Etiologi Klasifikasi Abortus ABORTUS .1. Definisi Abortus

6 22 minggu 500 gram Abortus 22 – 28 minggu 500 – 100 gram Partus Immaturus 28 – 37 minggu 1000 gram – 2500 gram Partus praematurus 37 – 42 minggu 2500 gram – 4500 gram Partus a’terme matures 42 minggu 4500 gram Partus serotinus Sumber : Bag. Obstetri Ginekologi Unpad Bandung, 1981 Adapun batasan usia janin kala kehidupan menurut Badan Kesehatan Dunia WHO dapat dibagi menjadi: 1. Abortus yaitu usia kehamilan kurang dari 20 minggu dan berat janin kurang dari 1000 gram. 2. Immatur, yaitu usia kehamilan berkisar antara 20-28 minggu dengan berat berkisar antara 1000-2500 gram. 3. Prematur adalah usia kehamilan berkisar antara 28-32 minggu dengan berat antara 2500-3500 gram. 4. Matur, usia bayi 32 minggu. 5. Postmatur, usia bayi lebih dari 32 minggu.

2.1.2. Etiologi

Penyebab abortus early pregnancy loss bervariasi dan sering diperdebatkan. Umumnya lebih dari satu penyebab. Penyebab terbanyak diantaranya adalah sebagai berikut: 12  Faktor genetik. Translokasi parental keseimbangan genetik o Mendelian o Multifaktor o Robertsonian o Resiprokal 7  Kelainan kongenital uterus o Anomali duktus mulleri o Septum uterus o Uterus bikornis o Inkompetensi serviks uteri o Mioma uteri o Sindroma Asherman  Autoimun o Aloimun o Mediasi imunitas humoral o Mediasi imunitas seluler  Defek fase luteal o Faktor endokrin eksternal o Antibodi antitiroid hormon o Sintesis LH yang tinggi  Infeksi  Hematologik  Lingkungan Usia kehamilan saat terjadinya abortus bisa memberi gambaran tentang penyebabnya. Sebagai contoh, antiphospholipid syndrome APS dan inkompetensi serviks sering terjadi setelah trimester pertama. 12

2.1.3. Klasifikasi Abortus

Ada beberapa jenis abortus yang menurut ahli dibagi menjadi: 1. Abortus Spontan 8 Abortus yang terjadi begitu saja tanpa tindakan dalam bentuk apapun atau kehamilan normal. Penyebab abortus ini menurut William 1995 dapat terjadi akibat perkembangan janin yang abnormal, dimana dapat diklasifikasikan menjadi perkembangan janin dengan jumlah kromosom abnormal Aneuplodi dan perkembangan dengan komponen kromosom yang normal Euploidi. 9 Abortus spontanea merupakan abortus yang berlangsung tanpa tindakan, dalam hal ini dibedakan sebagai berikut: 1. Abortus imminens, Peristiwa terjadinya perdarahan dari uterus pada kehamilan sebelum 20 minggu, dimana hasil konsepsi masih dalam uterus, dan tanpa adanya dilatasi serviks. Abortus imminen adalah perdarahan pervaginam pada kehamilan kurang dari 20 minggu, tanpa tanda-tanda dilatasi serviks yang meningkat. 13 Abortus imminen adalah pengeluaran secret pervaginam yang tampak pada paruh pertama kehamilan. 9 2. Abortus insipiens, merupakan peristiwa perdarahan uterus pada kehamilan sebelum 20 minggu dengan adanya dilatasi serviks uteri yang meningkat, tetapi hasil konsepsi masih dalam uterus. 3. Abortus inkompletus, merupakan pengeluaran sebagian hasil konsepsi pada kehamilan sebelum 20 minggu dengan masih ada sisa tertinggal dalam uterus. 4. Abortus kompletus, merupakan pengeluaran seluruh hasil konsepsi pada kehamilan sebelum 20 minggu 5. Missed Abortion atau keguguran tertunda, yaitu keadaan dimana janin telah mati sebelum minggu ke-22 tetapi tertahan di dalam rahim selama 2 bulan atau lebih setelah janin mati. 9 6. Abortus Habitualis, Keguguran habitualis atau keguguran berulang-ulang, yaitu keguguran yang telah berulang dan berturut- turut terjadi, sekurang-kurangnya 3 kali berturut-turut. 12 7. Abortus Infeksiosus, Abortus septik, Abortus Infeksiosus ialah abortus yang disertai infeksi pada alat genitalia. Sedangkan Abortus Septik ialah abortus yang disertai penyebaran infeksi pada peredaran darah tubuh atau peritneum septikemia atau peritonitis. 12 2. Abortus Provocatus Abortus provokatus merupakan jenis abortus yang sengaja dibuatdilakukan, yaitu dengan cara menghentikan kehamilan sebelum janin dapat hidup di luar tubuh ibu. Pada umumnya bayi dianggap belum dapat hidup diluar kandungan apabila usia kehamilan belum mencapai 28 minggu, atau berat badan bayi kurang dari 1000 gram, walaupun terdapat beberapa kasus bayi dengan berat dibawah 1000 gram dapat terus hidup. Pengelompokan Abortus provokatus secara lebih spesifik: - Abortus Provokatus MedisinalisArtificialisTherapeuticus , abortus yang dilakukan dengan disertai indikasi medik. Di Indonesia yang dimaksud dengan indikasi medik adalah demi menyelamatkan nyawa ibu. Syarat- syaratnya: 1. Dilakukan oleh tenaga kesehatan yang memiliki keahlian dan kewenangan untuk melakukannya yaitu seorang dokter ahli kebidanan dan penyakit kandungan sesuai dengan tanggung jawab profesi. 2. Harus meminta pertimbangan tim ahli ahli medis lain, agama, hukum, psikologi. 3. Harus ada persetujuan tertulis dari penderita atau suaminya atau keluarga terdekat. 10 4. Dilakukan di sarana kesehatan yang memiliki tenagaperalatan yang memadai, yang ditunjuk oleh pemerintah. 5. Prosedur tidak dirahasiakan. 6. Dokumen medik harus lengkap.

2.1.4. Faktor Resiko Abortus