Penelitian yang Relevan Kesantunan Berbahasa dalam Naskah Drama Umang-Umang Karya Arifin C. Noer dan Implikasinya terhadap Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia

data deskriptif berupa kata-kata tertulis yang mematuhi dan melanggar maksim kesantunan berbahasa di dalam naskah drama Umang-Umang karya Arifin C. Noer melalui dialog-dialog tokoh dalam drama.

C. Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup dalam penelitian ini adalah dilaog-dialog yang dianggap mematuhi dan melanggar maksim kesantunan dalam naskah drama Umang- Umang karya Arifin C. Noer. kesantunan berbahasa terlihat berdasarkan penggunaan bahasa yang digunakan dan konteks yang terjadi saat ujaran berlangsung. Kesantunan berdasarkan maksim kesantunan yang disampaikan oleh Leech yang terdiri dari enam maksim yaitu maksim kebijaksanaan, maksim penerimaan, maksim kerendahan hati, maksim kemurahan, maksim kemufakatan, dan maksim simpati.

D. Objek Penelitian

Objek dalam peneltian ini adalah penggalan ujaran dalam naskah drama Umang-Umang karya Arifin C. Noer yang diduga mematuhi dan melanggar maksim kesantunan. Naskah drama Umang-Umang karya Arifin C. Noer ini terdiri dari tiga babak. Peneliti membaca, mencermati lalu mencatat ujaran dalam naskah tersebut kemudian menentukan maksimnya berdasarkan makna ujaran tersebut.

E. Pengumpulan Data

Sugiyono menyatakan bahwa ―teknik Pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data.” 6 Dalam penelitian kualitatif ada tiga cara untuk mengumpulkan data, salah satunya yaitu pengumpulan data yang dilakukan dengan mengamati apa-apa yang diteliti atau metode pengamatan. 7 Metode yang 6 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan RD, Bandung: Alfabeta, 2012, h. 224 7 Muhammad, op. cit., h. 168 digunakan dalam penelitian ini adalah metode simak sedangkan teknik yang digunakan yaitu teknik simak bebas cakap dan teknik catat. Metode Simak Metode simak adalah metode yang digunakan untuk memperoleh data dengan melakukan penyimakan terhadap penggunaan bahasa. 8 Menyimak penggunaan bahasa dalam dialog-dialog tokoh dalam naskah drama. Adapun yang dilakukan peneliti dalam prosesnya adalah sebagai berikut: a. Menyimak; dialog-dialog tokoh dalam naskah drama disimak berdasarkan maksim kesantunan yaitu maksim kebijaksanaan, maksim penerimaan, maksim kerendahan hati, maksim kemurahan, maksim kemufakatan, dan maksim simpati. b. Membaca; membaca kembali ujaran dalam naskah drama yang mengandung maksim kesantunan. c. Memahami; memahami dialog tokoh dalam drama Umang-Umang karya Arifin C. Noer berdasarkan maksim kesantunan. Metode ini selanjutnya digunakan secara cermat dengan menggunakan teknik simak bebas cakap dan teknik catat. 1. Teknik simak bebas cakap Pada teknik ini peneliti hanya sebagai pengamat saja. Peneliti menyadap perilaku berbahasa di dalam suatu peristiwa tutur dengan tanpa keterlibatannya dalam peristiwa tutur tersebut. 9 Teknik ini cocok dilakukan dalam penelitian ini karena peneliti tidak terlibat dalam peristwa tutur hanya menjadi pengamat pada objek yang diteliti yaitu naskah drama. Peneliti menyimak dialog-dialog dalam naskah drama Umang-Umang karya Arifin C. Noer, selain itu menyimak mengenai teori kesantunan berbahasa yaitu teori Geofreey Leech dengan cara mempelajari sumber tertulis seperti buku-buku, jurnal dan hasil-hasil penelitian terdahulu. 8 Ibid, h. 194. 9 Mahsun, Metode Penelitian Bahasa, Jakara: PT RahaGrafindo Persada, 2007, h. 243. Kemudian selanjutnya, peneliti mengkaji hubungan kesantunan berbahasa dengan ujaran dan petunjuk laku dalam naskah drama Umang-Umang tersebut untuk dapat memaknai maksim yang terdapat dalam ujaran tersebut. 2. Teknik Catat Teknik catat adalah teknik lanjutan yang dilakukan ketika menerapkan metode simak. 10 Peneliti mencatat semua data yang diperoleh dari objek yang diteliti yaitu naskah drama Umang-Umang karya Arifin C. Noer.

F. Jenis Data

Sumber data primer yang digunakan dalam penelitian ini adalah naskah drama Umang-Umang karya Arifin C. Noer. Identitas naskah drama tersebut adalah: Judul buku : Orkes Madun, Atawa, Madekur dan Tarkeni, Umang-Umang, Sandek Pemuda Pekerja, Ozone, Magma Pengarang : Arifin C. Noer Penerbit : Pustaka Firdaus Cetakan : pertama tahun 2000 Tebal : 812 halaman ISBN 979-541-119-5

G. Analisis Data

Setelah data terkumpul, data dianalisis dengan menggunakan metode padan. Menurut Sudaryanto dalam Muhammad, metode padan adalah metode analisis data yang alat penentunya berada di luar, terlepas dan tidak menjadi bagian dari bahasa yang bersangkutan atau diteliti. 11 Yang dipadankan dalam penelitian ini adalah segala keadaan yang melingkupi terjadinya komunikasi yang sifatnya luar kebahasaan. Teknik yang digunakan adalah teknik pilah unsur penentu. Menurut Sudaryanto dalam Muhammad teknik pilah unsur penentu merupakan teknik pilah di mana alat yang digunakan adalah daya pilah bersifat mental yang dimiliki oleh peneliti sendiri, mengandalkan intuisi dan menggunakan pengetahuan teoritis. 12 Daya pilah dalam teknik ini menggunakan daya pilah pragmatik atau disebut 10 Ibid, h. 93 11 Muhammad, op. cit., h. 234. 12 Ibid, h. 239. metode padan pragmatik, adalah metode padan yang alat penentunya mitra tutur. Metode ini mengidentifikasi satuan bahasa menurut reaksi akibat yang terjadi. Ketika memilah data yang disediakan berdasarkan alat penentu ada teknik lanjutannya. Teknik lanjutan menggunakan teknik hubung banding menyamakan. Menyamakan diantara satuan-satuan bahasa yang ditentukan identitasnya.

H. Pelaksanaan Penelitian

Pelaksanaan penelitian adalah langkah-langkah atau urutan-urutan yang harus dilalui atau dikerjakan dalam suatu penelitian. Adapun langkah-langkah pelaksanaan penelitian sebagai berikut: 1. Mengumpulkan teori-teori mengenai pragmatik 2. Membaca dengan cermat naskah drama Umang-Umang karya Arifin C. Noer. 3. Menetapkan naskah drama Umang-Umang sebagai objek penelitian dengan fokus kesantunan berbahasa menggunakan teori Geoffrey Leech. 4. Membaca ulang dengan cermat naskah drama Umang-Umang untuk menemukan maksim kesantunan yang terdapat di dalam naskah tersebut dan implikasinya terhadap pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia di SMP. 5. Mengumpulkan data yang mematuhi dan melanggar maksim kesantunan. 6. Mendeskripsikan dan menganalisis data yang mematuhi dan melanggar maksim kesantunan berdasarkan maksim kebijaksanaan, maksim penerimaan, maksim kemurahan, maksim kerendahan hati, maksim kecocokan, dan maksim simpati. 7. Menyimpulkan hasil keseluruhan penelitian.

Dokumen yang terkait

Perilaku Mayarakat Urban dalam Drama Mega,Mega Karya Arifin C. Noer dan Implikasinya pada Pembelajaran Sastra di SMA

14 70 139

Pandangan Hidup Tokoh Waska dalam Naskah Drama Umang-umang atawa Orkes Madun II dan Implikasinya terhadap Pembelajaran Sastra

11 138 109

KESANTUNAN BERBAHASA DALAM NASKAH DRAMA BILA MALAM BERTAMBAH MALAM KARYA PUTU WIJAYA DAN IMPLIKASINYA PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SMA

12 109 94

Orientasi Masa Depan Tokoh Remaja dalam Naskah Lakon AAIIUU Karya Arifin C. Noer dan Implikasinya pada Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia di Sekolah Menengah Atas (SMA) Kelas XII

0 20 163

ANALISIS PERCAKAPAN TERHADAP DRAMA KAPAI-KAPAI KARYA ARIFIN C. NOER

1 8 16

CITRAAN DALAM NASKAH DRAMA MATAHARI DI SEBUAH JALAN Citraan Dalam Naskah Drama Matahari Di Sebuah Jalan Kecil Karya Arifin C Noer : Kajian Stilistika Dan Makna Yang Terkandung Di Dalamnya Serta Implementasinya Dalam Pembelajaran Bahasa Dan Sastra Di SMA.

0 3 13

CITRAAN DALAM NASKAH DRAMA MATAHARI DI SEBUAH JALAN Citraan Dalam Naskah Drama Matahari Di Sebuah Jalan Kecil Karya Arifin C Noer : Kajian Stilistika Dan Makna Yang Terkandung Di Dalamnya Serta Implementasinya Dalam Pembelajaran Bahasa Dan Sastra Di SMA.

1 9 20

RESISTDALAM Resistensi Arifin C. Noer Terhadap Kondisi Sosial Dalam Naskah Drama Aa-Ii-Uu: Analisis Sosiologi Sastra.

0 2 11

PENDAHULUAN Resistensi Arifin C. Noer Terhadap Kondisi Sosial Dalam Naskah Drama Aa-Ii-Uu: Analisis Sosiologi Sastra.

2 14 13

RESISTENSI ARIFIN C. NOER TERHADAP KONDISI SOSIAL DALAM NASKAH DRAMA Aa – Ii – Uu: ANALISIS SOSIOLOGI SASTRA Resistensi Arifin C. Noer Terhadap Kondisi Sosial Dalam Naskah Drama Aa-Ii-Uu: Analisis Sosiologi Sastra.

0 4 18