terjadi saat ujaran
berlangsung. Kesantunan berdasarkan maksim kesantunan yang disampaikan oleh Leech yang terdiri dari enam maksim yaitu maksim kebijaksanaan, maksim
penerimaan, maksim kerendahan hati, maksim kemurahan, maksim kemufakatan, dan maksim simpati.
D. Objek Penelitian
Objek dalam peneltian ini adalah penggalan ujaran dalam naskah drama Umang-Umang karya Arifin C. Noer yang diduga mematuhi dan melanggar
maksim kesantunan. Naskah drama Umang-Umang karya Arifin C. Noer ini terdiri dari tiga babak.
Peneliti membaca, mencermati lalu mencatat ujaran dalam naskah tersebut kemudian menentukan maksimnya berdasarkan makna ujaran
tersebut.
E. Pengumpulan Data
Sugiyono menyatakan bahwa ―teknik Pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah
mendapatkan data.”
6
Dalam penelitian kualitatif ada tiga cara untuk mengumpulkan data, salah satunya yaitu pengumpulan data yang dilakukan
dengan mengamati apa-apa yang diteliti atau metode pengamatan.
7
Metode yang
6
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan RD, Bandung: Alfabeta, 2012, h. 224
7
Muhammad, op. cit., h. 168